4. 🍂

846 56 0
                                    

Karya author sendiri
Terdapat kata-kata terlarang⚠
Bahasa NON-BAKU‼
Jangan lupa meninggalkan jejak😄

🌷🌷🌷

Sesampainya di mansion, Ayana segera di bawa ke kamarnya untuk mengobati luka-lukanya.

"Ya ampun kok sampe lebam-lebam gini" Ucap Reiji. Ia merasa kasihan, kenapa adiknya harus mengalami ini, kenapa bukan dia saja, itu lah yang ada di pikiran Reiji.

"Ga tau bang, mungkin Ayana tadi di pukul pake balok kayu, tadi gw sempet liat di ujung ruangan ada balok kayu, pas gw liat lagi ternyata balok kayu nya juga ada darahnya, mungkin itu darah Ayana"
Jelas Subaru panjang lebar.

"Haah.. Pokonya kita harus bikin perhitungan sama Ran dan kawan-kawannya, karena dia sudah mencelakai Ayana" Ucap Reiji Dingin. Sangat dingin yang membuat Ayato dan yang lain merinding. Begitu lah sifat Reiji, jika menyangkut keluarga nya dia ga akan tinggal diam dan akan melakukan hal yang tidak di inginkan.

"Udh bang klo masalah itu biar gw aja yang selesai in, gw juga gak rela klo Ayana di giniin sama mereka" Ucap Ayato ketus.

"Yasudah ku serahkan semuanya padamu" Ucap Reiji pasrah.

"Nah sudah selesai biarkan Ayana istirahat, bang lu jagain Ayana yah" Ucap Reiji ke Shu.

"Iya gw jagain" Ucap Shu malas.

"Yaudah kita keluar dulu ya bang" Ucap Reiji mewakili semuanya.

"Iya sana" Usir Shu.

Setelah semuanya keluar dari kamar Ayana, Shu langsung memeluk tubuh Ayana yang di balut dengan perban, ia merasa iba terhadap adik kesayangan nya ini.

"Ya ampun dek, kok kamu bisa jadi gini sih, abang sedih loh klo kamu sakit kaya gini, gaada yang gangguin abang, gaada yang teriak-teriak lagi, gaada yang ribut lagi, cepet sembuh yah dek, abang sayang kamu" Gumam Shu sambil mengecup kening Ayana sayang.

Beberapa saat kemudian, Ayana bangun dari tidurnya karena ia merasa tenggorokan nya sangat kering.

"Bang.. Mau minum" Gumam Ayana dengan suara parau. Shu yang mendengar suara adiknya langsung bangun.

"Eh adek udh bangun, adek mau apa?".

"A adek mau minum bang, tenggorokan adek sakit" ucap Ayana pelan

"Yaudah sebentar abang ambilin ya" Ucap Shu lembut. Dan di angguki oleh Ayana. Shu segera mengambilkan air untuk adiknya.

"Nih dek minum pelan-pelan" Ucap Shu sambil membantu Ayana untuk duduk.

"Hmm.. Makasih bang" Ucap Ayana tersenyum.

"Iyaa, udh mendingan belum?" Tanya Shu memastikan.

"Hm.. Masih sakit sih bang".

"Sakit di mananya?" Tanya Shu lagi.

"Tangan adek bang, kemaren tangan adek di injek kuat banget sama kaka itu" Ucap Ayana sambil menangis.

"Eh kok nangis, jangan nangis dong nanti cantiknya ilang gimana" Ucap Shu berusaha membuat adiknya tersenyum.

.'𝟔 𝐀𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐚𝐤𝐚𝐦𝐚𝐤𝐢.^|Dιᴀʙoʟικ Lovᴇʀ's|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang