Disinilah Taeyong sekarang,ia berdiri di balkon,menikmati pemandangan langit malam yang dihiasi ribuan bintang disana.
Ia berusaha memikirkan apa yang telah ia putuskan.
Ia hanya ingin Yura mendapat laki laki yang lebih baik dari nya apa itu salah?.
"Bund,aku harus gimana?,aku cuma gak mau Yura malu punya pacar kayak aku,aku cuma mau dia ketemu sama laki laki yang sempurna buat dia,aku itu jauh dari kata sempurna,aku gak mau buat dia sedih karena penyakit aku,aku gak mau bikin dia kepikiran aku terus dan gak mikirin diri dia sendiri,udah cukup aku buat semua orang repot,aku gak mau jadi beban terus menerus,aku...boleh nyerah gak Bund?....aku...ikut bunda aja,biar semua orang gak punya beban lagi, biar mereka bebas"lirih Taeyong.
Sedari tadi ia tidak menyadari bahwa Tiffany mengintipnya dan mendengar semua yang ia bicarakan.
Tiffany meneteskan air matanya,ia tau seberapa lelah anak yang bahkan ia anggap sebagai anak nya sendiri.
Ia tau bahwa Taeyong lelah,ia lelah terlihat kuat,ia lelah membuat semua orang terbebani karenanya walaupun orang tersebut tidak merasa terbebani.
Tiffany memilih memberi waktu sendiri untuk Taeyong,ia tau Taeyong butuh waktu untuk menenangkan dirinya.
"mama sayang sama kamu Yong,mama harap kamu mau berjuang"lirih Tiffany dan langsung pergi dari sana.
Taeyong berjalan menuju kasurnya dan duduk di pinggir kasurnya.
Ia membuka laci meja kecil di samping kasurnya,ia mengambil obat yang telah lama tidak ia minum.
Ia memilih untuk meminumnya kembali,ia tidak.ingin orang di sekitarnya kecewa.
"Aku bakal berusaha semampu Taeyong,Taeyong berusaha buat kalian gak kecewa".
<->
Pagi ini Yura sedang sibuk mengurus formulir pendaftaran kuliah nya,yang pasti di bantu oleh Doyoung.
Ia juga memberi tau Taeyong bahwa ia tidak bisa ke rumahnya hari ini.
"kak cuma ini yang harus dibawa?atau ada lagi?"
"hm,coba kakak liat,sini"Ucap Doyoung sambil mengecek map yang dibawa Yura.
"udah kok,lengkap,kamu udah bilang kapan kita mau berangkat ke Taeyong?"
"belum,nanti aku juga mau ketemu sama dia"
"Kapan?kakak anter aja ya?"
"nanti malem,boleh,emang kakak gak sibuk"
"gak lah,untuk tuan putri apa sih yang nggak"ucap Doyoung sambil mencubit pipi Yura.
"ihh,aku tuh dah besar,bukan anak kecil tau!"
"siapa yang bilang kamu anak kecil? Kan kakak bilang kamu tuan putri"
"hehehe iya sih,dah laah aku kalah mulu kalo debat sama Kakak"kesal Yura lalu bangkit dari duduknya.
"mau kemana?"
"ke kamar,mau ngambil hp"
"oh yaudah"
Yura masuk ke kamarnya,ia berniat untuk mengirim pesan ke Jaehyun dan Mark melalu Line.
Waras Club
Kim Yura
Kalian pada kemana sih?kok jrg bgt nyamperin kerumah?Prince Jaehyun
Kita?kalo gue drmh aj sih,emg napa?kgn gue ya??ngaku luuuMrklee
Woi ntar Taeyong hyung marah,kalo dia marah bisa bisa rumah lu di bakar ntar.Kim Yura
Aduh ganas banget ternyata :)LeeTY
Ih sembarangan kalo ngomong ya,mana pernah aku marah segitunya.Prince Jaehyun
Eh muncul juga,kalian lagi free semua?Mrklee
Kalo gue mah free selaluPrince Jaehyun
Keliatan banget jomblo nya mas ;)Marklee
Emang kurang ajar banget ya lu hyung,untung gue penyabar anaknya.Kim Yura
Brisik banget sih kalian,dah kerumah aku aja,ada Kak Doy nih!Prince Jaehyun
Siap otwMarklee
^2LeeTY
^3Read
Yura memilih untuk menyiapkan beberapa cemilan dan minuman untuk mereka.
Ia melihat Doyoung yang sibuk dengan laptopnya.
"kak nanti Taeyong,mark sama Jaehyun mau kesini,mereka mau main ps katanya,kakak ikut aj okeh"
"iya,kamu siapin cemilah gih"
Yura membalasnya dengan anggukan dan segera ke dapur.
Segini aja deh untuk hari ini,capek ngetik eheq
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒯𝒽𝑒 𝒮𝓉𝒶𝓇'𝓈 | 𝓛𝓮𝓮 𝓣𝓪𝓮𝔂𝓸𝓷𝓰
Teen Fiction"makasih udah hadir di hidup ku yang kelabu,walau sementara"- Kim Yura. "Aku selalu ada di antara bintang yang paling bersinar"-Lee Taeyong.