Kebenaran

3.2K 361 64
                                    

Semoga kalian masih menunggu ceritaku
Tentang Yizhan dan Krisho
Couple favoritku

Selamat membaca
Semoga suka
😊








Ia benar, Yifan meneriakkan nama Joon bukan namanya. Pendengaran Zhan tidak salah. Dan Yifan tidak sadar akan ucapannya. Zhan merasa kecewa, ia seperti dihempas ke tanah setelah dibawa terbang ke langit ke tujuh.

Yifan tertidur dalam keadaan masih telanjang. Zhan melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Lalu memakai pakaiannya kembali. Ia menatap Yifan yang terlelap.

Zhan bertanya-tanya dalam hati, apakah nama Joon yang diteriakkan Yifan tadi adalah Joonmyeon adiknya?

Tidak mungkin mereka memiliki hubungan rahasia di belakang Zhan. Mungkin itu Joon yang lain. Nama Joon di dunia ini begitu banyaknya.

Zhan berusaha menepis segala prasangka. Ia memilih mencari udara segar, sambil melihat sunrise sebentar lagi.

Zhan memesan minuman di bar, lalu mencari tempat di pinggir pembatas kapal, yang terdapat kursi kayu untuk bersantai. Ia melihat adiknya di sana dalam pakaian prianya. Duduk bercengkrama bersama Yibo sambil menikmati minuman.

Sepertinya Zhan harus berbicara dengan adiknya perihal hubungannya dengan Yifan.

Zhan melangkah mendekati keduanya, Suho tersenyum melihat kakaknya. Yibo tampak mengacuhkan keberadaan Zhan.

"Adikku ternyata lebih pandai menyembunyikan sesuatu ...."

Suho menoleh ke arah Zhan, matanya mengerjap pelan. Yibo menjadi tak tahan pada ekpresi keduanya.

"Tampaknya Ayah sudah mendapatkan apa yang dia inginkan ...." Yibo berucap tanpa menoleh sedikitpun pada lawan bicaranya.

Zhan paham siapa yang dimaksud Yibo. Pemuda manis itu duduk di sebelah Suho, mendentingkan gelas yang ia pegang pada gelas yang ada di tangan Suho.

"Ayahmu pria yang hebat, dia bisa memuaskan dua pria sekaligus, benar kan adikku?" Zhan meremas bahu Suho.

Perasaan Suho menjadi tak nyaman, apakah kakaknya telah mengetahui soal kejadian di Roma?

"Maksud gege Apa?" Suho mencebikkan bibirnya, berusaha membuat gestur yang lucu.

"Oh, dengan cara inikah dirimu menggoda Tuan Wu?"

Suho berubah raut wajahnya, ia merasa terhina. Ia tidak pernah menggoda Yifan. Keadaanlah yang membawa mereka menuju satu kesalahan.

Suho berdiri, ia menggeser kursi ingin pergi. Tapi Zhan menahan lengannya.

"Gege belum selesai bicara ...."

Suasana dini hari menjadi panas, padahal matahari belum muncul. Yibo merasakan ada aura peperangan di antara keduanya. Yibo bisa melihat dari tatapan Suho sejak di dalam mobil tadi. Kini tatapan tak suka itu, muncul dari wajah calon ibu tirinya.

Keberadaan Yibo menjadi tak terlihat bagi mereka. Yibo berusaha melerai kakak beradik yang sedang berperang kata-kata.

"Sudah hentikan ... Aku tahu tujuan kalian mendekati Ayahku ... Jangan berbicara seolah kalian sama-sama benar. Hentikan sandiwara ini ...!"
Yibo berteriak, Zhan balas berteriak.

"Dasar anak kurang ajar, kau yang sering menggodaku, sekarang kau berbicara tentang kebenaran, hah?"
Mata Zhan yang semula tenang, berubah bagai badai yang siap menerjang.

"Hei pria penggoda ... Bukankah papa yang dari awal membangunkan anak singa ini?"

Cengkraman tangan Zhan di leher kerah Yibo, mulai mengendur mendengar ucapan Yibo. Kini giliran Suho yang tak terima melihat kakaknya dihina.

"Tuan muda, jaga ucapanmu. Kau sendiri yang memintaku bersandiwara sebagai wanita di pesta itu, bukankah kita sama? Sama-sama mempermainkan Tuan Wu?"

Zhan mendekati Suho agar adiknya itu mundur saja, tidak perlu ikut dalam perselisihan antara dirinya dan Yibo.

Mereka tak sadar, saat Suho berbicara orang yang sedang mereka perdebatkan, telah berdiri mengamati dengan piyama warna merahnya. Melihat ketiga orang itu beradu ucapan tentang dirinya.

Yibo berusaha menjangkau tubuh Zhan, tapi Suho bertindak sebagai pelindung bagi kakaknya. Adegan tarik menarik, dan saling mendorong itu terjadi. Membuat Suho yang bertubuh paling pendek terjungkal, dan jatuh ke belakang. Melewati pagar besi kapal. Tubuhnya tercebur ke laut dari atas dek kapal setinggi 13 meter itu.

Semua orang yang melihat berteriak, Zhan menjadi panik memanggil awak kapal yang menjadi tim penyelamat. Yibo membuka sepatu, dan berlari ke dalam untuk mengambil peralatan selam.

Sebelum Yibo dan tim penyelamat datang, sosok tinggi besar yang tadi berdiri mengamati, berlari secepat puma. Menanggalkan piyamanya, melompat dari ketinggian itu tanpa banyak bicara.

Zhan baru sadar, siapa sosok yang barusan melewatinya dan terjun dengan cepat untuk menyelamatkan adiknya.

Zhan melihat dari atas, bagaimana Suho yang tidak bisa berenang menggapai-gapaikan tangannya, dengan mulut yang telah menelan banyak air laut. Yifan yang baru saja turun, menghampiri tubuh kecil itu dengan gerakan gesit. Merangkul tubuh itu, tak peduli pada dunia yang menatapnya.

Yibo datang bersama tim penyelamat, mereka menurunkan sekoci untuk menaikkan kedua orang itu ke atas.

Dari sinilah semua kebenaran terkuak. Yifan mengendong tubuh Suho dengan dirinya yang setengah telanjang. Tidak membiarkan satupun dari awak kapal untuk menggantikan tugasnya. Raut wajah Yifan tampak sangat khawatir, ia berkali-kali menepuk pipi Suho dan memanggil namanya dengan penuh kecemasan.

"Joon ... Sadarlah ...!"

Zhan menyaksikan adegan itu, dengan mata yang berair. Hati yang teriris dan jiwa yang menangis. Ternyata benar, nama yang Yifan teriakkan tadi saat mencapai puncak kenikmatan, adalah adiknya Joonmyeon.

Semua itu telah menjelaskan segalanya. Bahwa Yifan dan Joonmyeon pernah melakukan hal serupa, yakni menggapai surga dunia. Tapi kenapa Joon atau Suho menyembunyikan itu semua dari kakaknya?

Zhan tidak bisa menyaksikan lebih lama lagi. Bagaimana Yifan sangat tidak peduli pada sekitarnya, karena Suho belum juga sadar. Saat tandu yang hendak membawa tubuh Suho ke ruang perawatan datang. Yifan tidak mengijinkan satupun dari awak kapal menyentuh tubuh lemah itu.

Dengan kedua tangannya, ia membawa tubuh Suho dengan cara menggendongnya di depan. Menuruni tangga, menuju ruang perawatan.

Zhan terkulai lemas, ia melihat ada banyak cinta dan perhatian di mata Yifan pada Suho. Itu tidak sama dengan cara Yifan melihatnya. Yifan hanya tertarik padanya, tapi tidak mencintainya.

Zhan meremas dadanya yang tiba-tiba sakit, seperti ada sesuatu yang melilit dan menghancurkannya dari dalam. Zhan ingin menangis, ia butuh seseorang untuk mendengarkan kesakitannya, penderitaannya dan segala keluh kesahnya.

Yibo masih berdiri di sana, menatap calon ibu tirinya yang Yibo yakini sebentar lagi akan menyerah dengan status itu.

Yibo ingin menghibur pria itu. Tapi ia tak sanggup untuk berpura-pura seolah tadi tidak terjadi apa-apa. Jadi ia diam saja, sambil menatap punggung Zhan yang mulai bergerak menjauh dari tempat semula menuju kamarnya.

Di dalam kamar pribadinya, bukan kamar Yifan. Zhan berbaring terlentang, menyaksikan kilasan peristiwa antara dirinya dan Yifan yang sedang bercinta. Lalu kilasan peristiwa saat Yifan seolah terbang dengan cepatnya, untuk menolong Suho yang jatuh dari kapal.

Juga adegan saat Yifan dengat sangat posesif, tidak membiarkan orang lain menyentuh Suho seenaknya.

Zhan semakin yakin dengan kesimpulannya.

Suho dan Yifan, sebelumnya telah memiliki hubungan. Dan hubungan itu lebih intim dari apa yang Zhan pikirkan sebelumnya.











Tbc.

Cool Daddy, Hot Mommy (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang