GARIS 3

38 5 0
                                    

Tepat pukul 9 aku sudah siap dengan kemeja putih dan jas biru tua yang ayah belikan sebelum aku berangkat ke jakarta. Aku juga membawa tas kecil untuk segala barang yang akan kubawa. Saat aku turun, supir sudah menunggu di lobby, aku memberikan kode untuk segera berangkat.

"Oh iya pak, besok saya pindah di apartemen Jl.Soekarno, jadi kalau ada apa-apa jemput saya disitu saja" Aku mengingatkan.

"Jl.Soekarno no brp ya?" Ia bertanya

"No 22 pak" Timpalku

"Siap"

30 menit aku baru sampai di kantor ayah, gedung ini sangat sangat tinggi, tak heran ayah sering pergi ke jakarta untuk mengamati gedung ini. 4 orang sudah menyambutku sejak aku turun mobil, mereka mengajak ku berkeliling di sekitaran gedung dengan 12 lantai ini. Tidak, aku tidak berkeliling hingga lantai 12, entah apa yang akan terjadi pada kaki ku jika itu terjadi.

"Pak Anggas?" Ia memastikan.

"Jangan panggil saya pak, tua banget keliatannya, panggil dengam sebutan nama saja"

"Saya panggil mas aja deh, mas Anggas"

"Baik" Aku membalas dengan tawa kecil.

"Jadi sebelum saya antar mas Anggas ke ruangan mas, ada tamu yang mau bertemu"

"Hari pertama sudah ada tamu?"

"Biasa mas, mas nya kan orang penting"

"Nggak lah" Aku menundukkan kepala sambil tertawa.

Ia mengantarku sampai di suatu ruang yang sangat luas. Aku melihat seorang lansia duduk dengan topi yang sedikit menutupi matanya.

"Ini mas yang mau ketemu dengan anda, saya permisi" Ia beranjak pergi.

Aku sedikit kebingungan, saat aku hendak berbalik untuk bertanya, seseorang menepuk pundakku.

"Mau kemana?" Tanyanya sambil melepas topi yang sejak tadi menutupi matanya.

Aku melihat jelas sosok kakek yang sudah hampir tak bertemu 2 tahun dengannya.

"Kakek?!, kok disini?" Tanyaku sembari memeluknya.

"Ya bisa lah kakek kan ninja"

Sumpah itu jokes paling jelek yang pernah aku dengar, tapi ya udah lah ya namanya juga bapak-bapak.

Aku tertawa canggung.

"Bukannya kakek di singapur?"

"Papamu nyuruh kakek kesini, buat nemenin kamu tuh"

"Aku bisa sendiri juga" Aku membalas.

Sekarang kami mulai duduk.

"Gimana udah ada pasangan?" Kakek mulai mengalihkan pembicaraan.

"Belum sih, males kek susah banget cari jodoh"

"Susah dari mana? Kamu ganteng, muda, kaya, masa depan sudah pasti terjamin, kamu nya aja yang males cari cewek"

"Bukannya males, sibuk kek"

"Gayamu kayak udah kerja aja, kamu kan bentar lagi juga bakal kuliah, jadi sebelum kuliah kamu cari pacar dulu supaya nanti kalau kamu lagi stress mikir kuliah udah ada yang nenangin" Balas kakek.

Omongan kakek lumayan menusuk telinga dan otak, benar juga ya, aku harus segera mencari pacar.

"Bener juga ya kek, yaudah deh besok otw cari"

"Nah gitu dong, yaudah sana udah ditungguin tuh sama staff buat nunjukkin ruangan kamu sana"

"Iya kek, kakek masih di indonesia kan sampai besok?"

"Masih, udah santai aja"

"Ok kek permisi ya"

Kakek mengangguk tanda mengiyakan, aku beranjak pergi, aku diantar ke ruangan yang sangat luas, dengan monitor yang besar, kursi yang nyaman, ada karpet juga didalamnya, dan pastinya ada jendela kaca besar untuk melihat pemandangan gedung lain di luar.

"Ini ruangan mas Anggas untuk 2 minggu kedepan, saya permisi dulu ya mas"

"Iya" Singkatku

Suara notifikasi pesan masuk.

Unknown number:
Hai?

Aku tak tau nomor siapa ini, lalu siapa dia? Alloera? Namun nomor tersebut dan nomor Alloera berbeda, siapa dia?

Me:
Siapa?

Sekitar 2 jam aku di ruangan ini bersantai- santai, namun tak ada balasan lain dari nomor yang mengirim pesan tadi. Entahlah, mungkin salah kirim.

Dad:
Hy son, You must come at the prom tonight at the address that Father will send after this message, wear nice clothes, you will be accompanied by the person who invited you around earlier, he will be waiting for you there, have fun, don't forget to find a girlfriend.
Hai nak, kamu harus datang di acara prom malam ini di alamat yang akan ayah kirim setelah pesan ini, gunakan baju yang bagus, kamu akan ditemani orang yang telah mengajak kamu berkeliling tadi, ia akan menunggumu disana, selamat bersenang- senang jangan lupa cari pacar.

Ini ayah ngiranya acara prom tempat buat nyari jodoh apa gimana sih, enak banget nyuruh nyari pacar.
Sekarang sudah hampir jam 2 siang, saatnya makan, setelah makan aku harus kembali ke hotel untuk mengemasi barang dan pindah ke apartemen.

Jam 5 sore aku sudah ada di apartemen, ini sangat- sangat luas, jauh lebih luas daripada hotel tadi, dan yang paling penting dan menjadi alasan utama aku memilih pindah ke apartemen adalah dapurnya, aku sangat senang memasak daripada harus membeli makan diluar, ibu mengajariku untuk memasak, agar aku bisa mandiri kedepannya.

Ayah sudah mengirim lokasi dan undangan, aku harus berada disana pada pukul 8 malam agar aku bisa bertemu dengan teman- teman ayah dan kemungkinan besar bisa bertemu dengan anak mereka, semoga banyak yang cewe. *becanda.

Aku menggunakan kemeja putih dengan celana coklat berbulu, model fashion yang ayah sangat suka saat aku menggunakannya, aku juga sangat suka dengan model ini, simpel tapi aku terlihat elegan. Saatnya berangkat ke acara itu.

Identity (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang