ENAM: RAFAEL

266 137 21
                                    

Sean tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya.

Di hp nya, terlihat jelas foto seorang perempuan yang sedang bermesraan dengan seorang laki-laki asing. Ditambah, di dalam foto tersebut tampak gadis itu mengenakan pakaian yang sedikit terbuka yang membuat amarah Sean semakin menjadi-jadi.

Perempuan itu adalah Kayla, kekasih Sean

'Bitch' batin Sean.

Kemudian Sean memutuskan untuk mengirimkan foto tersebut kepada Kayla

Sean langsung mematikan hp nya, dan memejamkan matanya, untuk tidur.

*****

"Putus beneran?" Tanya Erick sambil meengunyah makanan ringan rasa jagung bakar yang sedari tadi dipegangnya.

Sean pun hanya membalas dengan anggukan pelan.

"Oh iya, lo tau nggak semalam Gue dikroyok massal sama si loser itu?" Tanya Sean yang mencoba mengalihkan pembicaraan

"Ha?!" Kaget kedua sahabatnya itu serentak

"Lo diapain emang? Oh iya pantesan muka lo makin bonyok gini. Padahal semalam nggak parah parah amat" tanya Erick antusias.

"Iya, perasaan semalem nggak parah gini" tambah Jayden

"Semalam waktu gue mau ke sekolah Kayla, di jalanan sepi tiba tiba gue dihalangin sama si Rafael. Dan gue dihajar sama si 3 bangsat itu"

"Oh iya, tapi anehnya pas gue udah bangun, entah kenapa gue ada di kamar cewek yang waktu itu. Ternyata namanya Aurel. Dia yang nolongin gue kayaknya." Tambahnya.

"Baik juga dia mau nolongin lo"

*****

Bel pulang pulang sekolah berbunyi, membuat seluruh siswa sibuk memasukkan bukunya ke dalam tas. Dan segera meninggalkan sekolah untuk pulang.

Seorang siswi sedang berdiri di depan gerbang sekolah, sambil mengetuk-ngetuk ujung sepatunya. Ia terlihat seperti sedang menunggu seseorang.

Tiba-tiba suara deringan hp bergetar di kantong seragam sekolahnya.

Ia pun langsung mengambil benda pipih itu, lalu mengangkat panggilan tersebut.

"Dek. Maaf ya, bapak nggak bisa jemput kamu. Karena anak bapak hari ini masuk rumah sakit, dan bapak harus jagain dia. Tadi juga bapak udah telfon papa kamu. Katanya dia nggak bisa jemput kamu, karna masih banyak kerjaan. Kamu bisa pulang sendiri kan?" Ucap pak Deni di seberang sana dengan nada sedikit menyesal.

Aurel menghela nafasnya berat. Bukan karena ia harus pulang sendiri. Melainkan ia kecewa karena ayahnya yang tidak pernah memberikan sedikitpun waktu untuknya, bahkan hanya untuk menjemputnya saja pun tidak bisa.

"Iya pak nggak papa kok. Nanti aku bisa naik angkutan umum aja. Oh iya, titip salam buat anak bapak ya, semoga cepat sembuh." Balasnya.

"Ya sudah kalau gitu. kamu hati-hati ya"

"Iyaa pak. Aku tutup telfonnya ya" balas Aurel mengakhiri percakapan

Tuuutt

Aurel memasukkan hp nya ke dalam saku seragamnya. Kemudian ia berjalan menuju halte untuk menunggu angkutan umum

Saat sedang berjalan, Aurel bisa melihat dari kejauhan ada 3 orang laki laki yang sedang duduk diatas motor, sambil menghisap rokok.

Aurel merasa tidak nyaman untuk melewati mereka. Tetapi akhirnya, gadis itu memutuskan untuk berjalan melewati mereka dengan berhati-hati.

Saat sedang melewati 3 laki-laki itu, salah satu dari lelaki itu, menarik lengan Aurel, dan mencoba mengganggu gadis itu.

Kemudian Aurel mencoba untuk melepaskan cengkraman laki-laki itu di lengannya. Tatapi hal itu sia-sia, karena tenaga lelaki itu lebih kuat dibandingkan tenaganya.

"Hei, mau pulang? Sini aku antarin. Gratis kok" ucap salah satu lelaki yang lain, sambil memainkan ujung rambut gadis itu.

"Lepasin!" Ucap Aurel sambil menepis tangan laki-laki yang memegang rambutnya itu.

Aurel merasa cengkraman tangan laki-laki yang memegang lengannya itu semakin kuat

"Arhh.." lirihnya sambil berusaha melepaskan tangan laki-laki itu.

Aurel tidak sengaja melihat name tag di baju laki-laki itu, yang bertuliskan
"Rafael".
.
.
.
.
.
Up lagii😁
Jangan lupa vote nya ya:)
Kalo banyak yang vote, jadi makin semangat nuliss🥺
Bisa juga follow instagram aku
@ruthevinora17
See u next chapter👋
Love ya❤

SEAN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang