Part 15

22 7 0
                                    

Chandra, Rayn, Vino, dan Satria sedang makan di kantin. Duduknya agak jauh dari tempat Vayla dan teman-temannya.

"Lo kenapa sama Vayla? Lo ada masalah sama Vayla? Lo marah sama Vayla?" Tanya Rayn.

"Gua lagi ngerjain Vayla"

ketiga temannya itu kaget dan melotot kepada Chandra.

"Gua mau coba cuekin dia. Gua mau tau gimana reaksi dia gimana pas gua cuekin dia, pasti lucu deh hahaha."

"Wah parah banget lo Chan, kasian bego anak orang di cuekin gitu." Ucap Vino.

"Tau lo Chan kacau dah" ucap Rayn dan Satria berbarengan.

"Santai cuy, gua cuman kerjain dia sampe pulang sekolah doang"

~~~


Vayla, Michelle, Vivi, dan Angella menghampiri Chandra dan ketiga temannya. Niatnya Vayla hanya ingin bicara sebentar sama kak Chandra, dan Michelle, Vivi, dan Angella hanya mengantar Vayla.

"Kak Chandra" panggil Vayla.

"Hm?"

"Gua mau ngomong sama lo"

"Yaudah ngomong"

"Tapi mau ngomong berdua aja kak"

"Ribet lo disini aja udah"

"Sebentar doang kak, janji deh."

"Yaudah ayok" ucap Chandra, lalu berdiri dari tempat duduknya dan segera menuju ke taman sekolah.

"Mau ngomong apaan?"

"Kak Chandra kenapa cuekin gua?"

Chandra menaikkan alisnya.
"Kalau cuman nanyain itu doang gak usah ngajak gua kesini"

"Kak Chandra marah sama gua?"

"Menurut lo?"

"Emangnya gua ada salah apa sama kakak?"

Chandra tidak menanggapi pertanyaan Vayla, ia malah membalikkan badan dan pergi dari taman meninggalkan Vayla.

"Kak Chandra..."

Vayla sedih atas perlakuan Chandra yang meninggalkannya sendirian di taman belakang.

Vayla meninggalkan taman dan berlari ke kelas dengan air mata yang mulai bercucuran di wajah cantiknya.

Vayla sampai di kelas dengan air mata yang masih membasahi wajahnya. Ketiga temannya itu sudah tau apa yang terjadi. Mereka memeluk Vayla dan memberi ketenangan.

The ice inside your eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang