"Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan manusia,berharap pada sesama manusia. Semakin kamu berharap,semakin juga kamu dikecewakan."
-N.Ap
****
Malam harinya,dikediaman milik keluarga Fernandes,terdapat seorang lelaki yang tengah berdiri di balkon kamarnya. Terlihat dari raut wajahnya,sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya bingung.
"Kenapa baru sekarang? Kemana aja kamu selama ini Re." Gumamnya pelan,ternyata dirinya masih memikirkan kejadian disekolah tadi pagi tentang kedatangan orang di masa lalunya yang sungguh mengejutkannya.
Dia bingung harus bersikap bagaimana pada Retta,jujur saja dia masih mencintai gadis itu. Tetapi,dia pun tak bisa begitu saja menerima Retta kembali apalagi dia tak tahu apa alasan Retta tak pernah menghubungi dirinya selama ini.
"Shit!" Umpatnya kesal sambil mengacak rambutnya merasa frustasi.
Disaat ia tengah memikirkan perasaannya,tiba-tiba saja suara Aira mengejutkannya.
"Aliiiii..." Teriak Aira dengan nyaring yang berasal dari bawah ruang keluarga,membuat Ali berdecak kesal mendengarnya. Dan teriakan kakaknya itu tidak ia gubris sama sekali.
"Aliiiii.. Lo denger gak sih?!" Pekik Aira lagi,namun kali ini terdengar semakin dekat dengan kamarnya. Sepertinya kakaknya sedang melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
Tak lama kemudian,
Brak.
Benar dugaannya,pasti Aira akan menghampirinya dan suara pintu yang terbuka itulah perbuatan dari kakaknya yang langsung masuk begitu saja ke dalam kamarnya.
"Ali,Lo denger gue gak sih?dari tadi gue panggilin,malah gak jawab-jawab lo!" Cerocosnya dengan nada cemprengnya membuat Ali menutup telinganya karena mendengar suara kakaknya yang sangat berisik.
"Aduh kak,berisik banget sih lo!" Protesnya setelah Aira selesai berbicara dan dia mendapatkan pelototan tajam dari kakaknya.
"Emang ada apa sih?" Lanjutnya bertanya pada Aira.
"Temenin gue ke minimarket ya Li." Ucapnya langsung mengutarakan niatnya kenapa memanggil Ali tadi.
"Gak ah,gue gak mau. Lo sendiri aja sana,biasanya juga lo sendiri kan?" Ucapnya menolak untuk menemani kakaknya.
"Iya sih. Tapi ini kan udah malem Li,tuh lihat udah mau jam 9 tahu,gue gak berani kalo sendirian." Ucapnya sambil menunjuk ke arah jam dinding yang menunjukkan sudah pukul 20.50 WIB,sebenarnya dia berani-berani saja sih pergi sendiri,hanya saja dia sedang malas untuk mengendarai mobilnya sendirian. Maka dari itu dia meminta Ali untuk menemaninya. Dan tentang yang ia katakan tadi,itu hanya alibi nya saja agar Ali mau menemani nya.
"Ck! Kan ada mobil kak,lo bisa pake mobil kesana nya,pasti aman." Ujarnya berdecak kesal,memang sih ini sudah malam tapi dia sangat malas untuk keluar rumah malam-malam begini.
"Tapi kan gak menjamin Li. Kalau tiba-tiba nanti ada begal gimana,terus kakak lo yang cantik ini di lukain gimana,iihh gak mau gue,masa lo tega sih." Ucapnya dengan lebay mencari alasan dan membuat Ali memutar bola matanya malas melihat kakaknya yang mulai drama seperti ini.
"Gak usah lebay deh kak,drama banget sih lo." Tukasnya dengan kesal.
"Enak aja lo ngatain gue lebay,kan emang bener sekarang itu lagi banyak banget begal berkeliaran dimana-mana," Ujarnya,lagipula memang benar kan apa yang dikatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] You're My True Love
Teen FictionCinta Sendirian? Itulah yang dirasakan oleh seorang gadis cantik bernama Brigitta Prillya Mesach. Ia menyukai Kakak kelasnya sendiri yang bernama Aliandra Devano Fernandes,bisa dibilang cinta pada pandangan pertama. Sayangnya rasa yang ia punya,tida...