[4] Mimpi buruk?

688 123 9
                                    

Plakk. . .

Suara tamparan tangan kini terdengar begitu nyaring

Jihyo lantas memegang pipi sebelah kanannya yang terasa sakit dan perih itu.

Tak terasa, air matanya juga mengalir turun begitu saja

"Apa kau sedang berlatih untuk menjadi seorang jalang, hah? Kau menyihir para lelaki di sekolah hanya dengan mengandalkan wajahmu itu?"

"Hiks—apa maksudmu? A-aku—"

"Kemari kau!"

Jungkook lalu menyeret Jihyo secara paksa untuk ikut bersamanya

"Tolong lepaskan aku—ini sakitt ahk!" Mohon Jihyo

Jungkook menulikan telinganya dan tetap mencengkram pergelangan tangan Jihyo dengan kasar disana

Jihyo kini hanya bisa pasrah dan mengikuti seretan tangan Jungkook yang semakin kasar padanya

Karena Jihyo sadar,

Dengan kekuatan dan tenaga yang lemah, Jihyo tidak bisa melawan ataupun memberontak pada Jungkook

Hingga,

Mereka berduapun kini berhenti di kamar mandi

"Aku tidak suka jika kau selalu menebarkan pesonamu pada lelaki lain" tekan Jungkook

"AHK!"

Jihyo tidak lagi mampu berbicara sekarang.

Rambutnya sudah ditarik keras oleh Jungkook

Bahkan Jihyo sendiri merasa jika beberapa helai rambutnya pasti sudah rontok ditangan Jungkook.

"Sekarang, kau tidak akan berani lagi untuk menampakkan dan menebarkan pesona wajahmu itu!"

Jihyo lantas membulatkan matanya sempurna kala melihat air panas yang mendidih didepannya.

Rasa takut pada dirinya kini sudah penuh menguasainya.

Jungkook pasti akan menceburkan wajah Jihyo disana

Air yang mendidih panas itu mungkin bisa membuat wajah sempurna Jihyo menjadi tidak berbentuk lagi nantinya.

Dan Jihyo tentu tidak mau jika itu sampai terjadi kepadanya

"Hiks. . . Ku-mohon kook-ah" rintih Jihyo yang memohon mohon

Jungkook mendekatkan wajahnya dan berbisik pada Jihyo layaknya iblis keji yang sangat jahat

Pria itu juga menampakkan senyum smrik sialan khasnya itu

"Kau tahu? Aku sangat suka melihatmu menderita dan memohon mohon kepadaku. Tapi sayangnya, aku lebih suka untuk menyiksamu"

"Kumohon. . ."

"Ck! Hatiku sangat bahagia jika terus melihatmu menangis dan tersiksa seperti ini"

"Jung-kook, kumohon. . ."

"Kau tidak pantas menyebut namaku seperti itu, ingat! Kau itu selalu berada pada posisi dasar, atas hak apa kau menyebut namaku hah?"

Jhyo lagi lagi menutup matanya kasar

"Ma-maaf"

Jungkook kini malah semakin keras menjambaknya

Wanita itu mati matian sedang mencoba menahan rasa sakit yang di berikan Jungkook pada cengkraman dikepalanya

"Buat aku bahagia dengan rasa sakit dan air matamu yang terus mengalir, karena—aku sangat menyukai itu!"

Setelah Jungkook menyelesaikan kalimatnya itu, ia lalu menarik rambut Jihyo dengan sekali hentakan dan mendorong keras kepala Jihyo untuk ia ceburkan kedalam air panas yang mendidih itu

I'm Sorry [Praquel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang