12. Wizard

581 103 20
                                    

Salju pertama mulai turun menyelimuti bukan hanya jalanan namun juga semua benda yang ada di Sericum. Hampir setiap jiwa yang hidup, memilih untuk berada di rumah masing-masing untuk mencari kehangatan. Tetapi walau musim dingin malam itu begitu menusuk, seorang pria bertubuh mungil dan bermata sipit masih berada diluar.

Pria itu merapatkan jaketnya untuk menghalau cuaca dingin. Jika bukan karena tumpukan berkas yang harus ia serahkan besok ke Jung Jeffrey, mana mau ia pulang selarut itu.

"Rai?!" sebuah suara berat menyapanya dengan tidak yakin.

"It's me, Takeshi. Kau juga baru pulang?"

"Iya. Kok aku tidak melihatmu?"

"Aku mengurus berkas laporan mengenai pemberontakan Gourmet untuk JArms Industry. Kalau kau?"

"Sama sepertimu, tapi Kim Lydia yang memintanya. Whoa, X benar-benar menggila beberapa hari lalu. Kudengar ia melakukannya karena teror pemberontakan Gourmet di distrik 131 jadi X terpaksa menyapu bersih Gourmet."

Obrolan kedua member Wizard terus bergulir. Keduanya membahas pekerjaan yang dilakukan X dan Vamp serta hal lain yang ramai dibicarakan di dalam organisasi.

Mereka menyudahi obrolan tidak penting mereka setelah Takeshi sudah berada di depan bangunan apartemennya. "Yo! Hati-hati!" teriak Takeshi ke Rai sesaat sebelum dirinya masuk ke dalam bangunan apartemennya. Sedangkan Rai hanya membalas dengan mengangkat tangan kanannya.

"Ugh! Dingin sekali," gerutu Rai. Jika sudah begini, ia jadi suka menyesal karena tidak memilih tempat tinggal di dekat organisasi sekalian.

Rai adalah member Wizard. Sama seperti Vamp, Wizard adalah salah satu pasukan elite organisasi. Mereka dinamakan Wizard karena gerakan mereka yang cepat, lebih cepat dari Vamp. Saking cepatnya mereka seperti memiliki ilmu sihir untuk menghilang. Karena itu, mereka juga dijuluki sebagai pasukan senyap.

Tugas mereka biasanya adalah menguntit, membunuh lalu menghilang dengan cepat. Bahkan orang yang dibunuh pun juga tidak mengetahui kalau dirinya sudah tidak bernyawa.

Walaupun begitu — seperti beberapa anak-anak hasil percobaan lain — karena kecepatan Rai berkembang sampai tingkat tertinggi, indera perasanya juga ikut berkembang menjadi lebih sensitif, jadi dia benar-benar membenci cuaca dingin.

Begitu terpusatnya konsentrasi dirinya pada udara dingin yang menusuk hingga ke tulang-tulang, ia sampai sama sekali tidak menyadari adanya bahaya mendekat.

Seorang gadis berambut pirang ikal yang mengenakan pakaian bergaya lolita menguntit Rai dalam diam. Tangan kanannya yang berbalut sarung tangan berenda warna putih menggenggam payung yang juga berenda dengan warna senada. Gerakannya yang seringan bulu membuatnya terlihat seperti melayang. Mata biru lautnya sama sekali tidak melepas perhatiannya dari anggota elite itu.

Tubuh kurusnya bergerak lincah dan bibir merah darahnya menampilkan senyuman tipis yang justru terlihat menakutkan. Selanjutnya, tanpa disadari siapapun, tanpa diketahui siapa pun bahkan si korban, Rai beserta si gadis yang bergaya lolita itu menghilang, menyisakan hanya sebuah gelang milik Rai.

¤¤¤

June mempelajari surat-surat yang dibawakan oleh mendiang ayah mereka. Mencoba mencari kode yang mungkin disembunyikan ayah mereka. Tetapi selama apapun ia mempelajarinya, surat-surat itu terlihat sana seperti saat pertama ia lihat.

"Kau sedang apa?" tanya Lalice masih mengenakan jubah tidurnya, sedangkan Eunwoo masih bergelayut di belakang tubuh Lalice tanpa membuka kelopak matanya.

"Mencari sesuatu," ucap June lalu memandang Lalice dan menghela napasnya. "Kau tahu, aku begitu penasaran mengapa nama ibu kita bisa ada dalam daftar sukarelawan. Aku sampai tidak bisa tidur karena memikirkannya."

The Angel of Death - EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang