Xiao Zhan menenggelamkan tubuhnya ke bak mandi. Ia ingin melepas segala penat di hatinya. Menyembuhkan luka yang baru saja ia dapat, setelah ia menyerahkan kelopak bunga untuk orang yang baginya sangat berharga.
Zhan memejamkan mata, ia pasrah dalam situasi ini. Lagipula tujuan dia dan Suho sama. Tidak penting apakah Yifan memilih adiknya atau dirinya. Pada akhirnya sama saja, Yifan berada di genggaman mereka.
Meski begitu, tetap saja Zhan merasa telah dipermainkan oleh perasaannya sendiri. Padahal Madam Kim telah berpesan di awal, 'dalam menggapai tujuan, jangan mencampurkan perasaan di dalamnya'. Dan Zhan telah melanggar batasan itu. Ia membiarkan dirinya jatuh dalam pesona Yifan, sampai lupa jika obsesi dan prosesi haruslah murni dari segala intuisi.
Yibo melihat ayahnya masih setia menunggu Suho di ruang perawatan. Bahkan ia tidak memikirkan dadanya yang masih bertelanjang. Yibo datang membawa pakaian, sambil berpura-pura bertanya dimana Zhan.
Saat itu Yifan baru sadar, jika calon istrinya itu tidak kelihatan sejak tadi. Dengan senang hati Yibo menawarkan diri untuk memeriksa Zhan di kamarnya.
Yifan merasa keputusan anaknya untuk menghampiri Zhan, adalah penolong dari situasi yang menjebak Yifan untuk terus berada di sisi Suho.
Yibo mengetuk pintu kamar Zhan beberapa kali, tapi tak ada suara seseorang yang menjawab panggilannya. Karena diburu perasaan khawatir, Yibo membuka pintu itu menggunakan kunci cadangan yang diberikan ayahnya.
Kamar itu kosong, hanya ada pakaian yang tergeletak di lantai. Tak ada percikan air juga di kamar mandi, tapi Yibo yakin ada seseorang disana.
Yibo membuka pintu kayu itu perlahan, menengok ke dalam ruangan. Zhan sedang bersandar pada ujung bathub sambil memejamkan mata.
Ada jejak tangisan di sana, bercampur dengan air cipratan dari bak mandi. Yibo berjalan tanpa suara, sambil melepas pakaiannya. Menyisakan celana dalam supreme warna merah miliknya.
Saat kaki Yibo masuk ke dalam air, barulah Zhan sadar akan keberadaan orang asing di dalam kamar mandinya. Dan orang itu sedang tersenyum jahil sambil memamerkan otot perutnya.
Xiao Zhan begitu lelah untuk meladeni kegilaan anak tirinya. Ia melanjutkan lamunannya, sambil menghirup lilin aromatheraphy yang ia bakar tadi.
Bak mandi kecil itu menjadi penuh, karena keberadaan dua beban yang menekan massa air hingga meluap. Yibo memperhatikan Zhan yang masih terdiam seolah terlelap.
Yibo mendekatinya, kaki mereka yang telanjang bertemu di dalam air. Zhan tidak peduli, ia ingin menikmati waktunya, tanpa Yifan bersamanya. Hanya pikirannya yang terus dipenuhi oleh sosok yang telah membuatnya sempat berpikir untuk menenggelamkan diri.
Yibo menjadi enggan untuk menggoda, melihat Zhan sungguh tidak mempedulikannya. Yibo naik dari atas air, ingin pergi saja. Minatnya tiba-tiba hilang melihat kesengsaraan di wajah Zhan.
Suara putus asa Zhan mencegah kepergiannya.
"Yibo aku minta padamu satu hal, jangan katakan apapun tentang GHD pada Ayahmu. Suho hanya bekerja sebagai bartender di sana. Ia suci tidak ternoda. Kumohon biarkan adikku bahagia. Aku akan melakukan apapun yang kau minta."Yibo berbalik, mengurungkan niatnya untuk membuka pintu kamar mandi. Yibo kembali masuk ke dalam bathub. Tapi dengan menjaga jarak dari tubuh telanjang di depannya.
"Aku tidak minta apapun padamu, aku hanya menggodamu waktu itu ..." ucap Yibo.
Ia perlahan bergerak, mengikis jarak di antara mereka.
"Aku pernah melihatmu tersiksa, karena Ayah meninggalkanmu di tempat tidur, sekarang dia mengulanginya lagi. Saat itu aku berjanji pada diri sendiri, jika ayah tidak bisa mencintaimu," ucap Yibo lagi, "maka aku yang akan melakukannya."
Yibo mengambil nafas panjang, kemudian melanjutkan.
"Aku memang baru 17 tahun, tapi ibuku dulu berkata. Untuk memikul tanggung jawab membahagiakan seseorang tidak dinilai dari usianya. Aku bisa membahagiakanmu melebihi apa yang diberikan Ayahku, jika kau mengijinkannya."Zhan terdiam dalam beberapa menit. Waktu berdetak diantara mereka, mata Yibo menatapnya penuh kesungguhan. Entah sejak kapan rasa itu telah membuatnya terpedaya.
Zhan menjadi satu-satunya alasan bagi Yibo melakukan perubahan. Melatih fisik dan pikirannya agar bergerak lebih dewasa dari remaja seusianya. Zhan juga yang telah membuatnya membayangkan hal-hal yang ada di manga dan manhwa yang ia baca. Zhan pula yang telah membuat Yibo selalu berpikir gila. Ingin bercinta, bahkan ingin merebut pemuda itu dari ayahnya.
Yibo mencari tahu segala seluk beluk tentang Zhan melalui mantan kekasih Perth di Korea. Kebetulan mantan Perth itu juga pernah bekerja dengan Zhan di tempat yang sama.
Yibo menjadi semakin mencintai sosok Zhan, saat tahu motif dibalik rencana Zhan mendekati ayahnya. Yibo berharap berada di posisi Yifan saat itu. Tapi takdir berkata lain, Yibo harus puas dipanggil anak tiri oleh Zhan.
Kini jarak itu mulai terkikis oleh keberadaan Suho. Sosok yang Zhan panggil sebagai adik, ternyata memiliki hubungan rahasia dengan ayahnya. Membuat Yibo memiliki kembali nyalinya yang sempat ciut.
Sekarang ia berada dalam satu bak mandi, bersama Zhan. Dalam keadaan tubuh sama-sama telanjang. Hanya kain segitiga yang menutupi kejantanan mereka.
Tapi kali ini, Yibo justru tidak ingin menyentuh Zhan lebih jauh seperti yang kemarin ia inginkan. Melihat Zhan dalam derita, Yibo menjadi lemah.
Setelah ia menyampaikan isi hatinya. Yibo bermaksud pergi, mengangkat satu kaki untuk berpijak pada lantai kamar mandi. Namun sebuah tangan yang kurus menarik lengannya. Ia tersentak ke belakang dan jatuh menimpa air. Sehingga bunyi byurrr itu terdengar, dan air di bak mandi tumpah ruah ke lantai.
Zhan menarik wajah Yibo, memberinya kejutan listrik dari bibir yang melumat bibir Yibo secara tergesa. Yibo awalnya terkejut, lambat untuk merespon gerakan Zhan.
Setelah menyadari apa yang terjadi, barulah Yibo membalas ciuman itu tak kalah dahsyatnya. Kedua kaki mereka saling membelenggu di dalam air. Kaki kurus Zhan melingkar di punggung Yibo, dan kaki besar Yibo melingkar di pinggang ramping Zhan.
Kedua tangan mereka melingkar di leher masing-masing. Dan dua bibir itu saling terjalin. Satu tangan memilin. Menggelitiki puting merah muda yang lain.
Seperti de javu, mereka melakukannya di dalam air.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Daddy, Hot Mommy (End)
FanfictionApa jadinya jika kita memiliki Ayah yang kelewat tampan dan sexy? itulah yang dialami Yibo saat ini. Ia harus bersaing dengan ayahnya sendiri dalam merebut hati orang yang sangat ia cintai. Yibo mengalami kesulitan dengan ibu tiri yang seringkali me...