Sahabat & Cinta

535 37 139
                                    

•••

Mira dan Haechan menjadi sangat dekat satu sama lain karena satu kelompok belajar waktu itu. Walau sekarang sudah selesai tugasnya, mereka tetep deket. Kadang di kampus kalau lagi kelas kosong, mereka hangout bersama Shi-Ah, Jungwoo dan Doyoung.

Seperti saat ini, mereka semua lagi berkumpul di kafetaria kampus karena kebetulan hari ini ada kelas mata kuliah yang sama.

"Hari ini bolos kelas terakhir yuk," ajak Doyoung.

"Dosennya membosankan, cara mengajarnya membuatku mengantuk," sambung Doyoung.

Jungwoo mencebik pelan. "Bukan kah tidur itu sudah menjadi hobimu, Doyoung-ie..." ejeknya, membuat semua yang ada di sana tertawa, kecuali Doyoung.

"Sialan kau Jungwoo!" Protes Doyoung.

"Ya sudah, ayo kita membolos kelas saja," ujar Haechan tiba-tiba dan tentunya membuat mereka menoleh ke arahnya. "Wae?"

Terkekeh pelan, Shi-Ah mencolek lengan tangan Haechan. "Woah, aku tidak menyangka seorang Haechan membolos."

"Ya sudah ayo tunggu apa lagi? Kita berangkat!" ajak Jungwoo dengan semangat.

Mereka berlima meninggalkan kafetaria. Haechan jalan bersisian dengan Mira. Sedangkan di belakang ada Doyoung, Shi-Ah dan Jungwoo.

Shi-Ah memperhatikan Haechan dan Mira sambil menyembunyikan ekspresi tak suka. Sebab mereka berdua asik mengobrol bahkan sesekali tertawa. Seakan dunia hanya milik mereka.

"Mereka cocok ya," kata Doyoung tiba-tiba.

Shi-Ah langsung menoleh ke arah Doyoung dan ia tersenyum canggung, padahal dalam hatinya kesal bukan main.

"Aku yakin, sebentar lagi akan ada pengumuman bahwa mereka menjalin hubungan," tambah Jungwoo dan membuat Shi-Ah semakin emosi.

Dasar cewek egois! Batin Shi-Ah sambil menatap kedekatan Haechan dan Mira.

Tak butuh waktu lama, mereka semua tiba di parkiran kampus. Hari ini, Haechan dan kedua sahabatnya mengendarai motor. Entah mereka janjian atau bagaimana. Tapi, menit berikutnya Shi-Ah ingin pergi ke toilet dan mau tak mau Mira menemaninya.

Setibanya di dalam toilet. Shi-Ah hanya berdiri di ambang pintu tanpa bicara sepatah kata pun dan itu membuat Mira bertanya-tanya. Sebenarnya Shi-Ah sengaja karena ingin mengetahui apakah Mira bisa merasakan perubahan ekspresi di wajahnya atau tidak.

"Kenapa malah diam di sana?" tanya Mira.

Shi-Ah tetap diam dan terus menatap Mira.

"Kau kenapa?" Mira yang sudah tidak tahan dengan sikap Shi-Ah akhirnya bertanya lagi, tapi tetap saja tak mendapat jawaban.

Namun, detik selanjutnya Mira paham. "Oh astaga aku tahu..." gadis itu menjeda ucapannya, "Haechan, ya kan?" lanjutnya.

"Kau ini sengaja atau bagaimana? Kau tahu kan kalau aku menyukainya?" Shi-Ah memasang ekspresi sedih yang dibuat-buat.

Melihat itu membuat Mira menghela napas pendek. Ia harus mengalah kali ini. "Maafkan aku, hm. Ya sudah nanti kau saja yang berboncengan dengan Haechan. Aku bisa bersama Doyoung atau Jungwoo," sahutnya sambil memaksakan untuk tersenyum.

"Oke, gomawo Mira-ya," kata Shi-Ah pada akhirnya. Lalu ia melangkahkan kakinya lebih dulu dengan riang.

Sedangkan Mira masih di dalam toilet. "Ck, astaga Shi-Ah. Kau mudah sekali tertipu," gumamnya.

Sementara itu Shi-Ah. "Dasar gadis egois, kau pikir aku percaya dengan omonganmu tadi? Brengsek."

Sedang di parkiran. Doyoung mulai mengeluh karena kedua gadis itu lama sekali berada di toilet.

Dreamies Familie | NCT DREAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang