0.6

29 4 0
                                    

Taeyong sedang berada di taman yang dipenuhi dengan bunga yang sangat indah.

Ia melihat seseorang yang sangat ia sayangi selama di dunia,ia menghampiri orang tersebut.

"Bunda..."lirih Taeyong.

Bunda taeyong a.k.a Yoona

Yoona yang mendengar itu menoleh dengan senyuman yang terukir di bibirnya.

Senyuman itu yang sangat Taeyong rindukan,Taeyong sangat merindukan bundanya,is segera memeluk bunda tercintanya.

"Bunda,Taeyong rindu bunda,bunda jangan tinggalin Taeyong lagi,bunda bawa Taeyong sama bunda"Ucap Taeyong sambil memeluk erat Yoona.

"Bunda juga rindu Taeyong,tapi bunda gak akan bawa Taeyong sama bunda,bunda akan bawa Taeyong sama bunda kalau itu benar benar waktunya"Ucap Yoona sambil menatap Taeyong

"Kenapa?bunda gak rindu Taeyong,bunda... Taeyong lelah,lelah bikin papa yakin,lelah ngejalanin hidup sendiri tanpa bunda,Taeyong pengen istirahat sekarang, apa boleh?"tanya Taeyong lirih.

"Sayang,mana Taeyong yang bunda kenal, Taeyong yang pantang menyerah,pemberani, kuat,punya cita cita yang harus di gapai?, Kamu bilang kamu hidup sendiri?Yura, Mark, Jaehyun?mereka selalu ada buat kamu,bahkan mereka rela korbanin waktu mereka buat kamu,mereka sayang sama kamu,terutama Yura"Ucap Yoona.

"Yura?"Tanya Taeyong dengan wajah bingung.

"Iya,dia selalu dateng ke tempat bunda,dia selalu cerita seberapa sayangnya dia sama kamu,dia selalu bilang kalo kamu itu udah bawa kebahagiaan baru dihidupnya, dia gak ngerasa sendiri lagi sekarang,dia punya kamu untuk bersandar,dan dia bilang "aku akan selalu jaga anak tante Yoona"dia bilang gitu dengan tulus,dia benar benar mencintai kamu,apa kamu gak mau berjuang demi dia?,bunda yakin kamu bisa jaga dia baik baik"Ucap Yoona.

Taeyong hanya bisa terdiam mendengar itu, bahkan ia tidak menyangka gadis cantik yang sangat sempurna menurutnya itu menyukainya?itu tidak mungkin,bagaimana bisa Yura menyukai orang berpenyakitan seperti dirinya.

"Taeyong akan berusaha jaga Yura,tapi untuk mencintai Yura, Taeyong gak yakin, dia gak mungkin suka sama orang kayak Taeyong,dia itu sempurna bunda,dia gak pantes dapet pasangan kayak Taeyong yang penyakitan gini"Ucap Taeyong sambil menatap bunga bunga di taman itu.

"Taeyong...kamu coba lihat bunga disitu,indah bukan?apa kamu yakin kalau keindahan itu akan bertahan lama?,gak akan sayang mereka butuh bantuan manusia untuk bertahan hidup,sama kayak Yura,dia  pasti akan berada di fase saat dia butuh kamu disaat dia rapuh,dia itu perempuan,dia butuh sosok lelaki disampingnya,dan saat dia kehilangan ayahnya,apa kamu gak sadar seberapa rapuhnya dia?dia butuh kamu, bunda yakin kamu bisa jaga dia,buat bunda".Ucap Yoona sambil meyakinkan Taeyong.

"Taeyong...juga cinta sama Yura,tapi Taeyong takut dia tolak Taeyong"lirih Taeyong.

"Kamu harus yakin sama keputusan kamu, bunda yakin dia gak akan tolak kamu,dia cinta sama kamu,dia pernah bilang gini "tante Yoona makasih udah ngelahirin Yongie kedunia,Yura bahagia bisa ketemu Yongie"dia bilang gitu ke bunda"Ucap Yoona.

"Taeyong janji bakal jaga Yura buat bunda dan buat diri Taeyong sendiri"Ucap Taeyong yakin.

"Sekarang kamu harus bangun,kamu harus bisa lawan penyakit kamu,sampai ketemu lagi sayang,bunda akan selalu ada dihati kamu,bunda akan dengerin semua keluh kesah kamu"Ucap Yoona.

"Sampai jumpa lagi bunda"Ucap Taeyong sambil berbalik berjalan ke cahaya putih.

Yura tak melepas tangan Taeyong,ia yakin bahwa Yongie nya itu akan bangun.

Tak lama kemudian,ia merasakan jemari Taeyong bergerak,perlahan ia melihat mata indah yang ia rindukan selama 1 minggu ini terbuka.

"Yongie....kamu sadar??aku panggil dokter dulu ya"Ucap Yura,ia ingin pergi tapi tangan itu menahannya.

"Kenapa?"Tanya Yura.

"Kamu...di..sini..aja,sama aku,aku mohon" pinta Taeyong.

"Tapi kamu harus diperiksa dulu Yongie... Sebentar kok,nurut ya kali ini...aja"Ucap Yura.

Akhirnya Taeyong menurut,sekarang Yura sedang menunggu di depan ruangan Taeyong.Dokter pun keluar.

"Gimana dok,dia baik baik aja kan?"Tanya Yura.

"Dia baik baik saja untuk saat ini,tapi dia sangat membutuhkan pendonor hati,karena hatinya sudah memburuk"Ucap dokter tersebut.

"Terima kasih dok,saya akan berusaha mencari pendonornya"

"Baiklah,kalau begitu saya permisi"

Setelah dokter itu pergi,Yura berusaha tersenyum di depan Taeyong,karena ia tidak ingin membuat Yongie nya bersedih.

"Hai,kamu rindu aku gak?"Tanya Taeyong.

"Banget,apa mimpi kamu se indah itu,sampai sampai kamu gak mau bangun selama 1 minggu?"tanya yura dengan berpura pura kesal.

Melihat itu Taeyong gemas dengan kelakuan Yura yang menurutnya seperti anak kecil, ia yakin Bunda nya sangat tepat memilih wanita untuknya.

Yura sama seperti bunda nya,dia baik,ramah,murah senyum bahkan penuh dengan kasih sayang,mereka juga sama sama pandai menyembunyikan kesedihan yang sangat dalam.

"Iya indah,aku ketemu bunda disana,bunda bilang aku harus jagain kamu,dan aku harus mencintai kamu sepenuh hati aku" Ucap Taeyong yang membuat pipi Yura memerah.

"Ah...pantes aja kamu lama tidurnya,kamu ketemu bunda toh"Ucap nya sambil menutupi wajah meronanya itu.

"Kenapa sih kamu nutupin muka kamu gitu?"Ucap Taeyong sedikit mengejek.

"Ihhh,kamu ini,aku tuh malu tau,dah ah aku mau keluar,mau temuin mama kamu dulu"Ucap Yura dan berjalan keluar ruangan Taeyong.

Taeyong yang melihat itu hanya terkekeh kecil sambil menggelengkan kepalanya.

𝒯𝒽𝑒 𝒮𝓉𝒶𝓇'𝓈 | 𝓛𝓮𝓮 𝓣𝓪𝓮𝔂𝓸𝓷𝓰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang