Ini sudah jam waktunya pulang,
Tapi Jihyo masih tetap berjalan kesana kamari di koridor.
Menjadi murid yang famous di kalangan guru guru memang sangat menyusahkan
Contohnya Jihyo sekarang.
Meski bukan bagian anggota osis, wanita ketua PMR itu kini sudah kesana kemari memenuhi perintah dari guru guru yang menyuruhnya.
Hingga berakhirlah Jihyo yang kini pulang lebih larut dari murid murid yang lain.
Sekolah sudah sangat sepi
Bahkan para petugas pengurus sekolah pun kini terlihat sudah beres mengunci pintu pintu kelas.
Jihyo merasa jika ponselnya terus berdering dari saku jasnya.
Namun wanita itu tidak sekalipun mengambil dan mengecek ponselnya
Saat Jihyo akan berjalan melewati lorong pintu toilet wanita, ada seorang pria yang lantas sedang bersandar santai pada dinding itu.
Seorang pria, yang diketahui bernama Jeon Jungkook
"J-Jungkook?"
Jungkook yang merasa namanya terpanggil itupun kini lantas mengagkat kepalanya
Tidak ada tatapan hangat, dan tidak ada sedikit pun kelembutan didalam tatapan Jungkook sekarang
Berbeda dengan apa yang Jihyo lihat siang tadi, saat Jungkook dengan suka rela memberikan tatapan penuh cintanya pada Lisa
Tentu itu sangat bereda jauh dengan sekarang.
"Apa kau benar benar tuli? Kau tahu bukan bagaimana cara untuk mengangkat telpon?"
Jihyo lantas menutup matanya sekejap
Sentakan Jungkook yang diterimanya begitu terdengar menggema disepanjang koridor
Jihyo baru saja bertemu dengan Jungkook sekarang, namun hal yang pertama kali ia terima hanyalah sentakan dan amarah dari pria itu
Tidak bisakah Jungkook bicara biasa biasa saja?
"M–maaf'"
"Maaf, maaf, maaf! Selalu saja kata maaf yang kau ucapkan! Ck! Ikut aku!"
Tarik Jungkook paksa
Jihyo hanya bisa menutup mulutnya rapat rapat
Cengkraman yang Jungkook tekan pada pergelangan tangannya terasa sangat sakit dan mencekiknya
Namun pasti percuma saja jika Jihyo meminta Jungkook untuk melepaskannya, karena mungkin saja, Jungkook malah akan semakin keras menyakitinya nanti
Brukk~
"Pakai ini! Ayah dan ibu ingin bertemu sekarang"
Jihyo lantas terdiam mematung saat menerima sebuah dress yang Jungkook lemparkan padanya tadi.
Dan itu tentu,
Tepat mengenai wajah Jihyo
"K-kalau begitu, bisakah kita–"
"Aku tidak ingin mati kelelahan karena menunggu seorang wanita yang berdandan" sela Jungkook
Jihyo lantas kembali membungkam mulutnya
Belum sempat Jihyo menyelesaikan perkataannya, Jungkook selalu lebih cepat menyelanya
"Tapi, bagaimana aku bisa mengganti pakaianku disini? Kau–"
Cekittt~
Hampir saja!
Hampir saja Jihyo terbentur kaca mobil kala Jungkook yang dengan sengaja mengerem mobilnya secara tiba tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry [Praquel]
Fanfiction⚠️WARNING⚠️ -Wajib follow akun author dulu sebelum membaca! -Usahakan tinggalkan jejak setelah membaca! -Plagiator? Jauh jauh lah ya! -Cerita murni hasil pemikiran saya! "Tangismu adalah senyumku, dan isakkanmu adalah kebahagiaanku. Semua itu sudah...