Happy reading guys..
Budayakan vote sebelum membaca.****
"Prillyyyyyy..." Teriak Alena memanggil Prilly dengan hebohnya membuat teman-teman sekelasnya menutup telinganya.
"Apaan sih Al. Berisik tahu." Ucap Prilly dengan nada ketus.
"Kayak lo nya gak aja,lo juga kan sama berisiknya kayak gue,bahkan lo lebih berisik dari gue."
"Semerdeka lo aja deh." Ujar Prilly,dia sedang malas untuk berdebat dengan Alena.
"Eh Prill,lo udah tahu belum sih tentang si anak baru kemaren itu,ternyata dia itu--"
"Masalalu Kak Ali." Potong Prilly cepat,membuat Alena membelalakkan matanya ternyata sahabatnya ini sudah tahu tentang hal ini.
"Jadi,lo udah tahu Prill?" Tanyanya.
"Iya,kak Kevin yang kasih tahu gue."
"Terus respon lo kayak gimana setelah tahu tentang hal itu?" Tanya Alena dengan wajah penasarannya.
"Ngapain lo nanya kayak gitu,tanpa gue kasih tahu juga pasti lo udah tahu kan."
Benar juga kata Prilly,tanpa diberitahu pun Alena sudah tahu betul bagaimana respon Prilly saat itu.
"Terus,sekarang gimana dong? Apa lo masih mau nerusin keputusan lo itu?"
"Entahlah Al,gue juga bingung,"
"Tapi perasaan gue buat dia itu semakin kuat." Lanjutnya sambil menatap Alena.
"Tapi gue juga gak tahu,apa masih ada kesempatan buat gue masuk kedalam hatinya dan mengambil hati dia,sedangkan gue aja gak tahu bagaimana perasaan dia ke masa lalu nya itu sekarang." Jawabnya dengan lirih. Alena pun bisa merasakan bagaimana perasaan Prilly sekarang. Kenapa sekarang menjadi semakin rumit seperti ini?pikirnya.
"Ribet banget sih,kenapa masa lalu dia harus kembali lagi coba,makin rumit kan jadinya." Ucap Alena,entah kenapa dia jadi merasa kesal sendiri.
"Kok jadi lo yang kesel sih Al?" Tanya Prilly mengernyitkan dahinya heran melihat Alena.
"Oh iya ya,kok gue jadi ikutan kesel gini sih." Ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal merasa heran dengan dirinya sendiri.
"Ah bodo amat deh,pokoknya gue sebagai sahabat lo juga ikutan kesel Prill,gedeg sendiri gue jadinya." Ucapnya sambil mencak-mencak tak jelas.
"Eh tapi lo udah lihat mukanya belum?" Tanya Alena kemudian.
"Belum,gue baru tahu namanya doang,itu juga dari kak Kevin yang ngasih tahu." Jawab Prilly,karena memang dia belum melihat wajah perempuan itu,dia pun merasa penasaran dengan wajahnya.
"Emang namanya siapa?" Tanya Alena kepo.
"Maretta." Jawabnya singkat.
"Oh jadi namanya Maretta toh." Gumam Alena sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Disaat mereka sedang membicarakan tentang Ali dan Maretta,tiba-tiba datanglah Rio dengan wajah kusutnya. Dan hal itu membuat Alena mengernyitkan dahinya bingung,sementara Prilly yang melihatnya mengerti kenapa Rio seperti itu.
"Woy Rio! Kenapa lo?" Tanya Alena saat Rio telah duduk kursi miliknya tepat didepan mereka berdua.
"Tumben muka lo kusut gitu kayak gak ada gairah hidup lo,biasanya juga muka lo selalu keliatan ceria." Celetuk Alena karena tidak biasanya wajah Rio seperti itu,terlihat tidak mengenakan menurutnya.
"Emang lo pikir muka gue ini benang layangan,kusut begitu." Selorohnya membuat Alena hanya menyengir saja.
"Ya lagian muka lo gitu banget,emang ada apa sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] You're My True Love
Teen FictionCinta Sendirian? Itulah yang dirasakan oleh seorang gadis cantik bernama Brigitta Prillya Mesach. Ia menyukai Kakak kelasnya sendiri yang bernama Aliandra Devano Fernandes,bisa dibilang cinta pada pandangan pertama. Sayangnya rasa yang ia punya,tida...