19. Bloody Road

530 114 26
                                    

Setelah pertemuan dan kesepakatannya dengan BJ dan June, X menemui Vamp, menceritakan semuanya sekaligus kerja samanya dengan kedua kelompok yang membuat Vamp meradang.

Sampai Vamp akhirnya menyerah dan mau menerima dua kelompok yang sebenarnya tidak ia inginkan keberadaannya. Entah karena penjelasan X yang terlalu masuk akal atau karena kemampuan manipulasinya. Intinya ia menyanggupi memberikan kesetiaannya pada X.

Dengan adanya Vamp dalam team X, informasi mengenai organisasi jauh lebih mudah. Setidaknya Wizard, si sumber informasi lebih mau memberikan info yang mereka dapatkan kepada Vamp dibanding X.

Terutama sejak secara tidak sengaja The8 dan TY menemukan sisa tubuh Rai ketika mereka membersihkan sisa-sisa bentrokan antara Grim dan Bleeding Heart. Sehingga Wizard melakukannya sebagai ucapan terima kasih.

Karenanya, mereka tahu kalau akan ada bentrokan besar antara organisasi — termasuk didalamnya team elite, second team, third team dan gen zero yang tersisa karena akibat bentrokan yang semakin sering terjadi, team lainnya sudah tumbang dengan sendirinya — dengan kelompok pemberontak dalam beberapa hari ke depan.

Untuk itu, ketiga team dan X akhirnya berkumpul, membicarakan rencana mereka dengan dipimpin oleh June dan X.

¤¤¤

Lalice berkali-kali melenguh akibat perbuatan Eunwoo yang entah sudah berapa kali membuatnya merasakan kenikmatan. Mereka memang sering making love bahkan hampir setiap malam yang membuat June selalu tertidur menggunakan earphone.

Tetapi malam itu, Eunwoo begitu menggila. Seakan Lalice akan menghilang jika ia tidak terus-menerus menggagahi kekasihnya. Atas dasar itulah, mereka berdua menghabiskan waktu bercinta berjam-jam yang terpaksa disudahi karena Lalice tertidur kelelahan di sesi bercinta terakhir mereka bahkan sebelum benar-benar berakhir.

Eunwoo lalu memeluk erat Lalicenya setelah menyelesaikan ritual panjang percintaannya dan sesekali mengecup puncak kepalanya yang tertidur nyenyak di atas dadanya seakan takut ada yang akan mengambil Lalice darinya.

__________

"Jun, kau belum tidur?" June menatap Eunwoo yang keluar dari kamarnya hanya dengan mengenakan boxernya.

"Kau sendiri?"

"Aku tidak bisa tidur," gumamnya membuka kulkas dan mengambil sebotol air mineral kemudian melangkah mendekati June dan duduk di sampingnya.

June mendengus mendengar jawabannya. "Bagaimana bisa tidur jika kau terus meniduri kakakku," cibirnya.

"Aku membutuhkannya Jun. Entahlah, rasanya aku hanya ingin menghabiskan malam ini dengannya. Aku ... hatiku hanya takut Lalice akan meninggalkanku," ujar Eunwoo setelah menenggak air mineralnya.

June hanya diam tidak menanggapi ucapan Eunwoo dan memilih untuk menatap layar laptop-nya yang memperlihatkan rancangan rekayasa strategi miliknya beserta kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

"Kau juga merasakannya, 'kan?" tanya Eunwoo setelah melihat tampilan layar laptop-nya. "Karenanya, kau setiap hari hanya terus mensimulasi semua rancangan strategimu, bukan?"

"Hmm. Aku tidak pernah sekhawatir ini. Entah kenapa, aku merasa takut. Seperti akan kehilangan sesuatu," gumam June.

"Aku mengerti, Jun. Karena aku pun entah mengapa tidak bisa tenang belakangan ini," ujar Eunwoo kembali menghela napasnya. "Apa kita tidak bisa membatalkannya, Jun?"

"Kau tahu Lalice tidak akan suka dengan ucapanmu kan, Woo? Dialah yang pertama kali menyetujui rencana ini. Dan kau tahu karena apa, 'kan?" tanya June menatap Eunwoo yang berada di sampingnya.

The Angel of Death - EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang