DUA: FIRST DAY

351 163 20
                                    


Cahaya matahari pagi menembus jendela kamar gadis berusia 17 tahun yang bersurai hitam pendek itu. Gadis itu terbangun dari tidurnya, mengucek-kucek matanya sambil melihat jam di hp nya . Ternyata masih jam 05.45.

Ia pun segera bangkit dari tempat tidurnya, merapikan tempat tidurnya, kemudian menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

Setelah selesai dengan seragamnya, ia turun ke bawah untuk sarapan. Di bawah ia tidak melihat ayahnya. Kemudian ia memutuskan untuk sarapan sendiri. Mungkin ayahnya masih didalam kamar bersiap siap, pikirnya.

Tetapi sampai ia selesai sarapan pun, ayahnya belum juga berada di meja makan. Ia pun bingung, dan langsung bertanya pada pak Deni

"Pak, pak Deni tau papa ada di mana?" Tanyanya

"Oh, bapak tadi udah pergi, pagi pagi sekali. Dia minta tolong saya buat kasih tau adek. Katanya mau keluar kota, tapi mendadak"

"Oh, gitu. Yaudah deh pak, Aurel berangkat dulu ya" jawabnya dengan raut yang kecewa

"Ayo, bapak anterin kamu ke sekolah" ucap pak Deni

"Nggak usah pak, biar Aurel naik angkutan umum aja" cegahnya

"Udah ayo, bapak anterin. Soalnya tadi bapak udah kasih tau saya buat anterin adek"

"Nggak usah pak. Lagian gapapa kok, kan masih jam segini. Aurel juga nggak mau buru buru ke sekolah" larangnya

"Yaudah deh kalo gitu, kamu hati-hati ya"

"Iya pak. Kalo gitu aku berangkat ya"

Di halte, gadis itu menunggu angkutan umum, sambil menikmati angin pagi yang menyapanya. Ia mengambil earphone yang ada di tasnya, kemudian memutar lagu Bad Liar dari Imagine Dragons

Sebuah bus berhenti dihadapannya. Gadis itu pun masuk, kemudian mencari bangku yang kosong untuk diduduki. Di dalam bus, ia hanya menikmati lagu yang diputarnya sejak tadi.

Tak terasa, 15 menit sudah berlalu, dan bus yang ditumpanginya pun berhenti di pertigaan menuju sekolahnya.

Setelah turun dari bus, ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Toh jaraknya sangat dekat, hanya 150 meter.

Setelah berjalan, akhirnya ia sampai ke sekolah. Ia melemparkan senyuman kepada pak satpam yang ada di di samping gerbang sekolah, kemudian ia masuk.

Aurel menjumpai wanita yang semalam membantunya mengurus pendaftaran di ruang tata usaha.

"Pagi bu, saya Ghea Aurelia. Yang mendaftar semalam"

"Oke. Nanti, setelah bel masuk berbunyi, kamu saya antar ke kelas ya"

"Baik bu" jawabnya

Teeett..teeeett...teettt....

Bel sekolah pun berbunyi. Ibu Dina, pegawai tata usaha yang tadi pun mengantarkan Aurel ke kelasnya

Aurel melihat tulisan XI IPA 3 di atas pintu kelas tepat ia sekarang berada. Ia pun mengerti, kalau ia ditempatkan di kelas XI IPA 3

Tok..tok..tok..

Bu Dina meminta ijin dengan guru yang sedang mengajar di kelas. Kemudian memberi tahu, bahwa hari ini ada siswa baru di kelas XI IPA 3

Bu Dina meninggalkan Aurel, dan gadis itu masuk ke dalam kelasnya

"Oke, jadi hari ini kalian kedatangan teman baru" jelas Pak Andre, guru kimia yang sedang mengajar di kelas itu

"Baik, kamu bisa perkenalkan diri kamu" tambahnya kepada Aurel

"Nama saya, Ghea Aurelia, kalian bisa panggil Aurel. Saya pindahan dari Jogja."

"Baik, ada yang mau kalian tanya?" Tanya pak Andre

"Pindahnya gara-gara apa?" tanya salah seorang siswa, yang menjadi sorotan satu kelas

Aurel hanya menundukkan kepalanya. Ia tidak sanggup kalau harus menjawab alasan kepindahannya ke Bandung adalah karena perceraian orangtuanya.

Menyadari Aurel yang tidak ingin menjawab pertanyaan yang dilontarkan, pak Andre mengambil inisiatif

"Baiklah, kamu bisa duduk di bangku sana" Tunjuk Pak Andre kepada bangku kosong di sebelah salah satu murid.

Aurel berjalan menuju bangku itu, lalu ia duduk dan meletakkan tasnya.

Gadis itu menoleh ke arah siswa disebelahnya, dan menyodorkan tangannya untuk berkenalan.

"Aurel"

Sadar akan siswi di sebelahnya yang mengajak berkenalan, siswa itu pun membalas

"Jayden" jawabnya

*****

Setelah dua setengah jam pelajaran berlalu, akhirnya bel istirahat pun berbunyi.

Sean, Erick, dan Jayden berjalan menuju ke kantin untuk membeli makanan.

Mereka bertiga duduk di meja yang biasa ditempati. Lalu Erick dan Sean memesan makanan . Sementara Jayden membuka handphone nya, dan bermain Mobile Legend

Disisi lain, saat Sean dan Erick memesan makanan, tiba-tiba..

Bruukk

Tumpahan lemon tea pun mengotori baju Sean. Ia melihat seragamnya sudah basah

"Shit!" Umpatmya

Kemudian ia mengibas-kibaskan bajunya dengan tangannya, dan melihat kedepan, orang yang sudah membuatnya sial tertumpah lemon tea

"Lo!" Bentaknya kasar
.
.
.
.
.
Kira-kira, siapa ya yang nabrak?
Pantengin terus ya ke chapter berikutnya
Jangan lupa vote+comment yaa
See you❤
Bisa follow instagram aku
@ruthevinora17
Love,
Author

SEAN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang