Aldo vs Rifqi

197 7 0
                                    

Rifqi mulai berjalan menerusi kompleks perumahan dan ia tidak tau harus kemana.

"Kenapa sih, gue mimpi apa sampai keluarga gue pisah segala ah..." Ucapnya dengan kesal

Tapi tiba anak seorang anak yang meminta tolong
"Kak.. tolong" ucap anak itu dan memeluk Rifqi

"Eh eh.. kamu kenapa?"

"Tolongin Amel ka, amel takut.."

Rifqi bingung anak itu takut kenapa. Dan ia memutuskan untuk pergi ke taman yang ada di kompleks perumahan nya.

"Sekarang kamu duduk disini dulu ya"

"Iya.. ka iyaa.." ucap anak itu yang ketakutan

"Kamu mau minum? Kalau mau kakak beli"

"Engga... Amel takut kak"

"Ya udah, kalau kamu mau cerita sama kakak gapapa kok.."

"Kak, mami sama papi Amel berantem. Amel takut papi Amel mukulin mami"

Ketika mendengar nya ia langsung ingat kejadian waktu itu
"Kak..amel takut kak" Tangan anak itu menyentuh Rifqi

"Iya iya, sekarang kalau kamu takut disini dulu ya.."

"Iya kak.."

Rifqi bingung ia harus berbuat apa. Ia tau perasaan anak itu karena sama percis kejadian seperti dirinya.

"Amelll kesini kamu!" Ucap wanita paruh baya yang tidak lain ibunya

"Kak tolongin Amel takut" Anak itu ketakutan dan diam di belakang Rifqi

"Amel! Mami cari kamu kemana mana. Malah disini! Sekarang cepat pulang."

"Maaf Tante, jangan kasar sama Amel"

"Eh kamu. Ga usah ikut campur ya! Ayo Amel kita akan pergi. Mami udah bawa baju kamu"

"Tapi mii.."

"Amel.. maaf ya Kakak ga bisa bantu Amel, sekarang Amel ikut mami Amel ya"

"I..iya kak"

Wanita paruh baya itu pun langsung memegang tangan anaknya dan membawanya kedalam mobil.

Anak itu melihat Rifqi yang masih berdiri di taman. Kemudian mobilnya mulai menjauh

"Kasian banget, nyokap nya kasar lagi" ucap dirinya

Setelah itu, Rifqi mulai melihat keadaan taman. Ternyata ramai, banyak anak anak yang bermain disana. Rifqi pun seketika tersenyum

"Akhirnya rif, lu ketemu juga cape gua cari lu ah" Ucap Aldo yang sedikit ngos ngosan

"Lu lagi do. Kenapa lu disini huh?"

"Bentar gue beli minum dulu haus gua"
Dan Rifqi mulai berjalan dan menjauhi Aldo yang sedang membeli minuman

"Eh Rif, tunggu apa"

Rifqi terus berjalan tanpa mendengarkan omongan Aldo
"Rif!" Ucap Aldo

"Argrhhh. Lu do bikin gue emosi"

"Rif, gua bisa ngerasain di posisi lu. Dan lu harus dengerin gua dulu"

"Berisik lu do. Gue terlanjur emosi sama lu" ucap Rifqi dengan nafasnya yang keluar dengan cepat

"Oke. Lu mau berantem disini huh?"

"Oke siapa takut."

Tangan Rifqi pun langsung mengenai pipi Aldo. Dan tidak ketinggalan juga Aldo kembali membalasnya, memukul keras rahang Rifqi. Kemudian dilanjutkan lagi memukul ujung bibirnya. Dan Aldo memukul perut Rifqi setelah itu mendorong tubuh Rifqi yang membuatnya terjatuh.

Tangan Aldo mulai mencekik leher Rifqi
"Dengerin gua. Gua tau perasaan lu sekarang. Dan Seharusnya lu jadi manusia itu bersyukur! Lu masih punya sosok ibu yang sayang sama lu. Kalau lu ga bisa menerima lagi sosok seorang ayah jangan kaya gini! Nyusahin nyokap lu aja. Nyokap lu itu khawatir sama lu." Ucap Aldo yang sedikit emosi

"Lepasin gue!" Ucap Rifqi yang sedikit sulit bernafas

Tangan Aldo langsung dilepas dari leher Rifqi. dan mengatur nafas nya kembali

"Sekarang lu Balik. Kalo engga kita lanjutin lagi dan gua bakal habisin lu disini!" Ucap Aldo dan mengancamnya

Rifqi mulai berdiri. Dan mengusap di ujung bibir nya itu, karna ada sedikit darah.

"Kenapa diem lu hah?mau di lanjut lagi? ayo sini"

Rifqi pergi dari taman itu dengan mengusap kembali di ujung bibirnya dan di susul lagi oleh Aldo
"Nih.. obat buat lu" Ucap Aldo yang menyodorkan obat luka

Rifqi hanya melirik aldo yang ada di sebelah nya

"Hahaha.. gua tau Rif. Kalau lu mati. Siapa yang bisa jangain nyokap lu. Kan cuman lu doang yang bisa jangain" ucap Aldo kembali dan tertawa

Tapi Rifqi hanya diam. Ketika sampai di rumah ibu langsung terkejut melihat anaknya yang ada sedikit luka
"Astaghfirullah, Rifqi .. kamu kenapa nak?"

"Engga kok Bu. Rifqi mau mandi dulu ya Bu"

"Beneran gapapa?"

"Iya Bu. Tenang aja"

"Pokoknya nanti kalau udah mandi ibu obatin ya"

Rifqi mengangguk dan langsung masuk ke dalam rumah

Aldo melihatnya hanya tersenyum
"Nak Aldo, kamu cari rifqi dimana?"

"Di taman kompleks Bi. Kalau gitu aldo masuk duluan ya sekalian mau mandi juga"

"Bentar, itu..."

"Udah gapapa kok"

Ibu melihat rifqi dan Aldo pun terheran heran.

Di malam hari Rifqi duduk di luar kamar nya menatap bintang bintang dan mengusap lagi ujung bibirnya

"Perih lagi ahh.."

"Rif, gimana? Udah di obatin?" Ucap Aldo yang tiba tiba

"Ga liat gue lagi apa?"

"Engga" balas Aldo yang tertawa

"Tuh obat.." lanjut Aldo yang melempar obat luka

Rifqi menatap Aldo dengan tatapan tajam
"Kenapa?" Ujar Aldo dengan senyum licik

"Lu kenapa berani mukulin gue?"

"Ya berani lah. Dan pukulan tadi itu pantes buat orang yang gak pernah bersyukur! Mantap kan pukulannya"

"Dasar lu"

"Hahahaha ya udah gua minta maaf. Gua lakuin ini tuh biar lu sadar."

Rifqi kembali diam
"Eh, kenapa diem gak mau dimaafin?"

"Iya gue maafin" Dengan ucapanya yang malas

"Sip. Makasih" balas Aldo dan mulai sedikit menjauh dari Rifqi
"Bentar do."

"Hm apa lagi?"

"Gue cuman mau bilang makasih. Berkat lu gue sadar sekarang. Dan maafin juga kalau gue tadi..."

"Iya sama sama, gua udah maafin lu santai aja. Dah lah gua laper"

BROKEN HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang