(10) Flashback 1

61 8 0
                                    

"Ayah mau di suapin ?" Tanya Kinan kepada Ayahnya yang terbaring di ranjang rumah sakit.

"Gausa Nan, Ayah bisa sendiri kok" Kata Ayah Kinan tersenyum.

"Kalo dilihat-lihat anak kita udah gede ya Ma, makin cantik" Kata Ayah Kinan sambil tersenyum bangga.

"Iya dong Yah, cantiknya kan dari Mama" Mereka bertiga pun tertawa kecil.

"Siap di nikahin dong ini Ma" Goda Ayah Kinan.

"Ih apasih Pa" Kata Kinan.

"Ohh iya entar sore ada temen Papa mau dateng" Kata Ayah Kinan yang baru inget kalo teman seperjuangannya akan menjenguknya.

"Siapa Pa ?" Tanya Kinan.

"Itu si Aditama" Kata Ayah Kinan, Kinan pun mengingat ingat tapi tak kunjung ingat.

"Ohh Mas Yudha Aditama, yang istrinya orang Korsel ?" Tanya Mama Kinan memastikan.

"Iya lah Aditama mana lagi"

Kinan belum juga mengerti siapa yang di maksud Ayahnya ini, tapi dia tak bertanya lebih lanjut nantinya juga dia tau sendiri.

🌞🌞🌞

Sore pun tiba, keluarga yang di sebut-sebut Ayah Kinan pun akhirnya datang.

Seperti biasa reuni para orang tua yang selalu bersemangat jika sudah bertemu, sampai pada akhirnya memperkenalkan para anak.

"Eh iya ini kenalin Yunho anak kami satu-satunya" Kata Nyonya Aditama yang tadi di bahas bahwa ia orang korea selatan, memperkenalkan anak laki-laki yang sedari tadi berdiam diri di sampingnya.

"Assalamualaikum saya Yunho, salam kenal" Kata Yunho lalu salim kepada kedua orang tua Kinan di depannya.

"Ya ampun ganteng banget ya korea-korea gitu, sopan lagi" Kata Mama Kinan.

"Eh iya ini juga anak gadis kami satu-satunya Kinan" Kata Mama Kinan.

Kinan pun salim kepada kedua orangtua di depannya.

Itulah pertemuan pertama mereka, sampai akhirnya mereka sadar di satu sekolah yang sama walau beda angkatan, saat itu Kinan baru masuk SMA sementara Yunho udah kelas 11.

🌞🌞🌞

Pertemuan kedua mereka di rumah sakit.

"Saya mau Kinan saya yang nikahkan sebelum saya meninggal" Kata Ayah Kinan dengan suara parau, beberapa minggu terakhir keadaan Ayah Kinan makin memburuk, membuat Kinan maupun Mamanya harus ekstra menjaga beliau.

Kinan sendiri berusaha kuat tidak ingin meneteskan air mata di depan orangtuanya, dia hanya mendengarkan penuturan Ayahnya.

"Saya mau Kinan secepatnya menikah dengan Yunho" Kata Ayah Kinan, membuat Kinan syok menyeritkan dahinya bersiap untuk memprotes.

"Kami juga sudah membicarakannya, Yunho sudah siap menikah dengan Kinan" Kata Tuan Yudha Aditama, sambil menggenggam tangan sahabatnya yang terbaring lemah itu.

Kinan tidak mengerti situasi apa ini, apa dia satu-satunya orang di ruangan ini yang tidak mengerti apa pun, Kinan pun melihat ke arah Yunho yang menunduk diam.

'Kenapa dia ga protes ?' Batin Kinan.

"Kenapa tiba-tiba nikah ?" Kata Kinan dengan nada agak tinggi walau agak tercekat, untuk pertama kalinya Kinan menaikan suaranya saat berbicara kepada orangtuanya.

"Kinan waktu Ayah udah gak banyak, Ayah mau waliin kamu nikah" Kata Ayah Kinan lembut berusaha memberi pemahaman pada Kinan.

"Ayah bakal sembuh, gak ada yang perlu di khawatirin Yah" Kata Kinan mendekat ke ranjang Ayahnya berlutut sambil menggenggam tangan Ayahnya, tak sanggup akhirnya air matanya tak terbendung lagi.

"Maafin Ayah Nan, tapi ini kenyataannya waktu Ayah engga banyak" Ayah Kinan membalas genggaman Kinan kuat.

"Tolong turutin kemauan Ayah untuk yang terakhir kali ya Kinan" Kata Ayah Kinan memelas.

Membuat semua orang yang ada di ruangan itu menunduk dan diantaranya menangis.

Setelah kejadian itu Kinan belum berbicara apa-apa dia tidak menolak juga tidak menerima, Kinan bingung semua keputusan ada padanya.

Sekarang Kinan duduk di atas rumput di taman rumah sakit yang sepi saat malam hari, membiarkan angin malam mengenai kulitnya yang sebenarnya tak tahan dingin, tapi Kinan tidak peduli bahkan mati rasa, semua dingin itu kalah dengan rasa bimbang Kinan.

"Sulit ya ?" Tanya seseorang tiba-tiba.

Saat Kinan memfokuskan pandangannya kepada orang yang berbicara tadi dia langsung mengenalinya, Yunho calon suaminya.

Kinan memilih diam, mengalihkan pandangannya ke arah lain, males rasanya berhadapan sama orang yang paling dia hindari saat ini.

"Sulit sih buat gua" Kata Yunho lagi, merasa di acuhkan, Yunho pun mulai bicara sendiri.

Perlahan Yunho jalan dan duduk di samping Kinan menikmati apa yang di lihat Kinan, Kolam ikan dengan berbagai jenis ikan di dalamnya.

"Kenapa lu terima ?" Tanya Kinan memecah keheningan.

"Menurut lu ?" Tanya Yunho balik.

"Kalo lu kasian ama gua mending jangan, gua engga perlu itu" Kata Kinan menatap tajam Yunho, yang di tatap lebih tertarik dengan ikan di kolam.

"Cih, angkuh banget lu" Kata Yunho.

"Gua ga tau Ka, ga tau mesti gimana, kalo lu yang nolak mungkin akan lebih baik, dibanding gua entar malah jadi anak durhaka" Kata Kinan yang udah putus asa sebenernya, kembali menatap kolam sambil menekuk lututnya dan dipeluk, mulai merasa dingin.

"Iya lu durhaka, kalo gua di coret dari KK, ini semua kemauan ortu sama-sama durhaka tau" Kata Yunho menatap Kinan.

"Bener juga sih, jadi kita nikah ya ?"

"Seyakin lu lah" Kata Yunho yang bimbang juga, tapi dia udah terlanjur janji sama Ayah Kinan bakal nikahin Kinan, abis Yunho sepayah itu kalo liat orang tak berdaya minta bantuan, bahkan ampe mengorbankan masa depannya sendiri pun di ladenin.

"Kita engga saling kenal tiba-tiba nikah, aneh ya kan ?" Tanya Kinan mulai menggigil badannya.

"Lu gapapa ?" Tanya Yunho baru sadar kalo Kinan menggigil setelah denger suara Kinan yang makin lirih.

"Engga" Kata Kinan melihat Yunho dengan mata sendu, Kinan pucat.

Dengan sigap Yunho menggendong Kinan ala bridal.

"Woy apaan sih turunin gua!!" Kata Kinan sambil berontak sekuat yang dia bisa tapi ini aja udah lemas banget.

"Suhu tubuh lu tinggi gini, kenapa engga ngomong, lu demam ?" Kata Yunho yang jalan menuju dalam rumah sakit bodo amat si Kinan berontak, toh Kinan gak kuat-kuat amat.

"Bukan urusan lu ah, turunin, gua bisa jalan sendiri" Kata Kinan dan akhirnya di turunin, mereka udah di dalem rumah sakit.

"Urusan gua, sekarang apapun urusan lu itu juga urusan gua" Kata Yunho dengan nada meninggi.

Marah ?

Kinan pun diem, suara ama mukanya Yunho berubah banget.

"Udah deh sana masuk kamar Ayah lu, bikin teh anget terus tidur, gua balik" Kata Yunho balik pergi gitu aja, bikin Kinan makin natep dia aneh.


Jadi ini mulai flashback, kenapa mereka bisa nikah. Dibaca ampe abis yaa, soalnya ada beberapa part gitu.

Makasih udah baca

Lop yu 💙

Conjunction ; Yunho Ateez ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang