Me:
Nggak, nggak papa kok, sibuk?Alloera:
OH IYA KAMU BESOK PULANG KAN? Ketemuan di kafe kemarin sekarang aku otw.Aku benci jika harus berada di kafe itu lagi, tapi bagaimanapun Alloera bahkan sudah perjalanan kesana, jika memang dia tau bahwa ayahnya bakal jodohin dia sama Galang, kenapa dia mau ketemuan lagi di kafe itu? Berarti Alloera mau dong sama Galang. Ahhhh pusing banget buat teori- teori mulu.
Aku melihat Alloera sudah duduk di meja yang sama dengan pertemuan kami sebelumnya disini.
"Tumben duluan"
"Sesekali" Jawabnya.
"Gimana udah dapat oleh- oleh yang bakal kamu bawa besok?" Tanyanya.
"Udah, gak mau banyak- banyak takut kesita" Jawabku.
"Terus pesawatnya jam berapa?" Tanyanya lagi.
"Sekitar setengah 11 pagi sih, jadi malam ini juga harus istirahat banyak sama packing"
"Yahhh sedih gak ada Anggas lagi"
"Kan ada mas Galang noh" Timpalku.
"Dih kok dia"
"Tadi aku nyari oleh- oleh sama mas Galang, kami ngobrol banyak juga tentang kamu"
Alloera terpaku, wajahnya sedikit memerah.
"Kenapa?" Tanyaku.
"Emm gak, gak papa kok, kalian bahas apa?" Tanyanya.
"Kamu dijodohin ya sama mas Galang"
Situasi berubah mencekam, Alloera terdiam dan mulai mengalihkan pembicaraan.
"Apaan sih, oh iya kemarin waktu kita ketemuan disini kamu mau bahas apa?" Tanyanya
Aku tau dia tak ingin membahas tentang perjodohan itu, tapi kenapa?.
"Gak, kemarin cuman pengen ngobrol aja"
Aku tak ingin memberitahu tujuan sebenarnya pertemuan kami kemarin lusa, lagipula sekarang ada Galang untuk Alloera.
Kami melanjutkan obrolan sampai sekitar jam sembilan malam, hingga akhir pertemuan kami pun Alloera tak sedikitpun membahas tentang dia dan Galang, dan begitu juga denganku.
Minggu, 12 Januari 2019
Aku sudah berada di bandara, aku masih ingat saat pertama kali aku datang di Jakarta, saat pertama kali bertemu Alloera, mungkin kedepannya aku tak akan pernah bertemu lagi dengannya.
Denta:
Woy kampus kita sama ege.Me:
Beneran?! Pinter juga lu.Denta:
Cepet pulang jangan lama- lama di Jakarta, tanggal 17 udah masuk.Me:
Otw pulang ini.Denta:
Ditunggu.Denta adalah sahabat sekaligus saudara bagiku, kami sudah berteman dari smp di Melbourne, Denta sama sekali tidak punya keturunan indonesia, namun aku mengajarinya bahasa indonesia sejak kami berteman, dan sekarang ia lebih lancar berbahasa indonesia dariku. Nama panjangnya Denta Chester Devito. Orang tua kami juga sudah saling mengenal sangking dekatnya aku dan Denta, dan secara tak sengaja kami berada di kampus yang sama.
Aku sudah di dalam pesawat, sudah sekitar 2 jam perjalanan dan langit sangat gelap sekarang, aku tak pernah berada di pesawat dengan cuaca seburuk ini. Aku membuka hp, melihat pesan terakhir dari Alloera.
Alloera:
Hati- hati ya disana, berharap bisa bertemu lagi untuk kedua kalinya.Hp kututup, inikah akhirnya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity (COMPLETE)
RomanceAnggasta Alfa Bramantyo, kehidupan, cinta, dan identitasnya