03. Rasa Yang Salah?

337 34 0
                                    

"Jika hati adalah remote yang bisa diatur sesuka hati,maka akan aku off kan perasaan ku padamu."

-N.Ap

****

Kini Prilly sedang berada dikantin bersama Alena,sahabatnya. Sejak tadi pagi,setelah dari kelas Ali wajah Prilly terlihat lesu dan tak bersemangat seperti biasanya,dan hal itu membuat Alena heran.

Alena Chysara Wijaya adalah sahabatnya sejak SD dan sampai sekarang mereka selalu bersama,bahkan satu kelas. Dia sedikit tomboy namun jangan salah walaupun ia terlihat tomboy, ia juga bisa tampil feminim seperti perempuan lainnya. Alena juga sangat jago bela diri dan dengan kemampuan bela dirinya ini dia bisa melindungi sahabatnya,siapa lagi jika bukan Prilly.

"Prill,lo kenapa sih?lesu banget tuh muka." Ujar Alena menatap Prilly,sedang yang ditatap hanya diam entah memikirkan apa.

"Prill lo kenapa?jawab dong,jangan diem aja." Tanya nya lagi sedikit kesal karena dari tadi Prilly hanya diam tak berbicara apapun.

"Prill.." Panggil Alena sekali lagi dan berhasil membuat Prilly mendongak menatapnya.

"Huftt.. gue gapapa Al." Prilly menghembuskan nafasnya pelan dan mengatakan jika ia baik-baik saja.

"Gapapa gimana?Udah deh lo gausah bohong sama gue,cerita aja. Lo itu gak bisa bohong sama gue,gue udah sahabatan sama lo dari SD jadi gue tahu kapan lo bohong dan jujur. Sekarang lo harus cerita sama gue." Paksanya pada Prilly.

Dan akhirnya Prilly menceritakan tentang kejadian tadi pagi,dimana coklat pemberiannya itu ditolak oleh Ali,dan akhirnya Kevin dan Adit yang mengambilnya. Alena yang mendengarnya merasa kesal dengan sikap Ali yang seperti itu.

"Udahlah Prill gausah sedih kayak gitu, Lagian lo ngapain sih pergi ke kelasnya dia segala,jangan terlalu agresif Prill,inget lo itu cewek. Lo boleh suka sama dia,tapi jangan segitunya Prill. Bukannya luluh,malah nanti dia semakin ilfeel sama lo." Sahut Alena menasihati Prilly,memang awalnya ia setuju jika Prilly jatuh cinta pada lelaki itu. Namun saat melihat perlakuan Ali yang seenaknya pada Prilly,semakin membuat ia tak suka dengan lelaki itu.

"Apa gue salah cinta sama dia Al?gue cuma pengen deket sama dia,gue pengen dia juga cinta sama gue,Apa itu salah?" Tanyanya lirih.

"Lo ga salah Prill,tapi rasa itu yang salah. Kenapa sih lo harus jatuh cinta sama cowok kayak dia,dia ga pernah bersikap baik sama lo,menghargai lo sebagai cewek sedikit aja nggak Prill. Gue cuma gak mau ngeliat sahabat gue sakit hati,apalagi ini pertama kalinya kan lo jatuh cinta,dan kenapa harus sama dia?" Entah mengapa rasanya Alena sangat emosi mengucapkan itu. Ia hanya tak tega melihat sahabatnya seperti ini,karena semenjak Prilly mengenal Ali semuanya seakan berubah begitu saja.

"Gue juga gak tau kenapa,tapi gue gak bisa Al. Gue gak bisa ngilangin perasaan ini Al,gue gak bisa." Ucap Prilly lirih dengan tatapan sendu nya.

"Kenapa lo gak dengerin ucapan gue sih Prill,dulu gue udah pernah ingetin ke lo supaya lo jangan terlalu dalam mencintai dia Prill,apa lo inget?" Ingat Alena menanyakan tentang dulu saat pertama kali Prilly bilang jika ia telah jatuh cinta pada seseorang.

Prilly yang mendengarnya pun seketika ingat.

"Aleeeee...." Teriak Prilly saat ia memasuki kelas setelah menyelesaikan hukuman dihari pertama ia sekolah karena keterlambatannya.

"Apasih Prill,gausah teriak juga kali. Lo gak malu diliatin mereka tuh." Ucapnya menunjuk orang-orang yang melihat ke arah mereka karena ulah Prilly. Sedangkan Prilly,ia hanya cengengesan dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Untung saja ini jam istirahat,jadi tidak terlalu banyak anak yang berada di kelas,karena sisanya berada di kantin.

[1] You're My True Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang