(9) Happy ?

56 7 0
                                    

Setelah selesai belanja Kinan dan Yunho pun makan di resto.

Kinan masih badmood banget gara-gara insiden ibu-ibu ga tau terima kasih tadi, Yunho sendiri lebih milih diem nunggu Kinan yang memulai percakapan.

Mereka pun selesai makan tanpa berbicara sedikit pun.

"Ka" 'Akhirnya' batin Yunho.

"Ya ?" Sahut Yunho sedikit tersenyum, pasalnya Yunho udah nunggu lebih dari 30 menit, sedari tadi keduanya cuma lihat jalanan dari jendela besar resto tanpa percakapan.

Keduanya pun berhadapan saling membaca raut muka satu sama lain.

Yunho pikir 'Pasti bahasannya gak enak nih'

Kinan pikir 'kenapa pake senyum sih ?!?!'

"Jangan ngaku kita suami istri lagi" Kata Kinan to the point.

"Hmm oke" Kata Yunho singkat, mukanya juga berubah datar.

Dia udah sangka bahasannya Kinan bakal engga ngenakin, tapi dia engga nyangka Kinan bakal ngelarang dia buat ngakuin status hubungan mereka yang udah resmi ini.

"Engga deh engga, Ka Yunho boleh ngaku kita udah nikah tapi ke orang yang tepat, jangan sembarangan kaya ke ibu-ibu tadi, tanggepan orang pasti beda-beda, kalo Kaka ngasih taunya ke orang yang tepat pasti tanggepannya baik" Kata Kinan memperjelas, pasalnya dalam hitungan detik yang semula Yunho senyum mukanya jadi asem pas Kinan ngomong tadi.

"Iya paham" Kata Yunho kembali menatap jalan melalui kaca jendela.

Ada rasa kesal mendengar perkataan Kinan tadi, kenapa dia harus di atur untuk mengakui hubungan mereka berdua ?, terserah apa tanggepan orang, yang Yunho tau mereka udah sah dan ga ada masalahnya jika orang lain tau.

"Lo benci kenyataan ini ?" Tanya Yunho tanpa melihat Kinan atensinya masih mengarah pada jalan raya di balik kaca.

"Maksudnya ?" Tanya Kinan memperjelas maksud Yunho.

"Lo ga suka pernikahan ini ?" Tanya Yunho langsung menatap Kinan tepat di matanya.

Kinan engga nyangka Yunho bakal nanya dia kaya gini.

"Kenapa nanya gitu ?" Tanya Kinan agak meninggikan suaranya.

"Iya atau engga ?" Kata Yunho dengan penekanan di setiap katanya.

"Iya" Jawab Kinan kesel, 'kenapa sih nanyain gituan ?!' batin Kinan.

"Oke, pisah ?"

"Ka kenapa sih ?, Oke nih ya, Iya gua benci pernikahan ini, gua benci kenyataan harus nikah sama orang yang gua gak kenal, gua benci kenyataan harus terlibat dalam hubungan kompleks kaya gini, gua benci harus sembunyiin rahasia dari temen deket gua sendiri, gua.." Perlahan suara Kinan lirih dia udah engga sanggup lagi pingin banget nangis, pingin lari dari hadapannya Yunho.

"Apa lo engga pernah bahagia sekali pun sama gua ?" Tanya Yunho dengan suara pelan.

"Oke maafin gua, tapi apa engga pernah sedikit pun lu bahagia ?" Tanya Yunho lagi, kini dengan suara mantap yang dapat di dengar jelas oleh Kinan.

"Apa lo engga paham juga, gua nikah karena Papa yang milihin lo jadi suami gua, semua ini karena terpaksa, stop bertinggkah layaknya kita suami istri beneran" Kata Kinan emosi.

"Sekarang gantian gua yang tanya, apa pernah lu bahagia dengan pernikahan ini ?" Tanya Kinan ngebalikin pertanyaan nya Yunho.

Yunho diam, engga tau harus jawab apa, dia ngejalanin pernikahan ini sebaik yang dia bisa tapi tidak tau apa ada kebahagiaan didalamnya.

"Gua mau pulang" Kata Kinan final, muak menunggu jawaban Yunho yang terlalu lama.

Maap ya aku suka mereka gelud gini wkwk

Tapi makin aneh ga sih ?

Pingin tau pendapat kalian sumpah

Voment nya ya tulung

Lop u 💙

Conjunction ; Yunho Ateez ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang