Surat dari ibu

451 15 0
                                    


Setelah itu Rifqi langsung melihat kesebelah kanan mejanya dan disitu ada surat. Ketika itu Rifqi pun langsung membawa suratnya. Kemudian ia membaca surat itu

Untuk anak ibu tersayang Rifqi,

Maafin ibu nak, ibu harus pergi dari rumah. Ibu tau pasti kamu merasa kecewa pada ibu. Tapi ibu minta maaf. Ibu pergi karena masalah ayahmu itu yang sudah tidak tahan lagi sayang. Tapi ibu janji, ibu akan kembali lagi dan membawa kamu pulang bersama ibu. Nanti ibu akan ceritakan semuanya masalah ini sama kamu nak. Ibu sayang kamu nak, kamu jaga diri baik baik ya. Ibu sayang kamu

Ibu

Setelah membaca surat itu, Rifqi langsung mengeluarkan air matanya namun tidak lama ia menahan air matanya itu.

Tapi Rifqi berpikir lagi kenapa ibunya sampai harus pergi dari rumah. Andaikan saja ibu ada di dekat Rifqi sekarang, mungkin ia akan menceritakan semua kejadian pada ibunya.

"Bu, Rifqi sayang ibu, Rifqi kangen ibu, Rifqi pengen meluk ibu" ucap Rifqi sambil memegang surat itu

Tiba tiba pintu kamar nya dibuka oleh ayahnya tanpa mengetuk pintu

"Rifqi, kenapa kamu hah? Masa laki laki nangis, cengeng banget" ucapnya

"yah, ibu dimana? Rifqi pengen ketemu ibu" Tanya Rifqi

"Udah lah ibu mu pergi kan ayah udah bilang ibu kamu itu tidak sayang lagi sama kamu! Sudah, Jangan pikirkan ibu mu itu lagi. Kan ada calon ibu baru kamu nanti"

"Pokoknya sekarang Rifqi mau pergi cari ibu!" Ucap Rifqi dengan spontan

Tangan ayahnya pun menghalangi untuk keluar. Dan ayahnya pun itu langsung menyingkirkan badan Rifqi, ia pun terjatuh.

"Brukkk!"

"Mana ponsel kamu? Mau ayah sita!" sibuk mencari ponsel  anaknya itu

"Loh, kenapa ponsel Rifqi disita yah? Jadi ayah mau menjauhin Rifqi sama ibu?" Berdiri dengan perlahan

Setelah di acak acak meja belajar dan kasurnya itu akhirnya ponsel milik Rifqi pun ketemu dan langsung dibawa oleh ayahnya. Entah apa maksud ayahnya membawa ponsel anaknya itu.

"Pokoknya ini ponsel ayah sita! Dan ini kunci kamar mu kan? ayah bawa." Melangkah menuju keluar

"Yah, tolong jangan sita ponsel Rifqi yah" ucapnya yang bermohon

Ayahnya tidak menjawab dan pintu kamar pun di tutup oleh ayahnya dan Rifqi terus mencoba membuka kemudian memukul pintu nya itu beberapa kali.

"Yah tolong yah... kembaliin ponsel Rifqi!! Ayah...!!" Berteriak di dalam kamar

Rifqi terus dan terus membuka pintu itu namun ia rasa ayahnya sudah mengunci dari luar

"Arghhh..." Dan kembali memukul pintu nya itu dengan keras

Saking kesal Rifqi memukul mukul lagi pintu kamarnya, setelah itu ia menyenderkan kepala di pintu, dan Rifqi mulai mengacak acak rambut.

🌨️⛈️🌧️

Rifqi berdiri dan perlahan melangkah menuju jendelanya, suasana saat itu sunyi dan sepi. Ditambah diluar hujan besar dan sesekali petir pun mengeluarkan suaranya.

Ia cuman bisa melamun dan menatap air yang berjatuhan dan melihat kembali surat yang dibuat ibunya yang tersayang itu.

Kemudian Rifqi tidak menghabiskan waktu nya itu dengan melamun, ia bergegas untuk sholat dan berdoa supaya ia bisa dipertemukan lagi dengan ibunya.

Setelah beres, ia langsung turun kebawah untuk makan. Ketika di bawah ia melihat ayahnya yang sedang sibuk main ponsel

"Yah, Rifqi laper ada makanan?"

"Ada, cari di kulkas" ucapnya dengan masih sibuk main ponsel

"Yah, ga ada yang langsung jadi makanan nya?" Ucap Rifqi dengan lemas

Tapi ayah asik dengan ponsel yang ia genggam sesekali ia pun tertawa kecil

"Yahh..." Ucap Rifqi sekali lagi

"Apa lagi Rifqi?"

"Gak ada yang langsung jadi yah makananya? Rifqi udah laper banget" sesekali mengusap perut

"Ya udah masak aja sendiri. Disana kan masih ada sayuran kamu masak aja!" Perintah ayah

"Tapi yah, Rifqi ga bisa masak"

"Coba aja kalau ada ibu pasti udah ada makanan disini" Ujar Rifqi kembali

"Rifqi! Kamu itu udah gede. Jangan mau di manja lagi." Ucapnya dengan tegas

"Kalau gitu Rifqi Keluar cari makanan yah"

"Liat jam Rifqi! Udah malem gini cari makanan. Kan ayah udah beli itu sayuran buat kamu tinggal kamu masak apa susahnya sih"

"Rifqi langsung pulang kok, boleh ya?"

"Ga boleh!" Tegas ayah kembali

"Tapi tapi yah.."

"Kamu tuh ya. Bikin ayah emosi aja! Kalau ayah bilang ga boleh ya gaboleh." Nada yang tinggi ayah ucapkan dan ayah pergi

"Yahh.. ayah mau kemana?" Teriak Rifqi

Ayah tidak menjawab dan langsung menutup pintu dan Rifqi ke mendengar suara yang di kunci dari luar.

Saking kesal dan emosi Rifqi memukul meja makan dengan keras. Karena ia tidak bisa masak, akhirnya balik lagi ke kamar dan tidur dengan menahan laparnya.

BROKEN HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang