Dan benar saja setelah pulang sekolah rezvan membawanya ke salah satu kafe yang katanya tempat bundanya nongkrong.
Caca melepas helmnya dan rezvan mengenggam tangan caca untuk masuk ke dalam kafe. Saat masuk seseorang yang sedang sibuk bekerja menghentikan pekerjaanya ketika melihat caca
"Caca"
"Hallo tante"Rezvan melambaikan tangan ke arah wanita yang sudah sedikit tua dari mamanya lalu, wanita itu menghampiri caca dan rezvan
"Caca"
"Ya dia emang caca tan tapi bukan caca yang tante kenal dulu ini anaknya"
"Pantesan mirip"
"Makasih tan..."
"Tante ririn owner kafe ini"
"Oooh caca tan"
"Kamu cantik mirip sekali ibu mu"
"Makasih tan"
"Duduk duduk, van kamu ngambil pesanan mama mu"
"Iya tan"
"Tante ambilkan dulu, kalian liat dulu menu"Caca hany mengangguk dan mulai melihat-lihat menu tapi tanpa sengaja caca melihat sesuatu yang menarik di salah satu lemari yang berisi foto dan piring antik dari beberaoa negara.
Caca berjalan ke arah foto itu melihat foto bundanya yang sedang diatas motor dengan tertawa bersama sahabatnya.
Caca tersenyum dan tidak menyadari kalau rezvan sudah di belakangnya dari tadi hingga ririn kembali dan ikut menatap foto itu.
"Dulu bunda mu pembalap ca"
Caac menoleh kearah suara menatap ririn dengan raut ingin tau lebih banyak tentang bundanya
"Mereka ini sahabatan sudah dari kecil dan bundamu yang paling nakal dari 5 anak di foto itu tapi, bundamu adalah orang paling baik yang pernah saya temui dulu, bundamu yang membuat kafe ini terkenal karena dulu di sering membawa teman-teman sekolahnya nongkrong disini kamu tau kan kalo dulu dia pindah-pindah sekolah?"
Caca hanya mengangguk dia memang tau masalah itu karena niniknya yang selalu menceritakan padanya
"Tapi dulu pernah sekali bunda mu dulu pas tawuran dengan sekolah lain dan di keluarkan dari sekolah sebelumnya bunda mu itu tidur di depan kafe ini. Paginya saya liat udah kayak gembel katanya dia takut di marahi papanya"
Caca tersenyum mendengar cerita tentang ibunya namun karena ini sudah sore caca tidak bisa melanjutkan mendengarkan ceritanya
"Udah sore lebih baik kalian pulang, van kamu di tunggu mama mu lo"
"Tapi caca mau denger lebih banyak tentang bunda tan"
"Besok kan kamu bisa kesini lagi"
"Beneran"
"Yaudah besok caca kesini lagi"
"Iya kamu antar caca sampai selamat ya van"
"Iya tan pamit dulu"Caca dan rezvan mencium punggung tangan ririn
"Salam sama mama papa mu van"
"Iya tan"Caca memakai helmnya entah kenapa saat ini dia sangat bersemangat apalagi setelah mendengar tentang bundanya.
Saat di tengah perjalanan hujan turun dan membuat rezvan menghentikan motonya dan berteduh
"Kenapa berhenti?"
"Hujan"
"Gue suka hujan"Caca turun dari motornya melepas helm nya lalu berlari ke tengah jalanan yang sepi dan menari di bawah derasnya hujan.
Rezvan tanpa sadar menyunggingkan bibirnya ketika melihat caca tersenyum lepas seperti itu tapi, tiba-tiba caca menarik tangan rezvan membawanya ikut menari di bawah hujan
"Ca udah ntar lu sakit"
"Gak ini tuh seru tau"Caca mengenggam kedua tangan rezvan dan mulai berputar menikmati rintikan hujan dan membuat rezvan ikut merasakan kebahagian itu.
Karena caca sudah puas dengan bermain di bawah derasnya hujan caca menyudahi dan kembali berteduh
"Lu seneng banget?"
"Banget ini adalah hari terbahagia gue setelah 16 tahun gue hidup"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because my life is you (COMPLETED)
Teen FictionSEQUEL DARI TAKDIR MANUSIA BACA DULU TAKDIR MANUSIA YA :) menceritakan seorang gadis yang baru saja pindah ke jakarta karena paksaan sang ayah. memiliki sifat yang keras kepala dan bad girl lalu bertemu dengan laki-laki yang jauh berbeda sifat deng...