BAB 3

1K 44 2
                                    

"Kau. Jangan. Membawa. Baju. Atau. Apapun. Yang. Ada. Dikerajaan ini. Satu lagi! Ganti baju kau dengan baju pelayan!" Ujar sang raja dengan kalimat penuh dengan tekanan.

》》》》》》》》》》》》》

Vela terkejut apa yang di ucapkan oleh sang mertua. Ia tak boleh membawa apapun dari sini? Sedangkan ia tak mempunyai sanak saudara atau siapa pun yang ia kenal. Bagaimana caranya ia agar bisa bertahan hidup?

"CEPAT!" teriak sang raja lagi.

Vela pun berbalik kehadapan sang mertua.

Ia tersenyum dan..

"Ayah kok tega sih ngusir Vela? Dan apa yang ayah bilang? Vela gak boleh membawa apapun, juga Vela harus ganti baju yang Vela pakai? Haha.. disini sakit ayah." Ujar Vela sambil menekan dada sebelah kiri.

Ia pun melanjutkan kalimatnya lagi.

"Sakit,setelah ayah meminta Vela dengan ka Mateen cerai, di..hiks..disini perih seperti ada seseorang yang menancapkan samurai panjang nya? Ayah..hiks..d..di sini sakit. Sakit banget ketika ayah bilang..hiks..Vela...Vela.. bukan perempuan sempurna, ayah juga bilang kan? Kalau Vela ini gak tau asal usul nya?"

Vela tersenyum dan menjeda kalimat yang pingin ia utarakan.

"Vela bukan dari keluarga Anisha yang kakek nya pun menjadi penasihat ayah, Vela bukan orang kalangan atas, Vela hanya perempuan yang beruntung sekali bisa memiliki suami seperti ka Mateen. Tapi ayah tenang saja,kalau apa yang ayah fikirkan selama ini gak benar, Vela kesini hanya mengadu nasib dan berakhir seperti sekarang..hiks... kalau ayah meminta aku pergi dari sini aku gak apa apa, tapi satu yang ku pinta...

















































































Jangan meminta ka Mateen mencaraikan aku."

Setelah mengatakan itu Vela pun berlalu menuju kamar para pelayan, ia meninggalkan koper nya ia siapkan malam tadi.

Tuhan, kenapa sesakit ini? Aku gak sanggup Tuhan. Kalau aku dan ka Mateen bukan berjodoh, kenapa engkau pertemukan kami dan kau ikat kami jikalau akhir nya seperti sekarang? Ayah.. ibu.. Vela kangen..Hiks..Vela pingin pulang ibu. Ujar batin Vela.

=======================

Saat sudah sampai didapur kerajaan, Vela pun mencari bi Ijah. Bi Ijah adalah seseorang yang sangat baik, semisal Vela di hina oleh sang ayah mertua, bi Ijah lah yang jadi tempat curhatan Vela. Juga.. bi Ijah adalah seorang TKW yang menetap disini, ia berasal dari Bandung. Indonesia.

"Bi.." panggil Vela.

"Eh? Si enon? Ada apah atuh non?" Tanya bi Ijah.

"Eum.. Vela.. boleh gak? Minjam baju bi Ijah? Entar Vela janji deh akan Vela kembalikan dengan yang baru? Boleh ya?" Tanya Vela sambil tersenyum.

"Aduh atuh non, gak usah di kembalikan, bibi mah ikhlas."

Bi ijah tersenyum, kau pasti kuat non. Tuhan tahu mana yang benar mana yang salah buat si enon, bibi tau kok kalo si enon udah hamil, tapi gegara penyakit itu. Enon jadi menyimpan nya, semoga enon kuat. Batin bi Ijah.

"Tapi bi, aku boleh gak numpang kamar mandi bibi sebentar, gak mungkin kan aku ke atas lagi? Yang ada mah ribut lagi. Udah ah gak papa kan bi? Keburu nanti ka Mateen sadar dari pingsan nya."


》》》》》》《《《《《《

Sedangkan dikamar pangeran Mateen, ia masih pingsan. Sang ratu pun terisak terus menerus, sedangkan sang raja hanya bisa menenangkan sang istri.

Dokter yang tadi memeriksa Mateen pun bingung, karena pangeran nya ini tak sakit apa pun, tapi yang ia tau kalo seperti sekarang pasti istri nya yang sedang hamil, seperti pasien pasien yang lain nya.

Kok aku gak liat istri nya ya? Kemana princess nya prince? Aih ada apa dengan keluarga ini? Batin sang dokter bertanya tanya.

Setelah selesai memeriksa, ia pun mendekat kearah sang raja.

"Bagaimana dok keadaan anak saya?" Tanya sang ratu.

Dokter pun tersenyum, ia bingung mau menjelaskan nya seperti apa. Gak mungkin kan ia bilang kalo sang pangeran sedang mengalami morning sickness.

"Ratu tenang saja. Pangeran Mateen gak apa apa? Oh iya maaf sebelum nya, boleh saya bertanya gak ratu, raja?" Sang dokter meminta izin.

"Ya silahkan!" Perintah sang raja dengan tegas.

"Kalo boleh tau dimana istri sang pangeran. Saya curiga gejala gejala yang pangeran alami ini adalah morning sickness. Yaitu dimana sang istri hamil pada trimester pertama, gejala ini biasa nya bisa dialami oleh sang istri mau pun suami nya, yang mulia. Maafkan hamba yang sudah lancang bertanya." Ucap dokter muda itu dengan badan yang membungkuk memberi tanda hormat.

Raja mau pun ratu, yang mendengar itu langsung shock,mendengar penjelasan sang dokter. Andaikan Vela benar benar hamil ia dan sang istri sangat bahagia, akhirnya yang di tunggu tunggu hadir juga.

Tapi kenyataan menampar mereka. Sang raja sudah mengusir menantu, ia-maksudnya raja brasta-yakin pasti Vela masih ada disekitar kerajaan ini.

"PENGAWAL!! Tutup semua pintu jalan keluar! JANGAN. BIARKAN. YOVELANSA. KELUAR. DARI. KERAJAAN INI. KARENA. IA TELAH MEMBAWA CALON CUCU KU! CEPAT!" Ujar sang raja murka.

》》》》》》》》》》》》》》

Sedangkan Vela setelah berganti baju ia pun bergegas keluar dari istana.

Dipertengahan ruang keluarga ia pun bertemu dengan bi Ijah.

Ia pun tersenyum.

"Bi aku bawa dulu ya baju nya?" Tanya Vela dengan tenang.

Tapi ada satu masalah, yaitu raut wajah bi Ijah. Seperti orang yang sedang dilanda cemas.

"Non, non harus pergi segera non ayo non! Non harus pergi!" Ujar bi Ijah, sembari menarik tangan Vela agar keluar dari istana.

Sesudah diluar Vela pun disiruh Bi Ijah berlari tapi tidak terlalu kencang, sesudah itu bi Ijah masuk lagi ke dalam kerajaan.

Vela berlari terus sampai diujung jalan ia pun berbelok kearah kanan, yaitu arah bandara.

Sebelum ia keluar dari kamar, untung sempat ia membawa paspor dan juga uang untuk pergi dari negara ini. Ia juga sudah membeli tiket pesawat tadi subuh. Ia menengok kekanan dan ke kiri. Akhirnya ia pun menemukan taksi dan langsung saja ia sebutkan kemana ia mau pergi.

Sesampai sudah dibandara ia pun langsung check in, tak lama kemudian pesawat pun lepas landas dan membawa kemana sang penumpang menuju.

×××××××××××××××××××××

Dikerajaan, semua kena marah oleh sang raja karena sudah lalai dalam menjalankan tugas nya.

"KENAPA KAU SEMUA LALAI DALAM MENJALANKAN TUGAS HA!?? KAU, KAU SEMUA! TUTUP SEMUA AKSES BANDARA ATAU APAPUN ITU! JANGAN BIARKAN WARGA NEGARA KITA KELUAR DARI NEGARA KITA! CEPAT! KALAU TIDAK KETEMU NYAWA KALIAN LAH YANG MENJADI TARUHAN NYA! CEPAT!!!" Bentak sang raja Brasta kepada sang pengawal.

"SIAP RAJA, LAKSANAKAN!" ucap mereka semua serentak.

Dan mulai berhamburan.

Ia menatap sayu kearah putra nya. Putra nya sudah sadar sekitar tiga menit yang lalu.

"Ayah yang salah, seharusnya ayah gak mengusir Vela dari sini. Vela bukan perempuan yang lemah ayah, bahkan Vela sudah merencanakan rencana yang sangat matang. Sekarang aku kehilangan istri juga calon anak ku.. hiks.. bunda." Ucap sang pangeran Mateen dengan suara lirih.

Ratu Kholnaliga sudah memeluk anak nya yang rapuh ini.

Mungkin sudah lelah menangis, Mateen tertidur dipangkuan sang bunda.

Sambil mengigau nama Vela.























'''''''''''''''''''

Yuhu~~

Aku update lagi...

FOR MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang