Kota Mekkah bagaikan kota mati. Ka'bah yang biasanya hiruk pikuk oleh suara-suara dan lalu lalang manusia, mendadak senyap seakan tak pernah ada denyut kehidupan sebelumnya. Abdul Muthallib berkeliling mengitari rumah suci dengan langkah gontai. Ia merasa sedih namun telah memasrahkan segalanya pada Tuhannya Ibrahim. Di depan pintu Ka'bah ia bersimpuh seraya berbisik, "Ya Allah, ini adalah Rumah-Mu. Kami adalah pelayan-Mu."
Angin bertiup menderu-deru. Sesepuh Mekkah itu tetap dalam posisi dengan kening menempel di daun pintu kayu Ka'bah sampai ia mendengar suara-suara yang aneh. Semakin lama suara-suara itu semakin jelas terdengar. Ia menoleh, mengamati keadaan. Pelan ia berdiri, menatap ke angkasa raya yang luas. Di atas sana ia melihat langit berubah hitam. Bukan hitam yang disebabkan mendung sebelum hujan jatuh mengguyur bumi. Itu adalah hitam yang berasal dari jutaan makhluk kecil yang entah datang dari mana, kini berputar-putar di atas Ka'bah, mengelilingi Ka'bah sebagaimana orang-orang melakukan Thawaf. Pemandangan itu sangatlah menakjubkan, nyaris seperti mimpi. Sampai akhirnya hitam yang tebal itu bergerak menjauh ke tempat lain dimana pasukan Abrahah sedang bergerak penuh semangat dalam gegap gempita, hendak menghancurkan Ka'bah.
Allah Tuhan Yang Maha Bijaksana, seketika itu menjadikan para gajah tak mau memasuki Mekkah. Mereka tak mau maju tapi malah mundur. Pasukan Abrahah menarik gajah dengan tali-temali supaya gajah yang dikendarai raja mereka bergerak, namun gajah itu justru mengamuk. Membuat Abrahah jatuh terpental ke atas tanah dan terinjak kaki-kaki tunggangannya sendiri. Tidak sampai di situ, huru-hara yang paling mengerikan menimpa Abrahah dan seluruh pasukannya manakala jutaan burung Ababil melepaskan batu-batu api dari neraka ke atas mereka. Raja dan pasukannya bagaikan daun-daun yang segera habis begitu diserbu pasukan ulat yang sedang kelaparan. Sampai tak tersisa seorang pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUHAMMAD Yang Agung
Non-FictionDi langit dan di bumi namanya disebut penuh kerinduan dan cinta; Ia adalah manusia pertama yang diciptakan Allah ketika Nabi Adam masih dalam keadaan antara roh dan jasadnya . Untuknya Allah membuat perjanjian dengan semua Nabi sebelum Nabi SAW, bah...