Cool Daddy, Hot Mommy (End)

Godaan

Kangen banget aku sama pasangan antimainstream buatanku YiZhan (Yifan dan Zhan)

Eits, penggemar Yibo jangan emosi dulu, ini hanya halu.  Toh, endingnya nanti Yifan akan kembali pada pemilik asalnya, sesama leader Exo.

Oke

Happy reading

😊

Yifan mungkin bisa mengingat detail perusahaan dengan mudah, bursa saham dan indeks penjualan dengan sangat baik. Tapi ia tidak pandai mengingat tanggal atau peristiwa penting.

Hari ini Yifan melupakannya lagi. Yibo sudah putus asa mengingatkan ayahnya di meja makan. Tapi pria itu malah sibuk bersuapan dengan Zhan.

Begitu mudahnya Yifan tersulut amarah hanya karena Zhan berada satu ranjang dengan anaknya kemarin. Dan begitu mudahnya pula amarahnya mereda. Mendengar penjelasan dari James tentang bagaimana Yibo jatuh dari skate board dan Zhan merawat luka-lukanya.

Saat Yifan melihat luka di lutut dan tangan Yibo. Ia beralih menatap Zhan yang tertunduk. Jadi ucapan Zhan benar, saat Yifan bertanya kenapa mereka tidur satu kamar. Dan Zhan menjawab, bahwa Yibo kesakitan dan menangis memanggil ibunya. Zhan hanya bertindak sebagaimana layaknya ibu. Dan Yifan sangat tersentuh mendengarnya, rasa cintanya pada Zhan tumbuh berpuluh kali lipat. Sampai ia lupa, hari ini adalah hari kematian mendiang istrinya. Biasanya Yifan akan pergi ke makam istrinya bersama Yibo. Menabur bunga dan berdoa di sana.

Yibo memainkan sendok dengan garpu. Mendentingkan kedua benda itu ke gelas. Mengalihkan perhatian Yifan dan Zhan yang sedang bermesraan di meja makan.

"Ayah apa hari ini aku berangkat sendiri?" Yibo bertanya dengan raut wajah kesal. Yifan mencoba mengingat maksud perkataan anaknya

"Oh Tuhan, aku hampir lupa ...." Yifan memukul dahinya sendiri.

"Kau berangkat dulu, ayah akan menyusul sebentar lagi ...."

.

Yibo duduk di depan pusara ibunya.
"Zhang Yizi" itualah nama yang tertulis di batu nisan, yang terbuat dari marmer hitam.

Yibo meletakkan bunga mawar kesukaan ibunya di bawah nisannya. Ia mengecup batu itu, sebagai salam perpisahan.

Yibo berdiri hendak pergi, ia tak mau menunggu ayahnya yang sudah setengah jam belum juga datang. Dari tempatnya itu, Yibo melihat seorang pria muda tengah menunduk memandangi pusara di depannya.

Yibo mengingat wajahmya, ia tidak mungkin salah, meski pria itu benar-benar berpakaian lelaki. Dengan rambut pendeknya, tapi Yibo yakin dia orang yang sama yang pernah masuk ke pesta ulang tahun ayahnya 1 bulan yang lalu, sebagai seorang wanita berkuncir kuda.

Yibo mendekatinya, pemuda itu mendongak merasakan kehadiran Yibo. Pemuda itu merasakan hawa tidak nyaman dari tatap Yibo. Ia berdiri ingin berlari, menghindari Yibo.

Yibo seperti bisa membaca gerakannya, ia menahan lengan pemuda itu. Memaksanya untuk tetap berada di tempat itu.

"Aku tahu siapa dirimu ...!"

Pemuda itu tampak terkejut, ia berusaha melepas tangan Yibo di lengannya.

"Aku butuh penjelasan, bagaimana pria sepertimu menyamar sebagai perempuan di pesta ulang tahun ayahku ...."

"I ... itu bukan aku!."
Pemuda itu berusaha mengelak, tapi Yibo bersikeras. Menarik lengannya ke dalam mobil.

Memerintahkan supir untuk segera melaju.