10

12 1 0
                                    

Taehyung kini berada di Rumah Jihyun.  Pagi-pagi dia bilang pada Aeri kalau ada urusan penting di Kantor, dan inilah yang paling penting, Jihyun dan Gyura. Karena ini hari minggu, mungkin Taehyung akan mengabiskan waktu bersama kedua orang yang sangat dia cintai, sementara Yoora dan Aeri dia abaikan.

"Sayang, cepat bangun." Taehyung menggoyangkan tubuh mungil Gyura yang masih betah berdiam diatas Kasur. Sementara Jihyun tengah menyiqpkan sarapan untuk mereka.

"Papa! Kenapa mengganggu?" Dengan terpaksa Gyura mendudukan badannya, dia mengucek matanya menatap sebal sang Papa.

"Katanya mau jalan-jalan." Gyura langsung merentangkan kedua tangannya ketika mendengar ucapan Papa nya, Taehyung pun meraih Gyura. Membawa sang Putri ke Kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menyikat gigi.

Selesai membersihkan tubuh, Taehyung membawa Gyura ke lantai bawah. Didapatinya Jihyun yang baru saja selesai menata meja makan dengan senyuman khas yang membuat Taehyung begitu mencintai Jihyun. Perlahan Taehyung mendudukan Gyura di Kursi, dan ikut duduk di samping Gyura.

Tanpa basa-basi Jihyun langsung mengambilkan makanan untuk Taehyung dan Gyura. Dengan cepat Taehyung mulai mencicipi makanan yang dibuat Kekasihnya, dan luar biasa. Taehyung bahkan langsung menghabiskannya, meski tak selezat masakan Aeri tapi Taehyung tahu Jihyun memasaknya dengan penuh perasaan.

"Bagaimana? enak?" Tanya Jihyun ragu menatap Taehyung dengan penuh, "Lezat, kau hebat sayang." Puji Taehyung dengan senyuman termanisnya, Jihyun mendesah lega.

"Ayah aku mendapat juara dua di Sekolah." Ucapan Gyura mengingatkan Taehyung pada Yoora. Pasti Yoora saat ini tengah kecewa karena Taehyung tak ada di Rumah, padahak ini hari libur dan Yoora sudah lama sekali tidak berjalan-jalan dengan Taehyung.

Tersadar dari lamunan, Taehyung menatap berbinar sang Putri yang masih setia menatapnya. "Woa, padahal Putri Papa baru saja pindah Sekolah. Dan sudah menjadi juara dua? Pintar sekali." Taehyung mengusak surai Putrinya.

Jihyun menatap keduanya, tak ada rasa bersalah sedikitpun dalam hatinya. Dia rasa dia berhak mendapat ini semua, bahkan seharusnya lebih dari ini. Bohong jika dia bilang tak ingin merebut Taehyung dari Aeri, suatu saat nanti dia akan membuat Aeri melepaskan Taehyung.

"Gyu 'kan anak Papa satu-satunya." Ucap Gyura dengan begitu gamblang, membuat Taehyung semakin merasa bersalah. Di satu sisi Taehyung merasa bersalah pada Yoora, karena Taehyung selalu menghabiskan waktu bersama Gyura dan Jihyun dengan alasan pekerjaan Kantor. Di sisi lain Taehyung merasa bersalah pada Gyura yang benar-benar masih polos. Tapi rasa bersalah Taehyung lebih banyak dia tujukan pada Putri pertamanya, Yoora.

Taehyung hanya tersenyum masam menanggapi ucapan sang Putri, sementara Jihyun masih tak mengerti. Dia rasa Taehyung sedak baik saat ini, jadi dia tidak perlu melakukan apapun selain menyimak percakapan Putri dan Kekasihnya.

"Oh ya, besok di Sekolah ada acara. Dan Gyu akan tampil, jadi Papa dan Mama harus datang ya." Timpal Gyura, sang Ibu langsung mengangguk kuat. Tapi Papanya tampak melamun, dia menggoyangkan lengan Papanya.

"Papa akan datang 'kan?" Tanya Gyura penuh permohonan, tentu membuat Taehyung tak tega. Tanpa pikir panjang dia mengangguk, sang Putri langsung tersenyum gembira. Tak ada yang membuatnya bahagia selain senyuman Putrinya, dia akan berpikir keras untuk konsekuensianya.

Selesai sarapan Taehyung menunggu Gyura dan Jihyun di Ruang tengah. "Sudah selesai? Kita langsung berangkat ya?" Ucap Taehyung ketika Gyura dan Jihyun menghampirinya.

"Ayok!" Seru Gyura yang langsung berlari keluar Rumah, Taehyung dan Jihyun berjalan beriringan. Taehyung mengitari mobil untuk membukakan pintu untuk Jihyun, sementara Gyura sudah masuk terlebih dahulu di jok belakang.

Patient WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang