Party

3.1K 340 40
                                    

Selamat malam semua
Kedua kapal kesayanganku akan berlayar
Yizhan dan Krisho

Semoga kalian suka

Ditunggu komen dan votenya biar rame

Happy reading







Seorang wanita di dekat jendela, berdiri menghadap langit. Di tangannya ada biola. Ia tidak menoleh ke arah para tamu atau tuan rumah yang berada jauh di belakangnya.

Ia tidak peduli sekitar, ia hanya ingin melampiaskan hasratnya pada gesekan senar.

Yibo berdiri di tengah-tengah antara Yifan dan Zhan. Mengamati wajah ayahnya yang menunggu dengan rasa penasaran.

Wanita berpakaian putih, dengan rambut dikuncir dua, mulai menggesekkan senarnya. Menciptakan melodi indah juga menyayat hati. Yifan tahu lagu ini adalah lagu kesukaan mendiang istrinya, lagu yang sama yang dimainkan istrinya saat pertemuan pertama, di kampusnya 21 tahun yang lalu.

Yifan terdiam, mengikuti alunan dari senar yang digesek perlahan. Menggema dalam dawai, dibawa angin membelai. Menyapu seluruh ruangan dengan keterdiaman, penuh kekaguman.

Yibo yakin ayahnya tengah tenggelam dalam lantunan melodi indah itu. Sehingga Yibo dengan leluasa bisa menggoda calon ibu tirinya.

Jemari Yibo mencari keberadaan jemari kecil Zhan. Meremasnya perlahan, lalu mengangkat tangan itu dan memberikan satu kecupan di punggung tangannya.

Xiao Zhan menoleh, melihat ke arah tamu yang kebetulan melihatnya. Ia tersenyum pada mereka, sambil mengelus kepala Yibo seolah dia anaknya.

"Apa yang kau inginkan?" Xiao Zhan berbisik. Melihat ke arah Yifan yang masih terpukau dengan suara biola.

"Aku ingin hadiahku, kapan aku bisa mengambilnya?"

"Hadiah apa?" Zhan mengernyitkan dahi, menatap heran pada pertanyaan calon anak tirinya.

"Ini hadiahku ...." Yibo meremas bokong Zhan dari belakang, secara sembunyi tapi pasti.

Pasti membuat Zhan merasakan sensasi, sekuat hati ia menghalau rasa ingin menampar wajah anaknya. Mengingat pesta masih berlangsung, dan para tamu sesekali melihat mereka.

"Hadiahmu adalah ini ...." Zhan mencubit pinggang Yibo gemas. Ingin rasanya meninju wajah kecil anak tirinya. Yang bersikap sok dingin seperti ayahnya. Tapi melakukan hal mesum di belakangnya.

"Omong-omong, apa kau tidak mengenal melodi dari pemain biola itu?"

"Aku tahu itu lagu dari Chopin 'Spring Waltz, Mariage D' Amour' ... dan itu ...."
Zhan berpikir sebentar, lalu menyadari cara bermain wanita itu sama persis dengan seseorang yang ia kenal.

Mata Zhan membulat, ia menatap ke arah Yibo yang sedang tersenyum membentuk seringai.

"Dia adikmu Kim Joonmyeon atau para pengunjung di Gangnam House Desire menyebutnya Suho ...."

Kepala Xiao Zhan berdentum keras, tidak bisa menerima kenyataan bahwa Yibo ternyata adalah remaja yang pintar. Lebih pintar dari ayahnya. Tidak mungkin pria yang baru saja berusia 17 tahun itu bisa mengetahui latar belakang hidupnya beserta masa lalunya.

"Jika kau masih ingin bertahan di sini, berikan hadiahku di kapal pesiar nanti ...." Yibo mengakhiri perkataannya dengan meremas bokong indah itu dengan bergairah.

Zhan menutup mata sebentar, berusaha menahan gejolak ingin memaki calon anak tirinya. Ia tahu ia harus bersikap patuh untuk sementara, sampai nanti Yifan melamarnya di depan semua orang. Saat itulah Yifan akan ia kunci di depan semua orang, bahwa ia miliknya. Dan Yibo tidak akan bisa berbuat macam-macam. Karena wartawan akan menulis di deadline surat kabar dan tajuk utama.

"Pengusaha terkenal Wu Yifan melamar pria bernama Xiao Zhan di acara ulang tahun anaknya yang ke-17"

.

Begitu wanita itu selesai memainkan lagu, Yibo turun dari panggung rendah, tempat ia dan ayahnya berdiri. Menghampiri wanita berkuncir dua, dan membawanya naik ke atas pangung bersama.

Benar dugaan Zhan, wanita itu adalah adik lelakinya yang bernama Kim Joonmyeon dengan panggilan Suho di GHD. Dan adik lelakinya itu tampak cantik dengan dress putih tanpa lengan setinggi lutut, dengan rambut dikuncir dua.

Kecantikannya terlihat alami, bahkan Xiao Zhan sebagai kakaknya hampir tak mengenali tampilannya yang seperti gadis remaja. Tak akan ada yang mengira jika gadis yang tangannya tengah digenggam oleh Yibo naik ke atas panggung, adalah seorang lelaki.

Kulit putihnya bening berkilau. Lengan, paha, dan betisnya ramping dan sensual. Fitur wajahnya juga mungil, dengan bibir kecil berwarna pink pucat yang segar.

Yifan terdiam beberapa lama mengamati mereka. Tangan kirinya yang hendak mengeluarkan jam tangan untuk melakukan lamaran, tertahan. Oleh kehadiran gadis yang dibawa Yibo ke arahnya.

Yifan merasa tidak asing dengan wajahnya, ia berusaha mengingat dan ingatannya berakhir di sebuah ranjang hotel, dengan pria tampan yang mendesahkan namanya berulang.

Yibo memperkenalkan Joonmyeon sebagai Suho kepada ayahnya. Ia dengan cukup pintar mengatakan bahwa Suho adalah kekasihnya, dan Yibo akan membawanya berlayar di kapal pesiar malam ini.

Yifan sangat setuju, meski di hatinya masih ragu. Benarkah gadis ini adalah orang yang berbeda dengan pria yang ditemui Yifan di Roma.

Sementara Zhan mulai waspada, ia mulai berpikir, rencana apa yang akan dilakukan Yibo malam ini. Dengan mengajak Suho ikut serta dalam pesta di kapal, yang akan berlayar dua jam lagi.

Yifan benar-benar mengurungkan niatnya untuk melamar Zhan. Ia masih ingin memastikan, siapa sebenarnya gadis yang dibawa Yibo. Yang wajahnya mirip lelaki bernama Joonmyeon, yang pernah menjadi pasangan bercintanya.

.

Yifan masih menyimpan hadiah untuk Zhan di saku kirinya.
Mereka kini duduk di mobil limousin menuju dermaga.

Pesta di mansion sudah ditutup satu jam yang lalu. James dan para maid, serta beberapa orang kepercayaan Yifan, membereskan sisa pesta di belakang. Sedang Yifan, Suho, Zhan dan Yibo berada dalam satu mobil.

Perth dan teman mainnya memilih tetap di mansion menghabiskan makanan dan minuman yang ditinggalkan para tamu. Ia membuat pesta sendiri begitu pamannya pergi. Pesta bujang namanya.

Yifan duduk dengan Zhan, sedang Yibo duduk di samping Suho. Mereka berempat saling pandang. Lalu Yifan berdekhem beberapa kali.

"Apa kalian mau minum?" Yifan membuka laci di depan kursinya.
Ada gelas dan dua botol minuman di sana.

"Tidak Ayah, aku dan Suho akan minum di kapal sebentar lagi."

Zhan mengulurkan tangan untuk mengambil gelas di tangan Yifan.

"Sedikit saja," ucap Zhan. Dan Yifan langsung menuangkan wine putih itu ke gelas yang dipegang Zhan. Mereka bersulang, terihat serasi dalam berbagai posisi.

Zhan tersenyum manis, Yifan membalas tatapan intim. Yibo jengah melihatnya, ia beralih menatap Suho yang tak berkedip melihat Yifan dan Zhan yang sedang bermesraan.

Suho merasakan sakit, entah darimana asalnya. Padahal ia tahu misi kakaknya, ia juga paham ini bagian dari rencana. Tapi semenjak kejadian di Roma. Suho telah melupakan tujuan, ia tersesat oleh perasaannya sendiri.

Ia menginginkan Yifan, sama seperti kakaknya yang terobsesi pada sosok Tuan Wu. Melihat kebersamaan Yifan dan Zhan, membuat Suho ingin mencekik dirinya sendiri.

Yibo mengamati raut wajah Suho yang berubah masam. Yibo menawarkan minuman, tapi Suho menolak. Matanya masih menatap ke arah Ayahnya yang sedang menggenggam tangan Zhan.

"Apa kau pernah bertemu dengan Ayahku sebelumnya?"







Tbc.

Cool Daddy, Hot Mommy (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang