TWENTY-THREE

1.4K 61 9
                                    

Pasangan suami istri itu kaget ketika melihat caca dan rezvan yang sedang berdiri di depannya

"Caca"
"Cukup!! Kalian belum puas melihat saya menderita karena kalian?"
"Ca maafin tante tapi..."
"Aku bilang cukup!!!!!!"

Caca menutup telinganya dan berteriak ke arah mereka caca sudah tak tahan dan air matanya mengalir begitu deras

"Apa dengan kalian cerai kalian bisa menebus semua penderitaan yang aku alami selama ini? Gak! Aku capek dengan semua yang terjadi di hidup aku tolong sekali ini saja kalian gak bikin aku nambah beban"
"Sayang tapi ayah..."
"Kalian mau aku ngerasa bersalah dengan perceraian kalian iya!!"
"Ca tante gak maksud"

Caca memundurkan langkahnya untuk menghindar dari pasangan itu dan rezvan mencoba menenangkan caca

"Apa dengan kalian cerai masalah akan selesai? GAK!!"

Caca sudah tidak tahan dan duduk lantai karena kakinya yang sudah lemas dan tak kuat berdiri. Friska mendekati caca dan memeluk caca

"Maafin tante sayang maafin tante membuat kamu seperti ini"

Caca semakin menangis di pelukan friska sedangkan damian mencoba mendekati kedua wanita itu namun di tahan oleh rezvan

"Maafin tante sayang"
"Ma..."

Friska melepas pelukannya dan menatap caca yang masih menangis

"Kamu bilang apa sayang?"
"Ma...ma"

Friska tersenyum tapi air matanya masih berjatuhan sedangkan damian dan rezvan tersenyum melihat itu

"Jangan buat aku kehilangan sosok ibu untuk kedua kalinya, aku mohon"

Friska langsung kembali memeluk anaknya dengan erat menciumi pucuk kepalanya dengan air mata yang jatuh

"Iya sayang maafin mama ya"
"Aku yang minta maaf karena selama ini aku selalu gak bisa nerima mama"
"Gak sayang kamu gak salah"

Melihat kedua wanita yang di sayanginya berpelukan damian mendekati mereka dan iku memeluk mereka

"Maafin ayah ya"

Friska melepas pelukanya dan memberikan waktu untuk ayah dan anak itu untuk berbicara

"Maafin ayah yang ninggalin kamu ya sayang, maafin ayah gak ada di samping kamu saat kamu butuh ayah"

Caca hanya diam dan memeluk ayahnya dengan erat pelukan yang sangat ia rindukan selama bertahun-tahun pelukan hangat yang ingin selalu ia rasakan

"Maafin caca ayah"

Damian melepas pelukannya dan menghapus air mata anaknya begitupun dengan caca menghapus air mata ayahnya

"Jangan nangis lagi, ayah gak bakal biarin satu tetes pun air mata jatuh di pipi kamu lagi"

Caca hanya menganggukan kepalanya karena sudah tidak tau harus berbicara ke ayahnya lalu menatap friska dan rezvan yang sedang tersenyum melihatnya

"Biarkan ayah menebus waktu yang selama ini ayah sia-siaka ya sayang? Kamu mau kan tinggal sama ayah lagi"

Caca awalnya ragu namun kemudian caca tersenyum dan menganggukan kepalanya membuat semua orabg disana ikut tersenyum.

"Udah yuk nangis-nangisnya malu tuh di liat sama rezvan"

Caca menghapus air matanya dengan cepat dan bangun dari duduknya

"Makasih ya van"
"Makasih untuk apa pak?"
"Makasih sudah membawa anak saya kembali"
"Aah saya hanya mengantar caca kok pak saya gak bantu apa-apa" 
"Kamu udah bantu saya"

Because my life is you (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang