Bab 23 Disembunyikan Dari Mata Dunia

15 3 0
                                    

Segala kenangan bersama anak angkatnya menerjang ingatan Halimah, tak pelak lagi membuat tangisnya semakin keras. Ia menyesal karena tadi tak sempat memandangi wajah Muhammad yang bercahaya karena tak ingin bocah mulia itu bersedih hati melihat air matanya yang tumpah ruah. Betapa cintanya Halimah pada anak istimewa yang tiada duanya di muka bumi itu. Masih dengan menangis Halimah berlari ke wilayah bukit cadas. Segera saja telapak kakinya terluka sebab ia melupakan segalanya kecuali keinginan melihat Muhammad dari kejauhan untuk yang terakhir kali.

Setibanya di Mekkah, Haris segera menemui Abu Thalib yang telah menganggapnya bagai saudara kandung sejak ayahnya menyerahkan pengasuhan Muhammad kepada keluarga Haris.

"Aku berhasil menggagalkannya. Banyak orang yang mencari dia. Halimah mengkhawatirkannya."

... .... ....

Malam itu Abdul Muthallib memandu Abu Thalib ke sebuah tempat rahasia yang sangat aman. Lelaki itu membawa Muhammad ke sana. Tinggal dengannya sampai pagi lalu kembali ke Mekkah. Ketika putranya muncul, Abdul Muthallib melakukan perjalanan ke tempat tinggal cucunya yang baru.

"Muhammad, selamat datang di tempat tinggalmu yang baru." Kata sang kakek di ambang gua pada sebuah ketinggian gunung dengan pemandangan yang sangat menenangkan. "Aku juga berterima kasih atas diammu, tugasmu dan kesabaranmu."

... ... ...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MUHAMMAD Yang AgungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang