TWENTY- ONE

1.4K 56 5
                                    

Keesokan paginya caca sudah bersiap untuk pergi ke sekolah. Saat pergi ke meja makan caca sudah melihat risa & adhitama yang sedang sarapan

"Pagi granpa grandma"
"Pagi sayang"

Ucap kedua pasangan yang sudah berumur itu lalu caca mencium kedua  pipi pasangan itu lalu duduk di meja makan

"Mau granpa anter ke sekolah?"
"Grandpa emang gak sibuk?"
"Enggak sayang hari ini grandpa free kok"
"Yaudah boleh deh ayook granpa aku udah selesai"
"Ayook"

Caca pamit dan mencium punggung tangan grandma lalu masuk ke dalam mobil.

Sesampainya di sekolah caca mencium punggung tangan adhitama lalu keluar mobil.
Di koridor seseorang menghampiri caca dengan semangat dan langsung memeluk caca

"Caca"
"Pagi"
"Ca pagi-pagi udah cantik?"
"Cielah dy pagi-pagi lu udah ngerayu caca pasti ada maunya kan?"
"Hehe tau aja. Ca bantuin gue bikin tugas biologi dong yaya"

Caca melihat wajah audy memelas membuat caca tersenyum melihat tingkah para sahabatnya

"Iyaa"
"Duh caca baik banget deh jadi sayang sama lo"

Audy memeluk caca dengan erat membuat caca sesak

"Gue sesak dy"
"Lu mah dy seneng sih seneng tapi gak gitu juga"
"Hehe maaf maaf habisan gue seneng"
"Iyaa yuk ke kelas"

Mereka bertiga masuk dan duduk di tempat duduk caca dan ririn. Saat caca sedang seriu membantu audy mengerjakan tugas caca seseorang datang meletakan air putih di atas meja.

Caca menghentikan kegiatannya menatap ke depan sudah ada seorang laki-laki sedang tersenyum

"Pagi-pagi minum air putih biar sehat"
"Thanks van"
"Hmm"
"Omaygat ow my wow seorang rezvan pagi-pagi ke kelas lain cuma buat ngasih caca air minum"
"Ck mulut lu berisik dy"
"Rin iih gue kan cuma kaget"
"Ssst lu diem mending lu liat biar lu ngerti"
"Iya ih"

Caca dan rezvan hanya menggeleng kepalanya melihat kedua gadis itu yang asik berdebat

"Gue ke kelas duluan, cepetan lu buat tugasnya keburu bu dayu dateng tuh"
"Iyaa ihh bentar lagi juga selesai"

Rezvan teesenyum lalu pergi meninggalkan caca, ririn dan audy yang sedang sibuk.

"Nih udah"
"Thanks ya ca bye gue ke kelas dulu"

Audy melambaikan tangannya ke arah caca dan ririn lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Bersamaan dengan itu seorang guru masuk ke dalam kelas namun di tengah pelajaran caca merasakan pusing di kepalanya membuat dia tidak bisa berkonsentrasi ririn yang menyadari gelagat aneh caca

"Ca lo kenapa?"
"Gak papa kok rin"
"Beneran ca?"

Caca hanya diam sampai dia merasakan cairan keluar dari hidungnya dan melihat darah di kertasnya

"Ca hidung lo berdarah lo beneran gak papakan?"

Caca menyentuh hidungnya lalu bangkit dari kursinya dan lari begitu saja keluar kelas menutupi hidungnya masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan darah yang ada di hidungnya menatap ke arah cermin melihat wajahnya yang pucat pasi dan memegang kepalanya.

Caca menarik nafasnya dalam-dalam lalu keluar dengan sekuat tenaga agar tetap terlihat baik-baik saja saat, caca keluar sudah ada laki-laki di depan toilet

"Ca lo gak papakan?"
"Lo ngapain disini?"
"Gue tadi liat lo lari gue takut lo kenapa-kenapa"
"Gue gak papa"

Caca berjalan meninggalkan laki-laki itu namun baru beberapa langkah seseorang mengehentikan langkahnya

"Ca lo beneran gak papa?"
"Gue gak papa van cuma pusing"
"Tapi mukak lo..."
"Its okay i'm fine i want go to class so.."
"Oh okay sorry"

Rezvan melepaskan cekalan tangannya dan membiarkan caca pergi.

Caca masuk ke dalam kelas tanpa mengetuk dahulu dan langsung masuk begitu saja

"Caca darimana kamu"
"Toilet"
"Kamu gak tau sopan santun ya kalo mau keluar izin saya dulu"
"Yang penting saya sudah disini kan gak usah ribet deh"

Ucap caca santai menuju ke tempat duduknya lalu merebahkan kepalanya di meja

"Ca lo gak papakan?"
"Gak papa gue pengen tidur bentar"

Ririn menganggukan kepalanya dan caca melanjutkan tidurnya walaupun sebenarnya caca sedang berusaha untuk tidak terlihat sakit di depan semua orang.

Tet
Tet

Suara bell istirahat berbunyi namun caca masih betah dengan posisinya hingga seseorang datang dan meneriakan namanya

"Caca!, My princes"
"Ssst lu gak liat caca lagi tidur"
"Caca kenapa rin?"
"Lo gak liat tuh tidur?"
"Ya gue tau tapi kenapa gak di bangunin"

Caca mendengar suara berisik langsung bangun dari tidurnya membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan

"Apansih fin berisik deh"
"Hay my princes gimana tidurnya nyenyak"
"Hmmm"
"Kantin yuk"
"Gue sama ririn"
"Ya iya lu sama gue ke kantinnya"
"Dih gak boleh gue mau sama caca ke kantin lo sendiri sana"
"Rin lu kok gitu amat dah ama gue salah gue apa sih sama lo?"
"Enggak ada"
"Yaudah kasih dong gue sama caca"
"Enggak yuk ca"

Ririn menggandeng lengan caca lalu berjalan meninggalkan alfin begitu saja.

"Ca tapi lo bener gak papakan tadi?"
"Gak papa rin gue cuma pusing biasa kok"
"Kalo lo ada apa-apa cerita sama gue ya ca jangan sungkan gitu sama gue, gue mungkin baru kenal lo tapi gue janji bakal jadi penyimpan rahasia yang baik buat lo"
"Gak papa kok rin gak usah khawatir gitu sama gue"
"Ca.."
"Rin kalo gue ada sesuatu pasti gue cerita sama lo kok tenang aja"

Caca mencoba meyakinkan ririn sampai akhirnya ririn berusaha percaya walaupun dirinya yakin ada sesuatu

"Yaudah yuk mending kita ke kelas audy"
"Ayok"

Mereka berdua masuk ke dalam kelas audy dan melihat audy yang sedang sibuk membereskan barangnya

"Audy"

Caca berteriak dan melambaikan tangannya ke arah audy dan di balas oleh audy dan menghampiri mereka

"Yok ke kantin perut gue udah ngamuk dari tadi butuh asupan"
"Lebay lu dy"
"Udah sih biarin aja"
"Ribut mulu lo berdua kapan nih kekantinnya gue"
"Tumben caca ngomongnya banyak kayaknya beneran laper dah"
"Iya kayaknya haha udah yuuk"

Mereka bertiga berjalan ke arah kantin dengan tawaan menghiasi mereka. Mereka duduk di tempat biasa duduk hingga 3 orang laki-laki datang dan duduk di depannya

"Hay ciwik-ciwik cantik"
"Hay delvin hay ka"

Ucap audy ke arah delvin dengan senyuman genitnya ke arah raka namun raka tetap memasang wajah dinginnya

"Gak usah modus lu"
"Siapa yang modus dah"
"Elu vin siapa lagi? Modus lu kan sama adek gue"
"Yee ngapain modus sama pacar sendiri yang gak yank?"
"Bucin"
"Bilang aja lo iri kan sama gue kan? Makanya cari pacar"
"Gak butuh gue"

Ucap raka ketus dan dingin tapi mereka malah tersenyum melihat raka dan delvin

"Tumben-tumbenan lu makan bareng gue kak?"
"Emang gak boleh?"
"Boleh sih"
"Sebenernya yank si rezvan yang pengen makan sama kalian"
"Tumben van ada apan nih?"
"Lagi pengen aja"

Caca hanya diam dan mendengarkan percakapan mereka sampai tanpa sengaja mata caca bertemu dengan mata indah milik resvan

"Ekhem"
"Cielah gak usah lama-lama kali tatap-tatapannya gak bisa kenyang juga"
"Ck mulut lo bawel deh vin"
"Hehe peace van"

Because my life is you (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang