1.3

27 2 0
                                    

Yura merasa lega,karena ia sudah memberi tau pada Taeyong.

Tapi ia juga takut untuk meninggalkan Taeyong disini.

Yura sedang berada di balkon rumah sakit,sembari menunggu Taeyong bangun.

"Yura?"ucap Taeyong dengan suara khasnya yang baru saja bangun.

"Udah bangun?,kamu mau minum?"tanya Yura sambil mengambil gelas di atas nakas.

"Kamu belum mau pulang?"

"Kamu ngusir ya?ih jahat"ucap Yura.

"Enggak sayang...kan ini udah sore,nanti kakak kamu nyariin" ucap Taeyong lembut.

"Aku tadi mau pulang,tapi kamu masih tidur,mama juga belum dateng"

"Gapapa lah,udah kamu pulang aja,paling bentar lagi mama dateng kok"Ucap Taeyong.

"Hm,yaudah,aku pulang dulu ya" ucap Yura sambil mengambil tas selempangnya di sofa,lalu ia mengecup pipi Taeyong cepat, lalu pergi.

"nakal ya kamu..."ucap Taeyong gemas.

"biarin!!"teriak Yura.

Yura berjalan keluar kawasan rumah sakit,ia sedang menuju ke arah pemakaman.

Yura berjalan dengan angin yang  mengikuti,dengan bunga yang berada ditangannya.

Ia berjalan menuju dua insan yang berpasangan.

"Halo,bunda ayah,apa kabar kalian disana?,pasti kalian udah bahagia,Yura juga ikut bahagia, maaf bun,Yura gak dateng ke acara pemakaman bunda waktu itu,karena Yura belum siap buat nerima semuanya,Yura sedih kalian ninggalin Yura,tapi Yura gak sendiri lagi dirumah sekarang,karena kak Doy udah pulang dari Jepang.Yura juga nanti mau kuliah di Jepang,Yura bingung kalo Yura ke jepang siapa yang jagain Yongie disini?, Yura takut dia kenapa napa,Yura juga bingung sama pilihan Yura sendiri hhh..."Ucap yura sambil menghela nafas.

"Yura harus gimana?Yura gak tega ninggalin Yongie,tapi Yura juga pengen kuliah di Jepang"

Yura melihat langit yang mulai gelap,ia memutuskan  untuk pulang,karena ia tidak mau kakaknya khawatir.

"bunda,ayah Yura pulang dulu ya,besok kalo ada waktu Yura dateng lagi kok,dadah"ucap Yura sambil mengusap kedua insan tersebut lembut.

Yura berjalan memasuki rumahnya,ia yakin pasti kakak nya sudah menunggu dan akan menghujani nya dengan berbagai pertanyaan.

Kak Doy,itu sama seperti bunda nya,sama sama cerewet menurutnya.

Ia melihat Doyoung duduk di sofa dan memandanginya dengan muka merah,yang menandakan bahwa ia sedang menahan amarahnya.

"Kamu tuh dari mana aja hah?!, harusnya kalo mau kemana mana tuh ngomong!kebiasaan banget sih!"ucap Doyoung kesal dengan nada tinggi.

Yura menunduk agar kakaknya tidak melihat wajahnya yang sehabis menangis,ia yakin pasti matanya bengkak.

"maaf kak,tadi hp Yura lowbatt jadi gabisa telfon kakak"Ucap Yura sambil memainkan jarinya.

Doyoung melihat adiknya menunduk pun menghampirinya,dan membawa adiknya duduk.

"are you okay?"tanya Doyoung pelan.

Yura diam,ia juga menangis diam diam.

Doyoung merasakan tubuh adiknya bergetar,menandakan bahwa Yura sedang menangis.

Doyoung langsung memeluk Yura erat.

"What going on?tell me"

Yura tetap diam dan menangis di pelukan Doyoung.

Doyoung terus berusaha menenangkan Yura dengan mengusap punggungnya lembut.

"Kamu capek kan?kita ke kamar ya?kakak temenin kamu,oke?"ucap Doyoung dan membawa adiknya ke kamar.

Ia tau apa yang adiknya rasakan, ia tidak bisa melihat Yura terus bersedih,ia ingin Yura nya kembali.

"Kamu tidur ya..."kata Doyoung sambil menarik selimut dan menutupi tubuh Yura hingga leher.

"Kakak mau kemana?"tanya Yura.

"Kakak mau kebawah,kamu mau Apa?"

"Yura cuma mau kakak disini,temenin Yura"ucap Yura sambil memejamkan matanya.

Doyoung akhirnya menemani adiknya hingga terlelap.

Setelah memastikan adiknya terlelap, ia pergi ke balkon yang berada di kamar Yura.

Doyoung menatap ke arah bintang.

"bunda,ayah maafin Doyoung, Doyoung gak ada di saat kalian pergi, bahkan Doyoung gak disamping Yura saat itu,hhh...Doyoung ngerasa gagal jadi kakak untuk Yura,Doyoung gak berguna,Doyoung bukan kakak yang baik untuk Yura"Ucap Doyoung pelan sambil meneteskan air mata.

Doyoung sangat jarang bahkan hampir tidak pernah menunjukkan sisi rapuhnya di depan Yura dan yang lain.

Kali ini bintang dan angin malam yang menjadi saksi ke rapuhannya.

"Aku...bukan kakak yang baik untuk Yura,bahkan aku gak tau banyak tentang Yura,aku cuma berharap Yura baik kedepannya,aku bakal berusaha buat dia bahagia lagi,aku juga yakin dia ketemu sama laki laki yang kuat dan baik"Ucap Doyoung dan pergi menutup pintu balkon,ia kembali ke kamarnya dan melihat sejenak kearah Yura yang telah tertidur.

Vote donggg~~~

𝒯𝒽𝑒 𝒮𝓉𝒶𝓇'𝓈 | 𝓛𝓮𝓮 𝓣𝓪𝓮𝔂𝓸𝓷𝓰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang