07. Perdebatan

305 31 2
                                    

"Ada dua resiko jatuh cinta,yang pertama akan merasa bahagia jika cintanya terbalas,dan yang kedua akan tersakiti ketika cintanya tak terbalas."

-N.Ap

****

Di kediaman Keluarga Fernandes,selepas makan malam beberapa menit yang lalu,kini mereka sedang berada di ruang keluarga untuk sekedar mengobrol ringan.

“Bagaimana sekolahmu li?” Tanya Ardian,Papa nya.

“Baik-baik aja Pah.” Jawab Ali pada Papa nya.

“Udah ada gebetan baru belum nih?” Tanya Aira menggoda Ali sambil menaikturunkan alisnya jahil,Ali yang melihatnya pun merasa jengkel.

“Apaansih kak,gak ada!” Sahutnya ketus dengan wajah kesalnya.

“Masa sih?gak percaya gue.” Ucap Aira semakin membuat Ali bertambah kesal.

“Serah lo deh.” Balasnya mengalah,karena malas berdebat dengan sang kakak yang selalu saja membuat dirinya kesal.

“Udah-udah,kalian nih kalau ketemu pasti selalu ribut.” Lerai Resa,Mama nya. Ia hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua anaknya yang selalu saja berdebat,tapi jika salah satu diantara mereka tidak ada di rumah pasti akan ditanyakan.

“Kak Ai tuh yang cari ribut duluan.” Adunya seperti anak kecil pada Mama nya.

“Biarin.” Ucap Aira sambil menjulurkan lidahnya meledek Ali,Ali yang kesal pun langsung melempar bantal sofa ke arah wajahnya.

Pukk..

"Tepat sasaran." Ucap batin Ali merasa senang.

“Aduh,sialan lo ya.” Pekik Aira meringis kesakitan kemudian ikut melempar bantal sofa itu ke wajah Ali,dan terjadilah aksi saling lempar bantal membuat kedua orang tuanya pusing melihat kelakuan mereka berdua.

“Ali,Aira STOPP!” Teriak Mama Resa dengan mata melotot membuat mereka langsung terdiam menundukkan kepalanya takut.

“Udah besar tapi kelakuan kalian masih aja seperti anak kecil.” Tegur Mama Resa kepada kedua anaknya. Sedangkan Ardian,suaminya hanya diam saja melihat hal yang sudah biasa baginya.

“Maaf Mah.” Cicit mereka pelan.

“Yaudah gapapa,lain kali jangan begini lagi.” Ucap Resa membuat mereka menganggukan kepalanya mengerti.

“Iya Mah.” Balas Ali dan Aira bersamaan. Namun Ali kembali bersuara,”Tapi..” Ucap Ali sengaja menjeda ucapannya membuat mereka semua penasaran.

“Tapi apa?” Tanya Mama Resa dengan wajah penuh tanya.

“Tapi Ali gak janji.” Lanjutnya cepat kemudian langsung berlari kearah tangga menuju kamarnya sebelum kedua singa betina itu berteriak kepadanya.

Dan benar dugaannya,sebelum ia memasuki kamarnya ia bisa mendengar suara teriakan dari dua perempuan tersayangnya itu.

“ALIIIIIIIIII...” Teriak Mama Resa dan Aira secara bersamaan dengan wajah kesalnya membuat Ardian,Papa nya menutup telinga nya di bawah sana sedangkan dia tertawa terbahak-bahak kemudian memasuki kamarnya.

****

Dikamar dengan nuansa biru muda,terdapat seorang gadis cantik tengah melamun tak menyadari suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

“Prill.” Terdengar suara Abangnya yang memanggilnya diluar kamar,namun ia masih asik dengan lamunannya. Entah apa yang ia lamunkan.

“Prilly.” Lagi suara Abangnya terdengar,namun ia abaikan.
Saat Gavin mencoba membuka pintunya,ternyata pintu itu tidak terkunci membuat ia langsung masuk ke kamar Adiknya.

[1] You're My True Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang