0.9

25 2 0
                                    

Taeyong dan Yura terlarut dalam keheningan,sehingga Taeyong memulai percakapan.

"Yura,aku mau tanya serius,kalo kamu takut buat jawab it's okay"Ucap Taeyong sambil menatap Yura.

"Iya,emang kamu mau tanya apa?"

"Kamu,mau jadi perempuan pertama dan terakhir buat aku?yang selalu ada dampingin aku,ngelengkapin kekuranganku,bersediakah kamu?"Ucap Taeyong sambil membawa tangan Yura ke genggamannya.

"Tayeong..."Ucap Yura dengan mata berkaca kaca.

"Aku...mau jadi pendamping kamu"Ucap Yura.

Taeyong langsung membawa Yura ke dekapannya.

"Makasih Yura,aku harap kamu pertama dan terakhir untuk aku,makasih udah mau terima lelaki dengan sejuta kekurangan seperti aku"Ucap Taeyong sambil mengeratkan pelukannya.

"Kamu adalah laki laki yang memiliki banyak kelebihan dan hanya dipandang sebelah mata,aku gak melihat sedikitpun kekurangan kamu,aku selalu melihat kesempurnaan yang kamu punya,dan aku akan menyempurnakan kekurangan mu, tolong berjanjilah,untuk tidak menyerah terhadap masalahmu,karena aku akan berusaha membawa semua masalahmu itu" Ucap Yura sambil meneteskan air matanya.

"Yura...air mata kamu terlalu berharga untuk jatuh hanya karena hal seperti ku, aku akan berjanji untuk berjuang melawan penyakitku,dan akan selalu ada disamping kamu"Ucap Taeyong.

Setelah Yura mendengarkan ungkapan Taeyong kemarin,ia merasa senang dan juga canggung.

"Hei,kenapa bengong aja?"Tanya Taeyong pada Yura.

"Eh itu eh enggak kok,gapapa,kamu istirahat aja"Ucap Yura terbata bata.

"You bad liar"Ucap Taeyong.

"Aku...cuma canggung aja karena yang kemarin"kata Yura sambil menggaruk tengkuknya yang gak gatel.

"Kamu lucu bangett sihh,pacar siapa???"Ucap Taeyong sambil mencubit pipi Yura

"Ihhh,lepasin,kamu tuh istirahat,gak denger kata dokter tadi ha?"

"Iyaa cantikk,kalo kamu mau pulang gapapa,lagian besok sekolah kan?"

"Nanti aja,masih siang,ntar sore aku pulang, disuruh bunda sih,kalo gak aku gak mau pulang"Yura berjalan ke balkon.

"Hm,kamu nanti hati hati pulangnya"

"Iya ih bawel banget,kamu tuh tidur sana"

Taeyong tidak menjawab dia hanya tersenyum,perlahan ia tertidur.

Yura mendekati Taeyong,ia menatap wajah tampan Taeyong,ia mengusap lembut wajah Taeyong.

"I promise I will always be by your side"Ucap Yura pelan.

Yura mengecup kening Taeyong lembut.

Sore ini Yura sudah berjanji kepada bunda nya untuk pulang,karena sudah hampir seminggu dia menginap di rumah sakit.

"Mah,Yura pulang ya,bunda sendirian seminggu ini"Ucap Yura tak enak hati.

"Iya,kasian bunda kamu sendiri dirumah, gapapa kok...biar mama yang temenin pacar kamu disini"Ucap Tiffany yang membuat pipi Yura memerah.

"Iya Yura,bunda kamu kasian tau,lagian kamu juga udah 1 minggu disini"Ucap Taeyong.

"Yaudah,Yura pamit ya"Ucap Yura lembut sambil membawa tas punggung nya.

Yura keluar dari rumah sakit,dia menaiki taksi,karena paksaan Taeyong,dan juga Tiffany yang memberinya ongkos untuk menaiki taksi.

"Mbak ini tujuannya kemana?"tanya supir itu.

"Ke alamat xxxx"Ucap Yura.

Yura telah sampai dirumahnya,ia melihat bundanya sedang menyirami tanaman,tapi ia melihat wajah bundanya itu pucat.

"Bunda?bunda sakit?"Ucap Yura.sambil mengusap bahu bundanya.

"Eh,Yura sayang udah pulang,mau makan sayang?"Ucap Jessica mengalihkan pembicaraan.

"Bunda...Yura Tanya bunda kenapa?"

"Sayang..bunda gapapa,kamu udah makan?"

"Udah bunda,bunda yakin gapapa?tapi muka bunda pucet banget"Ucap Yura khawatir.

"Bunda cuma pusing aja,kita masuk aja yuk, bunda kangen sama kamu"

Mereka masuk ke rumah yang lumayan besar untuk ditinggali tiga orang,Yura Dan bundanya memiliki satu pembantu.

"Gimana keadaan Taeyong?"

"Udah siuman bund,tapi–"Ucap Yura terhenti,wajahnya berubah menjadi sedih.

"Yura...kamu gak boleh sedih lagi,kamu harus bisa semangatin Taeyong,kalo kamu sedih gini Taeyong juga sedih"Ucap Jessica sambil mengusap punggung anaknya.

"Yura takut,takut kehilangan untuk kedua kalinya bund,cukup ayah yang ninggalin Yura,jangan Taeyong"Ucap Yura dengan mata berkaca kaca.

"Sayang...jangan sedih gini ya...,bunda yakin Taeyong itu anak kuat,dia pasti bisa sembuh,udah ya,kamu istirahat,besok sekolah kan?"

"Iya bund,kalo gitu Yura ke atas ya"Yura langsung ke atas.dia membersihkan tubuhnya dan menyusun buku untuk esok.

Paginya Yura sudah bersiap siap untuk berangkat sekolah,tapi ia bingung kenapa bunda nya tidak membangunkannya pagi ini.Ia pergi ke kamar bundanya.

Ia melihat bunda nya yang masih tertidur di kasurnya.

"Bunda...bangun,udah pagi"Ucap Yura sambil melihat wajah bundanya

Ia khawatir,karena wajah bunda nya sangat pucat.

"Bunda!bangunnn....bunda,gak lucu Tau bund,bangun"Ucap Yura sambil berkali kali membangunkan bundanya.

Hai,malam semua,aku kayaknya bakal rajin update deh,karena corona ini, aku jadi punya waktu buat up,tapi masih "kayaknya"hehe.

𝒯𝒽𝑒 𝒮𝓉𝒶𝓇'𝓈 | 𝓛𝓮𝓮 𝓣𝓪𝓮𝔂𝓸𝓷𝓰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang