0.2

58 6 0
                                    

Mereka tidak langsung ke pemakaman, karena biasanya Yura selalu membeli bunga kesukaan ayahnya tersebut.

Tiing (bell pintu masuk toko bunga)

"Hai tante sowon yang cantikk"sapa Yura ramah.

"Ihh kamu mah suka banget godain tante" Ucap Sowon sambil menggelengkan kepalanya.

"Tante bunga lily nyaa biasa tantee buat Ayah"Ucap Yura.

"Iya,ini udah tante siapin dari tadi,tapi kamu yakin mau kesana?ini udah mau sore loh nanti bunda nyariin"Ucap Sowon sedikit khawatir karena bunda Yura itu memang sangat over protect sama Yura.

"Gak kok tan,lagian Yura cuma bentaran doang,Yura juga gak sendiri tuh ditemenin" Ucap Yura sambil melirik ke arah Taeyong.

"Ehh hai tante,aku Taeyong,temen Yura"sapa Taeyong ramah.

"Hmm yaudah hati-hati"Ucap Sowon.

Setelah itu mereka langsung pergi ke pemakaman umum.

"Hai Ayah,Hari ini maybe seterusnya Yura gak akan sendiri lagi kesini,karena Yura udah punya temen namanya Yongie"Ucap Yura girang.

"Hai om,aku Taeyong tapi dipanggil Yongie sama Yura,om yang tenang ya disana,Taeyong janji akan jagain Yura disini Taeyong gak akan biarin Yura sendiri lagi" Ucap Taeyong sambil menatap insan yang tertulis nama Ong seungwo.

"Yura...kangen ayah,Yura pengen denger ayah nyanyi buat Yura kalo Yura mau tidur, Yura kangen di peluk sama ayah,makasih yah udah jadi bintang di hidup Yura sampai sekarang dan selamanya akan selalu jadi bintang Yura"Ucap Yura tanpa sadar air matanya mengalir deras.

Melihat itu Taeyong langsung membawa Yura kedalam pelukannya,ia menenangkan gadis yang sekarang sedang menunjukkan sisi rapuhnya itu.

"Udah ya..,ini udah mau gelap nanti Bunda kamu nuariin,kita pulang ya"ajak Taeyong sembari membantu Yura berdiri.

"Dah ayah,Yura pamit dulu"Ucap Yura pelan.

Selama diperjalanan mereka hanya diam dan Yura memeluk pinggang Taeyong.

Saat sampai dirumah Yura langsung di sambut dengan bunda nya yang kelihatan sangat khawatir.

"Astagaa Yura kamu itu dari Mana ajaa sayang,dari tadi ditelfon kok gak aktif sih" Ucap Jessica khawatir dan memeluk putrinya tersebut.

"Bunda sayang... Yura baik baik aja kok,Yura tadi habis dari tempat ayah,lagian Yura gak sendiri kok,tadi hp Yura lowbatt,jadi gak sempet kabarin bunda"Ucap Yura.

"Ih kamu itu makanya bawa powerbank nya itu,gak sendiri?sama siapa emang?"Ucap Jessica sambil menatap Yura.

"Sama Taeyong,yong sini"ucap Yura sambil memanggil Taeyong.

"Ihh ganteng banget,pacar kamu ya??"goda Jessica pada Yura.

"Ihh bunda apa apaan sih,gak kok,dia Yongie temen Yura"Ucap Yura kesal.

"Ciee pipinya merah tuhh"Ucap Jessica dengan nada yang menurut Yura mengesalkan.

"Ih bunda udah ihh"Yura semakin kesal.

"Eh yaudah,Taeyong mau makan dulu?"

"Nggak usah tante makasih,Taeyong harus pulang sekarang,makasih tante"tolak Taeyong dengan sopan.

"Hmm yaudah,hati hati ya jangan kemana Mana lagi habis ini"Ucap Jessica lembut.

Setelah ia pulang dari rumah Yura,ia sebenarnya tidak langsung pulang,karena ia harus bekerja di sebuah restoran Daging asap yang lumayan terkenal di Seoul.

Taeyong memasuki restoran tersebut.

"Nak Taeyong,kamu langsung ganti baju aja ya,trus ke dapur"Ucap Siwon.

"Baik paman"Ucap Taeyong ramah.

Paman Siwon adalah pemilik restoran tersebut,Taeyong juga pertama kali diterima disini ia sangat terkejut,karena restoran ini bukan restoran biasa menurutnya. Tapi menurutnya Paman Siwon adalah orang yang baik,ia dengan mudah menerima Taeyong disini.

Setelah selesai dengan pekerjaannya Taeyong pun berniat untuk pamit lagi pula ini sudah jam 11 malam.

Taeyong tau mama nya pasti sedang menunggu nya sekarang.

"Paman,saya sudah membersihkan semuanya,restoran juga sudah saya tutup.saya pamit pulang ya paman"Ucap Taeyong sambil membungkukan badannya.

"Oh ya,terima kasih,ini gaji mu yang kemarin,kamu belum mengambilnya, pulanglah sekarang nanti orang tua mu khawatir"Balas Siwon sambil memberikan amplop berisi uang gaji Taeyong.

"Terima kasih Paman,kalau begitu saya pamit"Ucap Taeyong menerima amplop tersebut dan pergi keluar restoran.

Taeyong pulang menaiki sepedanya,yaa dia sudah terbiasa dengan suasana sunyi malam.

Sekarang Taeyong sudah sampai dirumah, ia langsung memasuki rumah yang bisa dibilang sangat mewah. Jika kalian bertanya kenapa Taeyong tidak membeli mobil?ia tidak ingin ayahnya tambah membenci dirinya.

"Taeyong...kamu dari Mana sayang?"Ucap Tiffany lembut.

Tiffany hanya mama tiri Taeyong,walaupun begitu ia sangat menyayangi Taeyong.ia tau Taeyong ingin merasakan kasih sayang seorang ibu.ia juga tau semua yang dijalani Taeyong.

"Ehh...itu..Taeyong habis kerja kelompok tadi"Taeyong sebenarnya tidak ingin berbohong.

"Taeyong,kamu bohong...mama gak suka" Ucap Tiffany.

"Ehmm sebenernya Taeyong habis pulang kerja ma"Ucap Taeyong gugup.

Tiffany berjalan mendekati Taeyong dan mengusap kepalanya pelan.

"Sayang...mama udah bilang kan,kalau kamu butuh sesuatu kamu bisa bilang sama mama,kalo kamu takut sama papa.Mama gak ingin kegiatan belajar kamu terganggu hanya karena kamu bekerja.Taeyong dapet nilai bagus dan punya prestasi aja mama udah banggaaa banget sama kamu,dengerin mama,mama bangga kamu kerja,kamu mandiri,tapi keperluan kamu itu kewajiban mama buat penuhi,kewajiban kamu itu sekarang cuma belajar"Ucap Tiffany lembut.

"Taeyong cuma mau mandiri ma,Taeyong ke kamar ya ma"Ucap Taeyong dan langsung pergi ke kamarnya.

"Mama sayang kamu nak"lirih Tiffany.

𝒯𝒽𝑒 𝒮𝓉𝒶𝓇'𝓈 | 𝓛𝓮𝓮 𝓣𝓪𝓮𝔂𝓸𝓷𝓰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang