Sesuai janji Doyoung,ia menemani Yura untuk menemui Taeyong.
Mereka pergi menggunakan mobil Yura.
Mereka telah sampai di depan pintu ruang inap Taeyong.
Wajah Yura sangat lesu, Doyoung menyadarinya.
"Kamu gak yakin?"tanya Doyoung sambil mengusap tangan Yura.
"Hm?aku...cuma gak yakin buat ninggalin dia disini kak"Ucap Yura dengan menunduk.
"Kakak yakin dia bisa ngelewatin semua meski gak ada kamu disini,dia laki laki kuat menurut kakak"Ucap Doyoung.
Yura hanya diam,dia sekarang sangat bingung.
Ia tidak rela meningalkan Taeyon disini,dia sangat ingin selalu ada untuk 'pacarnya'.
"Ayo,masuk,dia pasti udah rindu banget sama kamu"ucap Doyoun yang membuyarkan lamuna Yura.
Mereka memasuki ruangan Taeyong,Lelaki tersebut sedang memakan sarapan paginya.
Taeyong tersenyum melihat Yura,dan beralih menatap Doyoung penasaran.
"Tenang,aku kakak nya Yura, Doyoung"ucap Doyoing sambil mengulurkan tangannya dengan tersenyum.
"Lee Taeyong"balas Taeyong dengan senyum pula.lalu beralih menatap Yura dengan senyum hangatnya.
"Udah baikan?"tanya Taeyong lembut.
"Udah...maaf"ucap Yura lirih.
"Hei...kenapa minta maaf hm?"
"Karena,aku ga ada kabar dari kemarin lusa"Ucap Yura sambil menunduk.
Yura sangat merasa bersalah kepada Taeyong.
"I'ts okay,kamu juga butuh istirahat,aku ngerti kok"ucap Taeyong sambil mengelus pelan rambut Yura.
Yura sangat ragu untuk mengatakan bahwa ia ingin pergi ke Jepang,ia sangat tidak ingin untuk meninggalkan Taeyong.
Hubungan mereka juga baru berjalan selama 3minggu.
"Ada yang mau kamu omongin?"tanya Taeyong yang seolah bisa membaca pikirannya.
Doyoung yang sadar dengan keadaan,ia memilih untuk keluar.
"Kakak keluar dulu ya,kamu bicara sama Taeyong dulu" ucap Doyoung sambil mengusap lengan Yura.
Yura hanya mengangguk dan menatap punggung Doyoung yang kelamaan menghilang di pintu.
"Kamu mau ngomong apa?"Tanya Taeyong lagi.
"Aku...emm"Ucap Yura ragu. Sambil memainkan jari jari Taeyong.
Taeyong tersenyum melihat Yura yang seperti ini.
"Kenapa?kamu kok ragu gitu?"
"Aku mau izin sama kamu"
"Buat?kok pake izin?"tanya Taeyong.
"Aku mau,kuliah di Jepang nanti"Ucap Yura.
"Kenapa harus ragu?,lagi pula aku bakal dukung kamu,karena itu pilihan kamu"Ucap Taeyong.
Yura menatap manik Taeyong yang sangat indah menurutnya,itu mengingatkannya pada mendiang Ayahnya.
"Aku takut...buat tinggalin kamu"
"Aku gapapa,lagi pula kamu juga lulus beberapa bulan lagi kan?"
"Iya,tapi aku takut kamu kenapa kenapa"Lirih Yura.
"Aku gak akan kenapa kenapa,lagi pula disini masih ada Mama,Mark sama Jaehyun yang jaga aku, sekarang kamu fokus UN kamu,dan belajar buat masuk Kampus pilihan kamu"Ucap Taeyong.
"Kamu...izinin aku?hubungan kita?"
"Kita bisa jalanin hubungan jarak jauh,aku juga bakal sesering mungkin buat Telfon kamu"
"Hm,makasih Yongie... aku sayang banget sama kamu" ucap Yura sambil memeluk Taeyong.
Tak lama kemudian pintu terbuka.
"Eh,mama ganggu ya?maaf deh"Ucap Tiffany sambil terkekeh pelan.
"Eh,enggak kok Tan,hehe" Ucap Yura canggung sambil melepas pelukannya.
"Ih kok dilepas pelukannya" ucap Taeyong pura pura kesal.
"Ih,ada mama tau,aku malu" ucap Yura dengan pipinya yang memerah.
"Yaampun kok malu sama mama?gapapa atuh"ucap Tiffany.
Mereka tertawa,kemudian Yura teringat dengan kakaknya.
Ia menelfon Doyoung untuk bertanya dimana dia sekarang.
"Halo kak?"
"Iya halo?kenapa dek?"
"Kakak dimana sih?"
"Cie nanyain..."
"Ih serius,kakak dimana?"
"Haha,kakak udah dirumah,mau kerjain skripsi"
"Ih kok Yura ditinggal sihh"
"Kamu kan lagi sama pacarmu,masa kakak disitu jadi nyamuk sih"
"Makanya kakak tu cari pacar,hehe"
"Dasar,udah dulu ya,skripsi kakak nanti gak selesai lagi"
"Yaudah,bai"
"Bai adik kakak yang cantik"
Yura langsung mematikan sambungan telfonnya,dan tersenyum.
"Siapa?"tanya Taeyong.
"Kak Doy,aku ditinggal masa?"Ucap yura.
"Gapapa lah,nanti juga Mark katanya mau kesini"
"Dia udah balik dari Kanada?"
"Iya,dia mau ketemu kamu katanya"
"Lah kok aku?kan kamu yang sakit"
"Emang gak boleh ketemu Yura"Ucap seseorang dari belakang Yura.
Yura membalikkan badannya.
"Eh,Mark!!!,kangen tau!"ucap Yura lalu memeluk Mark,Mark membalas pelukan Yura.
"Ih,tuh ada pacanya ntar marah lagi"Ucap Mark bergurau.
"Eh,gapapa lah,santai"kata Taeyong.
"Bener nihhh"Ucap Mark sambil memeluk Yura.
Taeyong hanya mengangguk.
"Oh ya,mana oleh oleh buat aku sama Taeyong"kata Yura sambil menadahkan tangannya.
"Ternyata ada maunya yahh"
"Enggak tau,kangennya beneran,tapi kan oleh oleh tetap"Ucap Yura semangat.
"Iya iya.."gemas Mark sambil memberikan Tote bag yang ada ditangannya.
"Apa ini yaa??"ucap Yura dengan nada anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒯𝒽𝑒 𝒮𝓉𝒶𝓇'𝓈 | 𝓛𝓮𝓮 𝓣𝓪𝓮𝔂𝓸𝓷𝓰
Teen Fiction"makasih udah hadir di hidup ku yang kelabu,walau sementara"- Kim Yura. "Aku selalu ada di antara bintang yang paling bersinar"-Lee Taeyong.