Setelah membasuh wajahnya, akhirnya Sean pergi menuju ke tempat makan, yang dimana seluruh siswa baik IPA maupun IPS kelas 11 sudah berada disana, dan mulai menyantap makan siang mereka.
Sean melemparkan pandangannya ke banyaknya orang yang ada disana, dan mencari keberadaan kedua temannya.
Pandangannya jatuh pada meja nomor 3, yang dimana sudah terdapat Erick yang melambaikan tangannya, memberi tanda kepada Sean.
Sean menghampiri mereka, dan langsung duduk ditempat yang sudah disiapkan oleh temannya.
Ia pun langsung menyantap hidangan yang sudah terletak diatas meja tersebut.
Setelah beberapa menit makan siang dan beristirahat sejenak, seluruh rombongan, pun kembali memasuki bus, dan melanjutkan perjalanan.
Setelah menempuh sisa perjalanan, bus pun sampai ke tujuan.
Bus berhenti tepatnya di Cempaka Villa II, tempat dimana mereka akan menginap untuk 2 hari.
"Ayo semuanya turun, kita sudah sampai. Jangan sampai ada barang kalian yang ketinggalan." Seru pak Nicholas di dalam bus 4.
Seluruh siswa pun beranjak dari tempat duduknya masing-masing, dan mulai bergegas mengambil barang-barang milik mereka.
Sementara seperti biasa, Sean ogah-ogahan untuk bergegas karena baginya kegiatan ini akan membosankan, dan perjalanan yang barusan ditempuh sangatlah melelahkan.
Namun, mau tidak mau, ia harus segera bergegas jika tidak ingin tinggal di bus, dan dibawa pergi oleh supir bus.
"Gila ni orang mageran banget sumpah. Kaya sloth anjir malesnya. Udah cepetan ambil barang lo" celetuk Erick.
"Hm"
Beberapa menit kemudian, seluruh siswa sudah berada di halaman depan villa. Mereka semua berbaris, dan guru pembimbing memberikan beberapa arahan kepada seluruh siswa, membagikan jadwal kegiatan yang akan dilakukan selama 3 hari ini.
Setelah memberikan beberapa arahan, akhirnya pembagian kamar pun dilakukan. 1 kamar akan diisi oleh 5 orang.
"Amelia Febriani, Kaylin Dealova, Ghea Aurellia, Tasya Felicia, dan Windy Agnesia. Menempati kamar 1" ucap guru pembina. Dan menyebut nama nama siswa lainnya hingga selesai.
Setelah semuanya sudah terpanggil, akhirnya seluruh siswa dibubarkan untuk memasuki kamar mereka masing-masing, dan menaruh barang barang mereka.
Sean dan 2 sohibnya pun memasuki kamarnya. Di dalam kamar tersebut juga terdapat 2 orang teman kelas lainnya.
"Akhirnyaaa" ucap Erick yang menghempaskan badannya ke tempat tidur. Disusul Sean, dan Jayden yamg menimpa badan sahabatnya itu.
"Anjir sakit woi bego" Umpat Erick saat kepala Sean menimpa perut Erick.
Yang menimpa hanya tertawa, begitu juga dengan Jayden. Sedangkan 2 orang lainnya hanya memperhatikan aksi ketiganya yang merusuh di atas tempat tidur.
"Ntar malam gue tidur disini, lo disitu, lo disana, lo disitu, lo disana." Ucapnya sambil menunjuk nunjuk orang dan tempat tidur secara begantian. Tingkahnya yang mengatur-atur orang itu terlihat seperti anak anak.
Sebuah bantal empuk menghantam wajah Erick. Ia kemudian mendengus kesal. Dan langsung bangkit ingin menangkap Sean yang menjahilinya barusan. Sean melihat Erick yang berusaha ingin menangkapnya, langsung bangkit berdiri dan berlari.
Dan terjadilah aksi kejar-kejaran di kamar 10. Sean yang merasa tidak leluasa kejar kejaran di dalam kamar pun, mencoba berlari keluar kamar.
Dan ya, Erick tetap mengejarnya keluar kamar. Sean hanya tertawa sambil berlari, membuat sahabatnya itu mengejarnya sampai capek.
Mereka berdua berlari-lari, melewati koridor-koridor kamar orang lain, dan tidak perduli hampir menabrak orang lain. Tingkah keduanya sangatlah kekanak-kanakan.
Sampai akhirnya, seseorang yang tiba-tiba keluar kamar, tidak melihat bahwa ada orang yang sedang berlari menuju kearahnya, tanpa melihat jalan.
Braakk
Sean yang berlari sangat tiba-tiba menabrak seorang wanita. Dan Erick yang berlari mendekat, tersenyum puas, dan langsung menangkap Sean.
"Hahaha kena karma lo kan nyet" ucapnya tertawa penuh kemenangan.
"Aduuuhh" ucap wanita yang ditabrak tadi dengan nada kesal.
Sean dan perempuan itu langsung berdiri. Dan perempuan itu mengibaskan celananya. Serta mengepal tangannya emosi.
Gadis itu mendengus kesal. Wajahnya terlihat memerah karena emosi.
"Lo! Udah ke berapa juta kali lo nabrak gue?! Lo itu jalan pake apa sih? Pake mata kaki? Atau lo sengaja nabrak gue? Iya?!" Geramnya.
Sean menutup kedua telinganya selama gadis itu mengoceh. "Udah?" balasnya pelan sambil membuka kedua telinganya kembali.
Gadis itu malah tambah kesal mendengar jawaban Sean.
"Belom!" Jawabnya sambil memukul-mukul Sean.
Oke. Sekarang Sean muak dengan gadis yang dari tadi mengamuk ini. Ia menangkap kedua pergelangan tangan yang sedang memukul-mukulnya, dan menatapnya tajam. Hingga membuat gadis itu tak berkutik seketika.
"Oke. Sekarang gantian gue yang ngomong. Gue gak sengaja nabrak lo, dan gue minta maaf." Tegasnya tanpa mengalihkan tatapan tajamnya terhadap gadis itu.
Kemudian ia langsung melepaskan tangan gadis itu, dan berlalu meninggalkannya, dan mengajak Erick yang sedari tadi hanya menyaksikan pertengkaran keduanya.
Sedangkan yang ditinggal, masih mematung.
'Awas aja lo ya' ucapnya dalam hati sambil memandang punggung Sean yang perlahan menjauh.
*****
Seluruh siswa sudah berbaris. Dan mendengar arahan dari guru untuk pelaksanaan kegiatan pertama, yaitu mengunjungi salah satu tempat wisata yang terkenal dan penuh sejarah, Candi Borobudur.
Sampai disana, seluruh siswa diarahkan, dan diberi penjelasan seputar sejarah Candi tersebut, dan pengetahuan-pengetahuan lainnya.
Jadi, di perjalanan sekolah ini, mereka mendapat liburan plus pelajaran.
Setelah pengarahan materi berakhir, diberikan waktu kebebasan untuk siswa mengambil gambar.
Banyak siswa yang mengambil foto, dan me-nyepam instastory mereka. Sama halnya dengan siswi lainnya, Aurel juga ikut mengambil foto.
Setelah selesai, ia memutuskan untuk membeli air mineral, dan duduk berteduh. Karena cuacanya sangat panas.
Aurel kemudian melihat Sean dan kedua temannya sedang duduk santai.
Lalu muncul ide cemerlang di otak Aurel untuk menjahili lelaki tersebut.
.
.
.
.
.
Up lagii
Btw, terima kasih banyak yang udah mau baca cerita ini. Aku udah nyentuh 2k readers. And im so glad:')
2k itu angka yang besar bagi penulis yang mulai dari 0, seperti saya. Heheh
Intinya, terima kasih. Dan selalu tungguin part-part berikutnya ya✌
See youuu👋👋👋
Love,
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
SEAN (ON GOING)
RomanceIni cerita fiksi remaja biasa sihh👀 👇👇👇 Menceritakan kisah 2 remaja yang dibalut rasa benci satu sama lain pada awalnya. Akankah perasaan benci itu bertahan selamanya? Hmm Jika ia benci, mengapa se-perduli ini? Buang rasa penasaranmu, dan baca c...