"Haha.. aku bercanda sayang. Sekarang ayo! Kita cari makanan yang kau idam kan." Ujar sang pangeran Mateen.
Vela pun tersenyum, mereka berdua pun masuk kemobil yang sudah pangeran Mateen siapkan dari awal.
#####################
Selama di perjalanan tak ada yang bersuara. Jam sudah menunjukkan jam 19:30. Vela meperhatikan jalanan di sepanjang jalan, sedangkan sang pangeran Mateen memainkan handphone nya. Tujuan mereka sekarang bukan ke restoran tetapi hanya ke tempat di pinggir jalan biasa. Itu yang di minta Vela, jadi tugas pangeran Mateen hanyalah menuruti saja.
Sedari tadi, pangeran Mateen men-cek keadaan di negara sang ayah. Ia men-cek apakah ada yang janggal atau tak ada, tapi kata bodyguard nya ada sedikit masalah, tetapi tak perlu pangeran Mateen yang turun tangan.
Akhir nya mereka pun sampai ketempat yang sudah di sebutkan Vela. Mbok Ne An Cuk.(wkwkwk.. itu mencari di google thor nya, soalnya pas cari di resto gak ada yang jual, jadi itu kayak warteg tapi nyedia-in wedang-wedang gitu.)
Mereka berdua-maksudnya pangeran Mateen dan Vela- turun dari mobil dan sudah banyak para anggota TNI juga para bodyguard nya.
Vela maupun pangeran Mateen duduk di dekat jendela.
"Permisi." Ujar Vela.
Para pelayan di warteg yang jual wedang itu pun menghampiri kearah meja pangeran Mateen serta Vela.
"Mau pesan apa kak?" Tanya sang pelayan itu.
Vela pun tersenyum ia meminta buku menu yang ada tersedia di sini.
"Ini kak.." ujar sang pelayan itu sambil tersenyum ramah.
"Aku mau ini, ini dan ini. Kalau ka Mateen mau pesan apa?" Tanya Vela kepada suami nya. Yaitu pangeran Mateen.
Pelayan tadi pun terkejut melihat sang pangeran Mateen, tetapi cepat cepat ia rubah raut wajah nya kembali semula.
Sedangkan pangeran Mateen menatap Vela.
"Sama kan saja." Ujar sang pangeran Mateen.
Ia cukup jengah disini, ia tak terbiasa makan makanan di pinggir jalan seperti ini. Biasa nya ia makan di restoran bintang 5, tapi sekarang? Vela membawa nya ketempat ini, tempat.. arghh..
Kalau bukan karena Vela yang mau makan disini aku tak akan mau makan disini. Ujar pangeran Mateen dalam hati.
"Jadi kaka pesan yang pertama,Ketan Cokelat+kuah susu, yang kedua Ketan pisang keju+kuah susu dan yang terakhir Ketan pisang keju+kuah susu. Ya kak? Masing masing dua porsi kan kak?" Tanya pelayan itu dengan ramah.
Vela pun tersenyum dan mengangguk.
Pelayan itu pun tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah sekitar lima belas menit lagi pesanan anda akan sampai, mau minum nya kak?" Tanya pelayan itu lagi.
Refleks Vela menepuk jidat nya dan langsung di pegangi pangeran Mateen tangan Vela.
"Jangan di biasakan kalau lupa atau apa pun menepuk jidat, tak baik." Ujar sang pangeran Mateen.
Vela pun hanya menyengir-nyengir tak karuan.
"Hehe.. maaf ka, refleks tadi." Ujar Vela sambil tersenyum.
Pangeran Mateen pun mengangguk.
"Ya sudah, aku mau pesan minuman jus jambu serta jus mangga, kalau ka Mateen mau pesan minuman apa?" Tanya Vela kepada pangeran Mateen.
"Aku mau Kopi jamaika saja." Ujar sang pangeran Mateen dengan tak berdosa nya.
Vela mau pun pelayan tersebut terngaga mendengar perkataan pangeran Mateen, mana ada kopi itu di warteg ini. Ujar Vela dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR MY HUSBAND
Teen FictionDisebuah kerajaan, yang sangat amat makmur. Kerajaan itu termasuk kerajaan yang sangat amat disegani.Harta kekayaan nya bahkan melebihi negara yang sering umat Islam kunjungi.Mekah. Tetapi kekayaan gak bakalan berpengaruh kalo sang pangeran gak bisa...