Aeri tahu semua, Aeri tahu apa yang di sembunyikan suami tersayangnya ini.
Tapi, Aeri hanya mampu diam dalam sakitnya. Ia bahkan merasa tak pantas untuk sekedar mencurigai suaminya. Mereka menikah di altar bukan karena dasar cinta dari keduanya.Lelaki itu, suaminya selalu saja bisa membuat Aeri meneguhkan hatinya bahwa semua akan baik-baik saja. Meski jauh dalam hatinya dia harus bersiap kapanpun untuk di hantam, berusaha untuk menjadi sosok yang tegar demi putri kecilnya.
Dua bulan yang lalu, Aeri melahirkan buah hatinya ke dunia ini. Aeri harap kehadiran putri kecilnya dapat mempertahankan pernihakannya,
Malam ini, Aeri baru saja membaringkan sang putri di sebuah box bayi. Di ciumnya kening sang putri, lalu berbisik," Ibu menyayangimu nak." Kemudian di bawanya kedua tungkai keluar dari Kamar putri kecilnya.
Hingga atensinya menangkap presensi sang suami yang baru saja pulang setelah tiga hari ini tidak di Rumah. Di sambutnya sang suami dengan senyuman terhangat nya. Mengambil alih jas dan tas kantor suaminya.
"Kau sibuk sekali ya? Mau aku siapkan makan? Atau mungkin, mandi dulu?" Dia kembali setelah meletakan properti yang suami nya bawa tadi, kemudian menatap sang suami dengan senyuman merekah.
"Maafkan aku ya, seperti nya aku akan mandi dulu. Ah- apa putri kita sudah tidur?" Sang suami mengelus surai hitamnya dengan lembut, mengecup singkat dahi Aeri.
"Yoora sudah tidur. Aku akan menyiapkan air hangat untukmu." Ujar Aeri setelah mengusap lengan sang suami dan melemparkan senyuman termanisnya.
Kemudian dia melenggang meninggalkan sang suami, menyiapkan apa yang di butuhkan suaminya. Setelah air hangatnya siap, Aeri keluar kamar dan memanggil suaminya yang tengah berada di Kamar putri kecil mereka.
"Taehyung-ah, air nya sudah siap." Aeri tersenyum ketika melihat suaminya- Taehyung tengah mengusap pipi lembut putrinya.
Aeri masuk menghampiri Taehyung, kemudian mengusap punggung pria yang menyandang sebagai suaminya itu.
"Bukankah dia sangat menggemaskan?" Tanya Taehyung dengan tatapan penuh sayang pada putrinya, kemudian menatap sendu wajah cantik sang istri.
Aeri hanya bisa mengangguk dengan senyuman yang terus terpatri di bibir manisnya. Rasa-rasanya dia ingin menangis saat ini. Tak tahu kenapa, tapi melihat perilaku hangat Taehyung membuatnya merasa tertohok.
"Sebaiknya kau pergi mandi, airnya bisa dingin." Aeri menepuk pelan punggung suaminya, kemudian Taehyung pergi meninggalkan Aeri dengan seribu luka yang dia pendam.
Aeri kembali ke Kamarnya, di dapatinya sang suami yang baru saja keluar dari ruang ganti dengan pakaian casual nya.
Dia duduk di kursi yang menghadap kaca besar. Memandang keindahan malam lewat kaca itu, hingga sepasang lengan kekar melingkar di lehernya. Dia mendongak, ternyata suaminya tengah tersenyum manis padanya.
"Bisa kita tidur sekarang?" Tanya Taehyung dengan nada rendah,
"Sebenarnya aku belum ingin tidur, tapi karena ini keinginanmu, aku akan tidur sekarang." Jawab Aeri yang kemudian bangkit dari posisinya dan merebahkan diri di kasur king size nya.
Di ikuti Taehyung yang juga merebahkan diri di sampingnya, kemudian memeluknya erat.
"Kau tahukan? Aku sangat mencintaimu." Ucap Taehyung menelusupkan kedua tangannya masuk ke dalam Kaos yang Aeri pakai.
Aeri tahu, suaminya memiliki simpanan di luar sana. Tapi Aeri selalu bersyukur, setidaknya Taehyung memperlakukannya sebagai seorang istri dengan baik- meski di luar Taehyung sangat menyakitinya, tak apa bagi Aeri. Dia wanita kuat, dia yakin kalau Taehyung tak akan pernah meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patient Wife
RomanceAeri tahu apa yang di sembunyikan suami kesayangannya. Tapi dia mencoba untuk sesabar mungkin. Dia tak ingin kembali menjadi Aeri yang pembangkang, pendesak, dan egois. Dia sudah berubah!