1.5

32 2 1
                                    

"Om gak perlu pindah kerja om, lagi pula Yura bisa kok sendiri" ucap Yura yang baru saja turun dari lantai atas.

Yura duduk di sebelah Doyoung.

"Kamu beneran gapapa?,Om gak keberatan kalo kamu mau Om sama Tante temenin disana"Ucap Suho lembut.

"Yakin Om,malahan banget,lagian Yura kan dah gede, Yura pengen mandiri,biar Bunda sama Ayah bangga sama Yura walaupun gak secara langsung mereka ada disini,Yura yakin mereka pasti liat dari atas sana, Yura juga gamau terus terusan bergantung sama Om,Tante dan Kak Doy"Ucap Yura dengan senyuman manisnya.

Suho dan Irene saling bertatap,mereka sangat tersentuh dengan perkataan Yura.

Dilain sisi Doyoung sangat bangga dengan Yura,ia bersyukur memiliki adik yang sangat kuat untuknya.

"Kakak yakin Bunda sama ayah bangga banget sama kamu,Yura kamu punya kakak untuk mengeluarkan semua keluh kesah kamu,jadi jangan ragu ya?" Ucap Doyoung sambil memeluk adiknya.

"Aduh kok melow banget sihh,kan jadi terhura"ledek Yura sambil membalas pelukan Doyoung.

Mereka tertawa bersama setelah itu.

<->

Yura sedang berada dirumah Taeyong,ia merindukan pacarnya tersebut.

Sekarang mereka sedang berada di taman dekat rumah Taeyong.

"Kamu udah selesai ngurusin buat kuliah kamu?"tanya Taeyong.

"Udah,kamu mau kuliah dimana?"

"Kuliah?aku...gak yakin,kamu bisa liat kondisi aku kan?gak memungkinkan buat kuliah Yura" Ucap Taeyong lesu.

Yura yang melihat Taeyong seperti itu,hanya tersenyum sendu,ia tau Taeyong saat ini sedang down ia ingin menghibur Taeyong.

"Yongiee...kamu harus yakin,aku yakin kok kamu pasti bisa kuliah, lagian kampus manapun bakal nerima kamu kok,kamu tuh otaknya jenius bangettt,Yongi... kalo aku yakin kamu bisa,kamu juga yakin dong kalo kamu tuh bisa,fighting"Ucap Yura sambil menunjukkan senyum manisnya untuk menyemangati Taeyong.

"Makasihh,ih gemes kalo kamu lagi gini"Taeyong gemas,dan mengusak rambut Yura pelan.

"Gitu dong,senyum,jangan murung mulu,nanti ganteng nya menurun lohh hahah"Yura tertawa sambil menautkan jemarinya pada jemari Taeyong.

Mereka menghabiskan waktu bersama hingga sore hari.

"Taeyong"

"Hm?kenapa?"

"Makasih"

"Buat?"

"Everything"

"Aku juga mau bilang terima kasih buat kamu"

"Kenapa?"

"Karena udah hadir di hidup aku, udah mau nerima laki laki kayak aku,udah ngelengkapin segala kekuranganku,dan nerima semua kekuranganku,terima kasih udah mewarnai hidup ku yang penuh dengan kelabu"Ucap Taeyong sambil menatap Yura dalam.

Yura merasakan matanya yang memanas,dan air mata yang menumpuk di pelupuk mata Yura.

"Taeyong,kamu mau kan janji sama aku?"

"Janji?apa?"

"Don't leave me,kamu harus baik baik aja selama aku di Jepang,aku mohon"Ucap Yura sambil memeluk Taeyong.

Taeyong mengangguk walaupun ia ragu,dan mengusap punggung mungil Yura sayang.

"Kamu cuma perlu fokus sama kuliah kamu di sana,sebisa mungkin aku terus kabarin kamu tentang keadaan aku disini,kamu juga harus baik baik aja selama disana okey?"Ucap Taeyong sambil menangkup pipi Yura.

"Tunggu aku,jangan tinggalin aku pokoknya"Ucap Yura yang dibalas dengan senyuman hangat milik Taeyong.

"Kita pulang yuk,udah sore,aku anter ya"ucap Taeyong yang dibalas anggukan oleh Yura.

Setelah ia mengantar Yura pulang,Taeyong memutuskan untuk ke Rumah sakit untuk check-up.

Sesampainya di Ruangan Dokter yang biasa melayaninya,Dokter Kyungsoo.

"Selamat Malam Dok"Ucap Taeyong formal.

"Formal banget,apa yang kamu rasain seminggu terakhir?"Tanya Kyungsoo(D.O)sambil mulai mencatat.

"Kemarin aku ngerasa sakit lagi di bagian hati,mimisan beberapa kali,dan sempet hampir pingsan" Ucap Taeyong tenang.

"Kamu minum obatnya teratur?" Tanya D.O yang mulai memicingkan matanya.

"Ehm...gak juga sih,suka kelupaan kalo malem hehe"Ucap Taeyong dengan cengirannya.

D.O memutarkan mata nya malas,ia tau betul dengan sifat pikun Taeyong.

"Kamu tuh mau sembuh kan?kalo mau,obatnya diminum teratur Taeyong"Tegas D.O

"Ya kan lupa dok,ih jangan marah marah lah,ntar cepet tua,trus nambah botak deh ahahaha"Ucap Taeyong diiringi tawaan.

"Kamu itu,dibilangin malah ngejek,hati kamu udah mulai memburuk Yong,kita harus secepatnya mencari pendonor buat kamu"Ucap D.O khawatir.

"Pendonor Hati itu susah dicari Dok,jadi walaupun aku minum obat rutin,itu juga ga bakal mungkin buat aku sembuh kan?, trus buat apa lagi sih aku berjuang?"

"Buat apa?kamu tuh egois ya?"

"Egois?kapan?"

"Kamu egois Yong,kamu gak mikirin Yura yang rela nunggu kamu koma waktu itu,dia rela nginep di rumah sakit dan ninggalin Bundanya sendiri di rumah,dan saat dia pulang,dia harua nerima kenyataan,bahwa Bundanya udah gaada...kamu egois kalo kamu memilih untuk menyerah"Ucap D.O

Taeyong terdiam,dia tidak memikirkan itu,dia tidak berfikiran untuk meninggalkan 'gadisnya'.Dia hanya ingin Yura mendapatkan laki laki yang lebih pantas darinya.

"Aku cuma mau,dia dapet laki laki yang lebih sempurna dari aku Dok,aku ini penyakitan,aku gak bakal hidup lebih lama"

"Takdir cuma Tuhan yang tau Yong,teruslah berjuang"Ucap D.O

Pemeran dokter ganteng nih,yakin gak mau berobat kalo dokternya gini D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemeran dokter ganteng nih,yakin gak mau berobat kalo dokternya gini D.O EXO.

𝒯𝒽𝑒 𝒮𝓉𝒶𝓇'𝓈 | 𝓛𝓮𝓮 𝓣𝓪𝓮𝔂𝓸𝓷𝓰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang