beberapa jam kemudian akhirnya sampai di rumah majikan ibunya. Tapi Rifqi masih terlelap tidur dengan pulas di pundak ibu
"Rifqi.. bangun sayang, udah sampe" Ucap Ibu yang membangunkan Rifqi
Rifqi tidak menjawab ia tidur dengan pulas sekali. Ibu hanya mengeluarkan nafas lembut dan tersenyum kemudian mengusap rambut anaknya.
"Kenapa bi? Rifqi belum bangun juga" ucap Aldo yang dari tadi sibuk mengeluarkan barang barang
"Iya nak, Rifqi anaknya emang begitu susah dibangunin. Ya udah sini biar bibi yang bantuin angkat barang nya"
"Gak usah bi, bibi bangunin rifqi aja, lagian barang nya sendikit kok"
Tiba tiba Rifqi mengigau di dalam mobil
"Ayahh.... Ayahh rifqi disini .. ayahhh" teriaknya dengan dua tangan yang di angkat
Sontak ibu terkejut dan langsung membangunkan anaknya itu
"Rifqi sayang istighfar nak..." kedua tangan ibu yang menyentuh pipi Rifqi
Rifqi masih saja mengucapkan nama ayahnya dengan keras
"Ayahh... Ayahh.. ampunn...."Ibu terus membangunkan rifqi supaya sadar
"Bi, kenapa?"
"Ini nak Aldo, Rifqi gak tau kenapa.."
Ketika melihat Rifqi, Aldo tanpa pikir panjang membawa air yang ada di botol dan memberikannya kepada Ibu Rifqi.
"Bi, ini coba dulu" Ucap Aldo
Percikan air demi air mulai membasahi wajah Rifqi. Tangan Rifqi terus diangkat angkat
"Rifqi sayang bangun..." Ucap Ibu
Setelah beberapa kali percikan air membasahi wajah rifqi. Ia langsung sadar, ia terbangun dan nafas yang dikeluarkan pun begitu cepat.
"Bu.. ayah ada disini kan?" Dengan melihat di sekelilingnya"
Ibu memeluk Rifqi dengan erat dan mengusap usap punggung anaknya. Ketika itu Rifqi mulai mengatur nafas nya sedikit demi sedikit.
Dan ibu membalasnya dengan gelengan kepala. Dan langsung membawa Rifqi kedalam rumah.
Ketika akan masuk ke dalam rumah, tiba tiba ayah Aldo keluar dengan sedikit terburu buru
"Loh pah, mau kemana?" Tanya Aldo
"Kamu itung dulu berapa pemasukan dan pengeluaran yang barunya nanti saya akan kesana sebentar lagi" Ucapnya yang sedang menelpon
"Pah..?" Ucap Aldo lagi
Pak Rudi langsung memasukan ponsel itu kedalam sakunya
"Aldo, papa pergi dulu ya ada urusan dadakan banget disana.."
Ekspresi Aldo datar, ia sudah terbiasa ayahnya yang sibuk dengan pekerjaan
"Bi, nitip Aldo ya saya mau pergi dulu"
"Oh iya pak baik"
"Aldo papa pamit dulu ya, jangan nakal"
"Iya pah"
Ayah Aldo tersenyum dan mulai menjauh dari pintu rumah dan langsung masuk kedalam mobil
"Ya udah bi, Kita masuk aja" Ucap Aldo
Rifqi menatap di sekeliling rumah majikan ibu. Dan ternyata rumahnya cukup besar sekali.
"Rifqi, sekarang kamu istirahat lagi ya, ibu mau bikin makan dulu" Ucap ibu
"Iya Bu" jawabnya dengan sekidit lemas
kamarnya dimana ya, Batin Rifqi
"Rif, tolongin bawa makanan nih" pinta Aldo
"Emang mau dibawa kemana ?"
"Ke kamar sambil main PS" Ucap Aldo yang memberikan beberapa makanan
"Lu punya PS?"
"Iya lah, eh ngomong ngomong lu belum simpen ini barang"
"Nah itu masalahnya gue ga tau kamar gue dimana"
"Ah lu ga ngomong dari tadi. Ya udah lu ikut gua"
Aldo menaiki tangga demi tanggal dengan membawa makanan begitu juga dengan Rifqi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME
Ficción GeneralSiapa sih yang mau jadi anak broken home? . [jangan lupa VOTE, FOLLOW dan COMMENT ya, mau itu kritik atau saran ✌️]