SEVEN

1.5K 66 2
                                    

Caca dan alfin duduk di dekat kaca menikmati makannya dengan hikmat tanpa ada pembicaraan

"Ca yang tadi di makam itu bunda lu?"
"Hmm"
"Terus yang sering sama pak damian siapa dong"
"Tau"
"Ca"
"Kalo lo ngomong gitu lagi gue pulang sendiri"
"Oke gak gak"

Alfin memilih diam ketimbang harus di tinggal lagi oleh caca. Setelah mereka selesai makan alfin mengantarkan caca pulang ke rumahnya

"Thanks"
"Lu gak nawarin gue masuk?"

Baru saja caca akan membuka suara seseorang keluar dari rumah itu

"Ca baru pulang? Eeh ini siapa?"
"Alfin tante temennya caca"

Caca memutar bola matanya malas dan masuk begitu saja ke dalam rumahnya

"Masuk yuk"

Alfin mengikuti friska untuk masuk ke dalam mansion mewah milik orang tua caca. Alfin duduk dan seseorang mebawakan minuman ke arah alfin dengan senyum di bibirnya

"Di minum dulu fin"
"Makasih tante, om mana tante?"
"Ooh lagi di luar kota"
"Ooh"

Alfin yang sedari tadi celingak celinguk  ke arah tangga. Friska yang tahu hanya tersenyum ke arah alfin

"Maafkan caca ya fin"
"Oh gak papa kok tante"
"Dia memang seperti itu sifatnya dingin tapi dia baik kok"
"Aku tau kok tante"
"Mau tante panggilkan caca?"
"Gak papa tan?"
"Gak papa mudah-mudahan cacanya belum tidur ya"

Friska naik ke atas mengetuk kamar caca memastika caca tidur

"Ini mama ca"

Caca hanya diam dan friska masuk ke dalam kamar caca. Melihat caca yang sedang asyik memainkan hp-nya caca hanya melirik sekilas

"Ca kamu temuin alfin dulu gih kan kasian nunggu kamu di luar"
"Suruh pulang aja"
"Sayang gak enak dong dari tadi dia udah nungguin kamu lo, kamu keluar bentar aja"
"Ck"

Caca terpaksa bangun dari tempat tidurnya keluar menemui alfin di ruang keluarga. Melihat caca yang datang alfin tersenyum ramah

"Pulang lo"
"Galak amat mbaknya"
"Gue bukan mbak"
"Adek emesh"
"Paansih jijik pulang gak lo sekarang"
"Iya iya ini mau pulang"
"Bagus"
"Besok sekolah gue jemput ya?"
"Nggak usah"
"Gue jemput deh ya yaya"

Ucap alfin dengan nada memohon namun mendapat tatapan maut oleh caca membuat alfin takut. Bukan takut akan tatapan caca tapi takut kalau dia tidak bisa lagi bertemu caca

"Oke oke gak gue gak jemput lo"
"Hm"
"See you tomorow my princes"

Caca hanya menatap dingin ke arah alfin sedangkan alfin berjalan ke arah pintu hingga friska memanggilnya

"Loh kok udah pulang?"
"Iya tan udah malem takut di cariin mama"
"Ooh yaudah hati-hati ya fin"
"Iya tan"

Caca langsung masuk lagi ke dalam kamarnya seperti itulah caca setiap harinya tidak pernah keluar kamar bahkan saat makan pun caca di bawakan ke kamarnya untuk menghindari sebisa mungkin tidak bertemu friska ataupun damian.

Pagi harinya seperti biasa setelah selesai sarapan caca siap-siap untuk berangkat ke sekolah namun seseorang dengan seragam SMA dan motornya sudah ada di depan rumahnya.

Caca menghampiri laki-laki itu untuk memastikan

"Ngapain lo pagi-pagi udah di rumah gue"
"Di suruh bokap buat jemput lo"
"Gak usah gue ada sopir"

Saat caca hendak melangkahkan kakinya seseorang mengenggan tangan caca membuat caca mengheentikan langkahnya.

"Lu sama gue"
"Kenapa lu maksa?"
"Ada yang mau gue omongin sama lo"

Because my life is you (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang