Caca menelungkupkan wajahnya di atas meja sambil mendengarkan musik favoritnya hingga caca merasakan kehadiran seseorang di depannya
"Ca"
"Caca"Caca melepas airphonenya menatap ke arah dua gadis yang sedang tersenyum ke arah caca namun, caca tetap berekspresi dingin
"Ca beneran mau jadi temen kita?"
Caca mengernyitkan dahinya bingung dengan apa yang audy bicarakan
"Tadi kata rezvan lu nyebut kita temen lu jadi...?"
Caca mulai mengerti mengehela nafasnya,kembali mengenakan airphone di kupingnya dan menelungkupkan wajahnya di atas meja
Sedangkan kedua gadis itu menghela nafas kecewa karena caca tidak menjawab apapun
"Udah lu ke kelas sana"
"Iyadeh gue kelas dulu rin"Audy berjalan gontai keluar dari kelas caca dan ririn. Sedangkan caca yang mengintip ekspresi mereka tersenyum.
Teet
TeetBel sekolah berbunyi, caca dengan cepat mengambil tasnya lalu keluar kelas menuju parkiran, namun saat di parkiran caca melihat ayah dan ibu tirinya sedang menunggu di parkiran.
"Ca lo ngapain berdiri disini?"
Caca menoleh ke arah suara dua gadis di sampingnya yang menatap heran
"Eh lo ? Siapa?"
"Ririn ca"
"Audy"
"Aah iya, gue ke rumah lu ya?"
"Hah?"Ucap 2 gadis bebarengan kaget tapi dia juga senang caca sudah menganggap mereka berdua
"Aah jangan banyak tanya ayook"
Caca menarik kedua tangan dua gadis itu menuju parkiran
"Lo di jemputkan?"
Mereka berdua menggeleng kepalanya
"Bawa mobil?"
Kedua gadis itu kembali menggeleng kepalanya
"Terus?"
Mereka berdua kompak menunjuk kendaraan panjang yang bisa menampung 20 sampai 30 penumpang membuat caca kaget
"Hah! Serius?"
"Serius"Caca mengacak rambutnya frustasi, sangat frustasi malah, namun jika caca kembali ke rumah sekarang caca tidak mau mendengar ocehan dari ayahnya
"Jadi gak?"
"O--oke"Sempat ragu namun caca terpaksa kalo saja ayahnya tidak menunggunya di parkiran
Mereka bertiga masuk ke dalam bis, caca yabg baru pertama kali naik bis merasa risih dengan banyak orang yang membawa ayam dan desak-desakan, bayangkan saja caca harus mencium bau kotoran ayam dicampur dengan keringat orang-orang disampingnya.
"Lo belum pernah naik bis ya?"
Caca hanya menggeleng kepalanya yang dia inginkan sekarang hanya turun dari bis ini.
Setelah beberapa menit akhrinya bis berhenti di halte ririn membayar ongkos mereka bertiga
"Rumah lo mana?"
"Kita jalan sampe depan lagi"
"What! Jalan lagi?"
"Iya lagi dikit kok, gue udah sering ke rumah ririn jadi tau"Caca menghela nafasnya dan mengikuti kedua gadis itu berjalan dengan santai
"Lu gak pernah naik bis ca?"
"Enggak"
"Sebenernya lu tinggal dimana sih? Kok gue gak pernah liat lo di tv atau sosmed yang lainnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because my life is you (COMPLETED)
Teen FictionSEQUEL DARI TAKDIR MANUSIA BACA DULU TAKDIR MANUSIA YA :) menceritakan seorang gadis yang baru saja pindah ke jakarta karena paksaan sang ayah. memiliki sifat yang keras kepala dan bad girl lalu bertemu dengan laki-laki yang jauh berbeda sifat deng...