Setelah bel masuk kembali terdengar caca dan sahabatnya berjalan menuju ke kelas namun, saat di koridor sekolah caca melihat sepasang suami istri berjalan dari arah depan
"Om tante"
Ririn dan audy tersenyum ramah ke arah mereka berdua namun berbeda dengan caca yang tetap memasang wajah dingin dan menatap ke arah depan.
"Ca lo ada masalah sama bokap lo?"
"Dy iiih"Ririn mencubit pinggang audy sampai audy kesakitan sedangkan caca malah berbalik arah dan meninggalkan mereka
"Rin iih sakit"
"Lu tuh kalo oon jangan sekarang dy"
"Lah emang gue salah apa dah?"
"Tauah pusing gue, liat noh gara-gara lo caca pergi kan"Ririn pergi meninggalkan audy yang masih bingung dengan salah apa yang sudah dia lakukan
"Eeeh rin tunggu emang gue salah apa? Terus kenapa caca malah balik kan udah bel ririn ihhh"
Audy mengejar ririn yang sudah meninggalkannya. Sedangkan caca berlari ke arah taman dan duduk di bangku taman sekolahnya hingga seorang wanit ikut duduk di sampingnya
"Maafin ma.. maksudnya tante udah ngerusak kebahagiaan kamu sama ayah kamu tante gak tau kalo bakal jadi seburuk karena tante mencintai ayah kamu"
Friska menarik nafasnya panjang sedangkan caca hanya menatap ke arah depan dan tetap menunjukan ekspresi dinginnya
"Tapi kamu harus tau ca ayah kamu sangat mencintai kamu ayah kamu selalu menantikan kamu pulang ke rumah. Kalo dengan tante cerai sama ayah kamu, kamu bisa balik ke rumah lagi tante bakal lakuin itu demi kamu dan ayah kamu"
Caca tetap tak bergeming walaupun hatinya sedikit terketuk namun gengsinya yang tinggi membuatnya
tetap bungkam"Tante harap kamu bisa pulang dan nemuin ayah kamu sayang"
Friska membelai lembut rambut caca dan pergi meninggalkan caca saat, friska sudah menghilang dari hadapannya caca menitikan air matanya yang sudah tertahankan dari tadi. Seseorang yang sedari tadi melihat dari kejauhan menghampiri caca dan ikut duduk di sampingnya
"Ca"
Caca menoleh ke arah suara dan langsung pecah tangisanya sedangkan orang itu langsung membawa caca ke pelukannya
"Nangis ca kalo itu bisa bikin lo tenang gue selalu ada buat lo"
Caca semakin deras air matanya keluar ketika dirinya di peluk seseorang di sampingnya. Sampai akhirbya tangisnya mulai reda dan melepas pelukannya
"Udah tenang?"
Caca menganggukan kepalanya dan orang di sampingnya menghapus sisa air mata di pipinya
"Thanks van"
"Hmm"
"Lo bolos?"
"Hmm bisa di bilang gitu"Ucap rezvan dengan cengiran dan tangan yang menggaruk kepalanya yang tak gatal
"Ketos kok bolos"
"Ketos juga manusia kali"
"Hmm jadi sekarang mau jadi kayak gue?"Rezvan hanya menatap caca dan membuat caca sedikit gugup dan canggung
"Ke...napa ada yang salah dari gue?"
"Baru kali ini gue liat lo senyum cantik"Caca langsung kembali merubah ekspresinya dan memalingkan wajahnya yang tiba-tiba panas
"Siapa yang senyum? Biasa aja perasaan"
Rezvan hanya tersenyum melihat tingkah laku caca yang entah membuatnya sangat bahagia melihat caca sepeti ini
"Karena gue udah terlanjur bolos gue mau ngajak lo ke kafe"
"Hah?"
"Ayook ikut aja"Rezvana menarik tangan caca dan mencari jalan untuk keluar dari sekolahnya setelah berhasil caca dan rezvan berlari untuk menghindari satpam dengan tangan caca yang masih di genggam oleh rezvan
"Hahahha ini pertama kalinya gue bolos untung gak ketahuan satpam"
"Jago juga lo nyari jalannya padahal baru pertama kali"
"Heheh keseringan liat siswa lain bolos jadi tau tempat mana yang bisa di lewatin"Mereka berjalan dengan tangan yang masih bergandengan hingga mereka sadar dan melepas tangannya
"Eeh maaf"
"Ekhem okey kita jalan kaki?"
"Iya biar sehat lo ngak keberatan kan?"
"Nggak gue mah santuy"Mereka melanjutkan jalannya sambil menikmati jalanan jakarta yang ramai
"Lo sejak kapan suka bela diri?"
"Hmm sejak gue tk gue udah les bela diri dan pas ke london gue banyak belajar bela diri jenis lainnya juga"
"Oooh hmm ca"Caca menatap ke arah rezvan dan menghentikan jalannya mereka saling tatap membuat caca sedikit gugup
"Jangan nangis sendirian lagi"
Caca tersenyum dan kembali melanjutkan jalannya dan rezvan mengikuti caca untuk menyamai langkahnya
"Itu pertama kalinya gue nangis di depan orang lain"
"Lo terlalu hebat buat nyembunyiin sesuatu dari orang tapi gak dari gue"
"Masa?"
"Iya kan gue cenayang"
"Hahahhaa"Caca tertawa puas entah kenapa hari ini ada sesuatu yanh hilang darinya semua bebannya seperti hilang begitu saja
"Kalo lo cenayang cobak tebak kemarin gue ngelakuin apa?"
"Hmm makan, tidur, ngambek, dan mikirin gue"
"Hahaha lagi-lagi di masa depan apa yang terjadi sama gue?"
"Jadi ibu dari anak-anak gue"Mendengar itu caca langsung menatap rezvan dan menahan jantunganya yanh berdegup lebih kencang dari biasanya
"Apansih gak lucu"
"Siapa yang ngelucu gue serius ca"
"Udah aah gue laper ayok makan"Caca kembali meninggalkan rezvan dan masuk duluan ke dalam kafe yang biasa bundanya dulu dia kunjungi saat masuk caca malah mematung di dekat pintu matanya menatap ke arah pasangan yang di depannya.
Lagi-lagi tidak ada pembicaraan pasangan itu hanya melewati caca rezvan yang baru saja masuk langsung menghampiri caca
"Lo nggak papa kan?"
"Enggak"
"Kalo lo gak nyaman kita bisa cari kafe yang lain"
"Gak usah kita makan disini aja"Caca duduk duluan di salah satu meja kafi itu dan mulai memesan makanan ringan dan minuman.
Setelah mereka selesai makan tapi caca hanya bengong membuat rezvan bingung
"Ca"
"Ehmm ya apa?"
"Lo gak papa?"
"Gak.. ehm van gue pergi duluan ya"Caca pergi meninggalakn caca sedangkan rezvan membayar makananya dan langsung menyusul caca yang sudah menyetop taxi dan rezvan ikut masuk ke dalam taxi
"Gue ikut"
"Ooh okay pak jalan ***** ya"
"Siap dek"Taxi itu menjalankan mobilnya setelah beberapa menit mereka sampai di mansion mewah yang sangat di kenali oleh caca maupun rezvan. Mereka berdua turun dan membayar taxi
"Lo mau ngapain ca?"
Caca diam di depan mansion mewah itu menatap sekelilingnya menarik nafasnya panjang lalu masuk ke dalam halaman rumah saat di depan pintu caca mendengar keributan dari dalam
"Aku sayang caca friska tapi aku juga gak sanggup kalo aku harus kehilangan separuh nyawa aku lagi"
"Mas caca lebih penting untuk saat ini aku gak mau caca depresi lagi karena kita kamu mau liat caca terus-terusan menggores tangannya dengan pisau mungkin dia bisa selamat selama ini nanti kita gak ada yang tau mas"
"Fris"
"Mas aku sayang sama caca bukan karena almarhum caca menitipkan anaknya aku sayang caca karena aku sudah menganggap caca anak kandungku"Caca yang mendengar pembicaraan itu mengehela nafasnya kembali menutup matanya dan tanpa sadar menitikan air matanya rezvan yang melihat itu menepuk pundak caca
"Kalo sampai anakku kenapa-kenapa aku gak bisa maafin diriku sendiri mas"
Caca memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah. Caca sudah melihat seorang wanita terduduk dengan air mata sudah mengalir sangat deras.
"Aku gak mau kalian cerai"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because my life is you (COMPLETED)
Roman pour AdolescentsSEQUEL DARI TAKDIR MANUSIA BACA DULU TAKDIR MANUSIA YA :) menceritakan seorang gadis yang baru saja pindah ke jakarta karena paksaan sang ayah. memiliki sifat yang keras kepala dan bad girl lalu bertemu dengan laki-laki yang jauh berbeda sifat deng...