14

9 1 0
                                    

Yoora ingin pergi bersama Ibunya, tapi sang Ibu selalu menahan. Ibunya bilang, Ayah pasti membutuhkan kita. Meski pada awalnya Aeri yang bersikeras untuk bercerai, tapi melihat wajah Taehyung dia jadi tak tega.

Kini Aeri dan Yoora tengah berada di acara pernikahan Taehyung dan Jihyun. Bukan hanya mereka saja, Jungkook juga datang. Aku akan menemani Aeri, katanya. Yoora datang dengan keadaan sedih, bagaimana tidak. Ayahnya menikah dengan Ibu dari temannya sendiri. Ryujin pun hanya bisa menghadiri, dia tak berhak mengurusi rumah tangga Putranya.

Awalnya Ryujin dan Seungwoo membantah Taehyung, tapi bantahan mereka tak didengar sama sekali. Yoora lebih memilih ikut bersama Nenek dan Kakeknya, meninggalkan Aeri yang tengah menatap lurus ke arah Altar.

"Ri, jangan sedih. Aku selalu ada disampingmu, kau bisa meminjam bahuku jika kau mau bersandar." Aeri paham apa yang pria disampingnya itu katakan, Jungkook. Aeri tahu secara tidak langsung Jungkook memberinya harapan.

Aeri tersenyum, manis sekali. Sampai-sampai Jungkook tersedak air liurnya sendiri, "Terima kasih ya, Jeon Sialanku!" Aeri mencubit perut Jungkook lumayan keras, membuat sang pemilik perut meringis pelan.

"Lemah!" Ejek Aeri menatap remeh pada Jungkook, Jungkook hanya tertawa kemudian memasukan kepala Aeri kedalam ketiaknya.

"Yak! Kau itu bau Jeon!" Aeri mendorong tubuh Jungkook, kemudian membenarkan posisi rambut yang sudah dia tata dengan susah payah. Kali ini Aeri menggunakan dress selutut berwarna putih, serasi dengan Jungkook yang menggunakan tuxedo hitam.

Tanpa mereka sadari, Yoora tengah memperhatikan Ibu dan Pamannya itu. Gadis kecil itu tersenyum melihat Ibunya yang tertawa, tawa yang sangat jarang Yoora lihat. Dia kembali mengaluhkan pandangannya pada Altar, sang Ayah yang tengah bersanding dengan Ibunya Gyura dalam kata lain adalah Ibu dirinya juga. Ibu tiri.

Aeri kembali terdiam, dia fokus memperhatikan Taehyung yang tampak sangat bahagia. Dengan senyuman kotaknya, Taehyung terlihat sangat tampan. Jungkook kembali berdiri dismaping Aeri, kemudian merangkulnya.

"Kalau mau mencoba seperti Jihyun dan Taehyung juga bukan hal yang buruk. Yoora bisa mempunyai adik, dariku." Jungkook kembali menggoda Aeri yang rautnya mulai sedih, hampir menangis.

Dalam keadaan seperti ini Jungkook memang moodbooster bagi Aeri. "Lain kali aku coba." Balas Aeri dengan candaannya. Sempat terkejut karena Jungkook menautkan jari mereka berdua, tapi kemudian dia tersenyum.

Yoora menghampiri Jungkook dan Ibunya dengan senyuman perih, "Ibu! Nanti malam aku mau menginap di Rumah Nenek, boleh ya?" Tanya Yoora penuh permohonan, Aeri menganggukan kepalanya.

Yoora meloncat-loncat senang, dia kembali pergi menghampiri Neneknya setelah mengucapkan terima kasih pada sang Ibu. Jungkook dan Aeri sama-sama tersenyum, mereka tahu Yoora tak sekuat itu tapi gadis itu berusaha seceria mungkin.

"Sepertinya setelah ini Yoora akan sering menginap di Rumah Ibu, aku akan kesepian. Rasanya aku ingin bekerja." Ujar Yoora menatap nanar hak yang dia pakai, membuat kakinya lecet.

"Kau bisa bekerja di tempatku." Ucap Jungkook mengikuti arah pandangan Aeri, "Aku tidak mau bekerja di Kantor, sepertinya sangat pusing." Kekeh Aeri mendongak menatap langit.

"Kau bekerja di Cafe milikku, bukan Kantor. Dan jangan paksakan ini, aku tahu kau tidak nyaman menggunakan hak seperti ini." Jungkook berjongkok untuk melepaskan hak yang digunakan oleh Aeri.

"Jangan dilepas, aku tidak membawa sendal." Aeri menahan Jungkook yang sudah menyentuh hak nya. Jungkook berdiri melepas sepatu yang dia gunakan, "Aku akan menemanimu, kita sama-sama tak menggunakan alas kaki." Lantas kembali berjongkok melepas hak yang dipakai Aeri.

Patient WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang