1.1

29 2 0
                                    

Pagi harinya,Yura tidak ingin sekolah Hari ini,Doyoung pun mengerti keadaan adiknya sekarang,ia merasa gagal menjadi seorang kakak.

Ia berfikir dimana dia disaat adiknya membutuhkan sosok kakak?.

Doyoung membangunkan Yura,untuk sarapan,ia Tau bahwa adiknya tidak makan dari kemarin.

"Yura...bangun yuk,kamu makan dulu"Ucap Doyoung lembut sambil menarik selimut yang dikenakan adiknya.

"Yura gak nafsu makan kak"

"Hei...kamu gak boleh gini,kamu harus makan,ntar kamu sakit,nanti siapa dong yang kakak jahilin?"Ucap Doyoung bergurau.

"Yura bener bener gak nafsu kak,nanti aja Yura makannya"Ucap Yura sambil berjalan ke balkon kamarnya.

Ia memperhatikan taman belakang rumahnya,biasanya ia melihat bundanya menyiramin bunga tiap pagi.

Sekarang,itu tidak akan pernah ia lihat lagi.

Perlahan air matanya menetes,saat mengingat kenangan bersama bunda tercintanya.

"Bunda...yang tenang disana,Yura sayang sama bunda,Ayah harus jagain bunda disana"Ucap Yura lirih sambil Menghapus air matanya.

Doyoung tersenyum sendu melihat Yura,ia menghampiri Yura dan membawa Yura kedekapannya.

"Yura...kakak yakin,bunda sama ayah liat kamu dari sana,jadi kalo mereka liat kamu sedih gini,mereka gak akan suka,kamu belum makan dari kemarin,makan ya?"bujuk Doyoung.

"Hm...tapi sedikit aja ya kak"

"Okeh,yuk kebawah kakak udah masakin nasi goreng sea food kesukaan kamu"Ucap Doyoung sambil merangkul Yura.

Mereka makan,dengan Doyoung yang sesekali menceritakan tentang kuliahnya di Jepang.

"Kak,kalo Yura ambil kuliah di Jepang,boleh?"Tanya Yura.keadaan Yura mulai membaik,dia juga sudah tidak terlalu pucat,dan juga sudah mulai banyak bicara.

Walaupun Doyoung yakin,Yura tidak akan berbicara banyak dengan orang lain sekarang.

"Itu pilihan kamu Yura,lagian kalo kamu kuliah di Jepang,ada kakak kok"

"Hmm, tapi Yura takut gak lulus"Ucap Yura sambil menunduk.

"Kamu emang udah yakin banget kamu bakal gak lulus?jangan mundur dulu sebelum mencoba"Ucap Doyoung menghibur adiknya.

"Tapi...nanti aku ldr,aku gak mau"Ucap Yura yang membuat Doyoung terkejut.

"Kamu punya pacar?,ih adik kakak udah gede ternyata...kenapa gak pernah bilang, huh!"Ucap Doyoung pura pura kesal.

"Kan kakak di Jepang,ya kali aku nelfon kakak cuma buat bilangin aku dah punya pacar sih,kakak juga kan sibuk,aku gak mau ganggu"Ucap Yura sambil membawa piring kotor miliknya Dan Doyoung.

"Ih,emang kakak sesibuk itu apa?,lagian kalo kamu yang telfon pasti kakak angkat kok"

"Masa?waktu itu aku telfon,tapi gak diangkat,2 hari kemudian baru diangkat" ketus Yura.

"Hehe,itu kan kakak beneran sibuk,maaf dongg"Ucap Doyoung sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Sama aja tauu!!!"kesal Yura sambil memukul lengan Doyoung.

"Awh,kasar ih,udah lah,kakak mau mandi, kamu juga jangan lupa mandi"Ucap Doyoung sambil berjalan ke kamarnya.

"Iya,kakak mandi sana bau"

"Kakak denger ya!!"teriak Doyoung dari dalam kamarnya.

Yura tertawa,setidaknya ia dapat melupakan kesedihannya sejenak, ia juga sangat merindukan kakak nya.

Doyoung pergi ke Jepang sudah selama 4 Tahun.jadi wajar saja ia rindu berat dengan Doyoung.

Malam ini,Yura sedang menatap langit yang menurutnya indah setiap saat,dia menatap dua bintang yang paling bersinar disana.

"Bunda...Ayah...kalau itu kalian,tolong dengerin Yura disini ya?Yura kangen kalian, Yura harap beban kalian udah gaada lagi, sekarang Yura udah punya Taeyong,Jaehyun sama Mark,dan juga Kak Doy udah pulang dari Jepang,tapi...Yura yakin kak Doy gak lama disini,kuliah dia juga belum selesai disana.Yura bingung,Yura pengen banget kuliah di Jepang,tapi...Youngie gimana nanti?,keadaannya juga makin memburuk, Yura takut kehilangan untuk ketiga kalinya...hiks,Yura takut semua orang yang Yura sayang ninggalin Yura sendiri disini, Yura...hiks,lelah..."Ucap Yura sambil menangis diam diam.

Hanya ada semilir angin malam yang menemaninya,kesunyian dan kegelapan yang membuat suasana mendukung.

Ia yakin Kak Doyoung sedang mengerjakan tugasnya sekarang.

Dia bahkan belum menemui Taeyong semenjak bundanya pergi.

Dia sangat ingin bertemu,tapi dia masih belum bisa datang kerumah sakit itu,itu akan membuatnya mengingat kejadian saat Bundanya pergi.

"Yura?kamu belum tidur?"Tanya Doyoung.

Yura dengan cepat Menghapus air matanya.

"You're fine?"Tanya Doyoung.

Yura hanya mengangguk,ia berharap kakaknya tidak mengetahui bahwa ia habis menangis.

"You're lie"Ucap Doyoung.

Yura baru ingat bahwa Doyoung mengambil jurusan psikologi.

"Kamu gak baik baik aja,kakak tau,kamu bisa cerita sama kakak,kita masuk ya?angin nya gak bagus buat kamu"Ucap Doyoung lembut,sambil merangkul adiknya masuk.

"Kamu mau cerita ke kakak?"

"Hm?aku cuma masih mikir,harus kulia di Jepang atau gak?"

"Kenapa?kamu takut sama kondisi Taeyong?,itu pilihan kamu Yura,kalau kamu beneran gak bisa tinggalin Taeyong,kamu bisa ambil kuliah disini,mungkin kakak bisa pindah kampus ke sini"Ucap Doyoung sambil mengelus rambut Yura.

"Kakak gak perlu pindah kampus kok,nanti Yura mau tanya dulu sama Taeyong,dan... Yura takut,kalo Yura di Jepang,Yura gabisa jaga Yongie disini,Yura udah janji sama mama Tiffany,buat selalu ada buat Taeyong" Ucap Yura sambil menatap lurus.

"Kamu bisa izin dulu sama Taeyong,kakak yakin dia bakal ngerti,kamu juga harus yakin bahwa Yongie kamu bisa sembuh" Ucap Doyoung sambil tersenyum.

"Iya kak,Yura sayang sama kak Doy"Ucap Yura sambil mengecup pipi Doyoung.

"Kakak juga sayang sama Yura,sekarang kamu tidur,besok kakak temenin kamu buat temuin Taeyong"Ucap Doyoung sambil menyelimuti Yura.

𝒯𝒽𝑒 𝒮𝓉𝒶𝓇'𝓈 | 𝓛𝓮𝓮 𝓣𝓪𝓮𝔂𝓸𝓷𝓰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang