Mengikuti arahan Yeosang, mereka pun mengambil jalur kiri.
Mengikuti jalan setapak yang semakin lama menuntun mereka masuk lebih dalam ke hutan, bahkan mereka tidak menemukan petunjuk-petunjuk lagi, yang ada hanya pohon besar yang menjulang tinggi dan suara jangkrik yang bersaut-sautan
"Gua rasa kita tersesat deh" Celetuk Angel, merasa resah dengan tempat yang asing ini.
"Hahh.., gua juga ngerasa sih, duh salah ngartiin petunjuk berarti gua, harusnya tadi ngikutin kata Yunho, maaf banget yaa" Kata Yeosang, merasa bersalah membuat kelompoknya tersesat.
"Udahlah gapapa, mending sekarang kita jalan balik ke tempat yang tadi ada petunjuk" Kata Yunho menenangkan.
"Tapi aku cape banget, istirahat dulu ya Ka Yeosang" Kata Angel.
Melihat wajah anggota kelompoknya yang lelah akhirnya Yeosang memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu. Mereka menemukan pohon tumbang yang dapat di duduki.
Formasi duduknya masih sama seperti tadi mereka jalan, Yeosang, Angel, Kinan dan Yunho.
"Kinan, lu haus ?" Tanya Yeosang.
"Yaa lumayan sih Ka" Jawab Kinan jujur.
"Duh aku juga haus" Kata Angel merengek.
Dengan cepet Yunho melempar sebotol minuman ke Angel, eneg banget lama-lama denger rengekan cewe sok imut itu.
Sementara Yeosang memberikan Kinan botol minumannya, membuat Angel yang berada ditengah mereka kesal.
Hari semakin malam juga angin malam yang makin dingin membuat Kinan mengusap-usap tangannya untuk mengurangi rasa dingin.
Melihat gelagat Kinan, Yunho melepas jaketnya dan ingin menyampirkan nya ke punggung Kinan namun.. "Kinan lu kedinginan ?" Tanya Yeosang menghentikan pergerakan Yunho, Yunho pun langsung mengurungkan niatnya.
"Iya Ka anginnya disini dingin" Jawab Kinan.
Mendengar jawaban Kinan, Yeosang pun dengan sigap melepaskan jaketnya dan menyodorkannya pada Kinan.
"Nih pake" Tawarnya.
"Eh serius ?" Tanya Kinan kaget, ini serius Yeosang bakal ngasih jaketnya padahal udara disini dingin banget.
"Iya udah pake aja" Kata Yeosang meyakinkan.
Sumpah Angel yang ditengah mereka udah muak banget, ke tekuk aja tuh mukanya.
"Gua bakal cari kayu bakar, gua tau cara bikin api" Kata Yunho tiba-tiba, udah males juga dia ngeliat Yeosang Kinan yang tiba-tiba kok jadi deket gini.
"Ohh yauda gua ikut deh" Kata Yeosang mau beranjak dari duduknya tapi lengannya di tahan Angel.
"Ihh jangan lah, masa kita cewek di tinggal di hutan gini" Kata Angel, ada benernya.
"Angel kan takut Ka Yeosang" Lanjutnya dengan nada manja, oke Kinan muak.
"Yauda gua yang ikut" Kata Kinan beranjak dari duduknya, lebih baik dia nyari kayu dibanding harus denger rengekan Angel, bisa gila Kinan.
Yunho sendiri heran, mereka berdua belum baikan apa bakal baik-baik aja kalo cuma berduaan ?
"Ohh yauda deh sana, ati-ati lu bedua, jangan jauh-jauh sekitar sini aja" Kata Yeosang dengan berat hati harus membiarkan Kinan berduaan sama Yunho, juga berat rasanya untuk diri Yeosang sendiri yang harus ngadepin nene lampir di sampingnya.
Keduanya pun pergi menyusuri hutan mencari kayu kering yang mudah terbakar, mengingat kata Yeosang mereka mencari kayu yang tidak terlalu jauh dari tempat tadi.
"Makasih" Kata Kinan tanpa melihat langsung kearah Yunho masih sibuk mencari kayu bakar sambil menunduk.
"Untuk ?" Balas Yunho dengan posisi yang hampir mirip dengan Kinan.
"Udah nolong gua pas tadi, ini" Jawab Kinan melihat ke arah Yunho, yang di lihat pun balik menatap, untuk memperjelas Kinan juga menunjuk luka di dahinya.
"Udah tugas gua kali" Katanya lalu melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda tadi, diam-diam Yunho juga tersenyum tipis.
"Maaf" Kata Yunho kemudian.
"Untuk ?" Balas Kinan dengan nada yang sama dengan Yunho sebelumnya.
"Seharusnya kemaren gua gak mojokin lu dengan pertanyaan kaya gitu" Kata Yunho menjelaskan.
"Sadar juga ya lu Ka" kata Kinan dengan kekehan diakhir.
"Gua juga minta maaf, harusnya gua bisa kontrol amarah gua kemaren" Lanjut Kinan merasa bersalah juga.
"Nan" Panggil Yunho membuat keduanya saling tatap.
"Kok kaya lebaran gini ya maaf-maafan ?" Kata Yunho mengundang tawa Kinan.
"Jadi kaya pengakuan dosa ga sih haha" Kata Kinan.
"Jadi kita udah baikan nih ?" Tanya Yunho memastikan.
"Menurut lu ?" Kinan bertanya balik.
"Udah aja lah, cape gua diem-dieman gitu" Kata Yunho membuat Kinan tertawa, pasalnya Yunho itu talk active sementara semenjak mereka marahan kemarin Yunho diem terus.
"Iya gua juga aneh liat lu pendiem gitu, kaya sakit gigi" Kata Kinan sembari tertawa.
"Nan" Panggil Yunho lagi, Kinan pun berhenti tertawa karena ekspresi Yunho berubah serius.
"Gua tau jawaban dari pertanyaan lu kemaren 'apa lu bahagia sama gua ?'" Kata Yunho dengan menirukan cara bicara Kinan. "Jawabannya iya gua selalu bahagia sama lu, liat lu senyum ketawa gini bikin gua tambah yakin kalo gua bahagia deket lu" Lanjut Yunho yang membuat Kinan membeku disisi lain hatinya terasa hangat mendengar penuturan Yunho ditambah senyum cowok di depannya ini tulus, sangat tulus.
Kinan juga merasa aneh dengan fungsi jantungnya yang berdetak cepat, tak berirama.
"Hmm.. yauda yuk balik, kayu nya juga udah cukup" Kata Yunho membangunkan Kinan dari lamunannya.
Kinan pun ngangguk-ngangguk aja, masih merasa aneh dengan perasaannya sendiri.
"Bentar" Baru beberapa langkah Yunho malah memberhentikan langkanya, dan menaruh kayu bakar yang tadi dikumpulkan ke tanah.
Kinan pun ikut berhenti.
"Lepas jaket Yeosang pake punya gua aja, engga baik minjem punya orang kelamaan. Itu juga kalo lu haus bilang ke gua, gua masih ada 3 botol minuman lagi, berat banget tas gua jadinya mending lu minumin deh" Kata Yunho dengan wajah serius juga dengan nada memerintah, sambil melepas jaketnya memberikannya pada Kinan.
Kinan pun menuruti kata Yunho mengganti jaket Yeosang yang membalut tubuhnya dengan jaket milik Yunho, engga biasanya Kinan langsung nurut, ini karena cara bicaranya Yunho yang beda banget makanya Kinan langsung angguk-angguk aja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Conjunction ; Yunho Ateez ✅
أدب الهواةKinan menyukai Yeosang baginya Yeosang adalah cinta pertamanya yang begitu indah. Tapi disisi lain kenyataan yang Kinan hadapi tidak seindah itu, dia harus hidup bersama Yunho. Cerita tentang Kinan dan Yunho, yang mencoba yang terbaik untuk hubungan...