Firasat ibu

444 16 1
                                    

Sesuai dengan janji ibu Rifqi akan pergi untuk bertemu dengan anaknya yang diantarkan oleh majikan bernama Pak Rudi dan anaknya yang bernama Reynaldo.

"Pak, saya ga sabar pengen ketemu dengan anak saya" Ucap ibu

"Iya bi, di depan belok kanan kan?"

"Iya pak"

"Aldo juga pengen kenalan pah sama anaknya bibi" balas anaknya

Ketika akan menuju kompleks disana sedikit macet karena kejadian Anak yang disayangi nya ditabrak.

"Aduh Bi.. di depan macet" Ucap Pak Rudi dan mengklakson mobilnya

"Hah macet pak? Tapi setau saya gak pernah macet di daerah sini pak" Ujar Ibu

Setelah itu mobilnya sedikit demi sedikit maju. Tapi anak dari majikan itu melihat ada garis gambar seseorang di jalan.

"Eh bi, liat deh kok ada gambar seseorang di jalan itu" tunjuknya ke arah yang disebut

"Hah mana nak" ujar ibu Rifqi

"Itu bi..." Terus menunjuk

"jarang jarang ada orang kecelakaan disini" balasannya

Firasat ibu tidak enak. Karena jarang jarang ada orang yang kecelakaan disana. Dan ibu memutusakan untuk bertanya ke salah satu orang di pinggir jalan.

"pak, boleh berhenti dulu? Saya mau tanya sama orang di pinggir jalan" ucap Ibu

"Oh iya bu, bentar saya cari parkir mobil dulu"

Setelah itu Majikan dan anaknya  menemani ibu Rifqi untuk bertanya ke salah satu warga.

"Assalamualaikum pak, saya mau nanya disana ada kecelakaan?" Ucap Ibu

"Waalaikumsalam, oh iya Bu korban nya di tabrak mobil" Ujar pria yang sedang santai

"Astaghfirullah, kapan pak kejadian nya?"

"Tadi siang bu.."

"Bapak tau ciri ciri korban nya?" Spontan ucapnya

"Tadi itu ciri cirinya... Ehmm nah kaya anak di dekat ibu" pria itu dengan menunjuk ke arah Reynaldo

Ketika itu ibunya langsung ingat anak yang ia sayangi, tapi ia harus positif thinking dulu mungkin itu orang lain.

"Ohh gitu ya pak, ya udah makasih pak informasi nya. Assalamualaikum" Ucap Ibu

"Iya Bu sama sama.. waalaikumsalam" balasnya

Ketika itu ibu tanpa pikir panjang lagi untuk pergi ke kompleks perumahannya.

"Bi, ayo pergi lagi katanya pengen ketemu anak bibi" ucap Reynaldo dengan memegang tangan ibu Rifqi

"Iya nak.."

Kemudian saat di dekat pos satpam.  Jendela  pak Rudi dibuka karena emang itu adalah salah satu peraturan disana. Satpam itu memberikan balasan senyuman dan satpam itu tidak sengaja melihat didalam mobil ada ibu Rifqi di dalam nya.

Didalam benak pak satpam kenapa ibunya tidak datang kerumah sakit untuk menjenguk anaknya?.

Sebelum mobil nya kembali maju, pak satpam langsung memberi tau informasi tentang Rifqi

"Assalamualaikum Bu, ibu kemana aja?" Ucap pak satpam

"Waalaikumsalam eh pak bentar.." dengan membukakan pintu mobilnya dan keluar dari mobil

"Bu, kenapa ibu gak kerumah sakit?"

"Hah kerumah sakit? Maksud bapak apa ?" Dengan ekspresi penasaran

"Yaallah ibu benar gak tau?"

"Iya pak emang nya siapa yang di rumah sakit?" Ucap Ibu dan tidak memikirkan anaknya yang tidak mungkin di rumah sakit

Dan pak satpam pun langsung berbicara tentang kejadian siang tadi.

"Bu, anak ibu yang bernama Rifqi ada di rumah sakit" ucapnya dengan sedikit perlahan

"HAH? Apa? Kenapa anak saya ada di rumah sakit pak? kenapa dia pak? kenapa?"
Ibu Terkejut dengan ucapan pak satpam

"Iya Bu, anak ibu tadi siang dotabrak mobil yang di depan sana. Tapi sebelum itu anak ibu pergi katanya pengen ketemu ibu. Terus Bu saya liat liat banyak yang lebam dan memar di wajah nya."

"Yaallah.... Rifqi..." Ucap ibu dan langsung tidak berdaya dan terjatuh

Pak Rudi dan anaknya Reynaldo langsung membantu Ibu Rifqi

"Ya Allah Bi.. Bi.. " ucap Reynaldo

"Pak, Rifqi sekarang dibawa ke rumah sakit mana?" Ucap pak Rudi

"Rumah sakit Harapan Nusa pak"

Ibu lemas tidak berdaya dan dibantu oleh Reynaldo untuk berdiri.

"Ya Allah pak, makasih sudah membawa anak saya ke rumah sakit" Masih dengan badan yang lemas

"Iya bu, sebaiknya cepat ibu pergi ke rumah sakit. Anak ibu dari siang mencari ibunya" balas pak satpam

"Iya pak saya pergi dulu, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Dan Reynaldo membantu ibu untuk masuk kedalam mobil.

"Bi, bibi tenang dulu ya pasti Rifqi gak kenapa kenapa" memegang tangan Ibu

Ibu Rifqi hanya bisa menjawabnya dengan menangis.

"Bi tenang dulu kita akan kerumah sakit sekarang" balas pak Rudi

BROKEN HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang