08. MENGUPING

73 46 1
                                    

TINGGALKAN JEJAK SEBELUM MEMBACA. VOTE DAN COMMENT KALIAN BERARTI BAGI AUTORRR..

Terkejut..
Ya... Jika itu bukan kamu mungkin aku tak akan terkejut
Tatapan matanya
Seolah memperlihatkan suasana hatinya
Tatapan indah matanya
Selalu menarik seluruh hati dan ragaku
Setiap di dekatnya..
Jantungku bekerja lebih dari biasanya..
Jangan sampai dia mendengar debaran jantungku..
Tapi tatapan mata indahnya itu
Juga memberikan ketenangan
Ketenangan yang belum pernah kurasakan
Ketenangan yang memberikan senyum di wajahku..
Itu semua berasal dari matamu..

****

Clarissa Alexa Berril

Clarissa menghentikan langkahnya, canggung meliputi dirinya. Tak ada kata yang terucap dari mulutnya dan dia hanya bisa menatap pria di depannya sambil menggigit bawah bibirnya.

“Udah natap akunya? Ketampanan aku gak akan luntur kok adik manis” tanya Elvano.

Clarissa mengernyitkan keningnya sambil menggelengkan kepalanya.

“Ngapain vano kesini? Bukannnya masuk kelas malah berkeliaran di lorong sekolah,”

“Itu harusnya jadi pertanyaan buat aku untuk kau adik kecil. Bu Rizka menyuruhku mengambil absen yang tertinggal dikantor,”

“Tadi ku berniat ke toilet namun melihat Asheele duduk di lapangan sendiri jadi berniat menemaninya sebentar,”

“Bukannya meminta imbalan dari dia sebagai tanda terima kasih?”

Clarissa Skakmat dari pertanyaan pria tersebut

“Sial.. dia salah paham.” Gumamnya dalam hati.

“Kauu...” ucapnya kepadanya.

“Aku mendengar semua pembicaraan kalian,” cercah Elvano.

“Kau salah paham,”

“Kau tidak jijik kepada Asheele?” tanyanya.

Clarissa menggelengkan kepalanya

“Anak bandar narkoba masih anak manusia kalo seandainya dia anak babi baru ku menjauh.”

Clarissa berpikir sejenak. “Eh tapi anak babi itu lucu, mungkin gak akan menjauh sampai dia menjadi dewasa.” Lanjut  Clarissa

“Gadis pintar. Ku bangga dengan gadis kecil ku.” Ucapnya terkekeh sambil mengacak-ngacak rambut Clarissa.

“Nanti pulang ku tunggu diparkiran ya.” Lanjut Elvano.

“Emhhh... gak bisa. Nanti aku berniat mengajak Asheele ke Mall,”

“Ku antar.”

“Tapi...”

“Ga terima penolakan.” Ucap Elvano sambil meninggalkan Clarissa.

“Pemaksa.” Gumam Clarissa.

Clarissa berjalan menuju toilet dan sesudahnya kembali kekelas. Dia melihat Asheele yang sudah duduk di belakangnya dan tersenyum kepadanya.

“Lama sekali dari toilet nak.” tanya Pak Samson.

“Sakit perut pak.” Ucapnya bohong pada gurunya

Pak Samson hanya mengangguk paham. Clarissa mengikuti pelajaran Pak Samson dengan tidak semangat karena ia sangat benci dengan pelajaran yang berbau hitungan.

“Kerjakan tugas dari buku cetak halaman 41-43 bagian C. Kumpulkan besok!” perintah Pak Samson mengakhiri pelajaran.

“Besok ga ada pelajaran bapak.” Ucap Eza teman sekelasnya itu

“Bapak tau tapi bapak butuh nilai kalian untuk rapot akhir semester. Besok sebelum jam 7 buku kalian bapak tunggu dimeja bapak.”

Clarissa hanya mendengus kesal mendengar ucapan Pak Samson. Lalu dia mengikuti pelajaran selanjutnya di kelas sampai waktu pulang sekolah tiba.

Clarissa sudah memberi kabar kepada supirnya untuk tidak menjemputnya. Lalu Clarissa berjalan menuju tempat parkir mobil Elvano. Dia mendapati Elvano bersama Genk seniornya yang lain sedang tertawa.

“Yang paling menarik tetap anak dari Om Sanjaya.” Gumamnya dalam hati.

Elvano mengetahui kehadiran Clarissa yang berdiri tidak jauh dari hadapannya. Clarissa menelan salivanya ketika mengetahui Elvano mantapnya.

“Gue duluan deh. Pengen anter adik gue dulu.”

‘adik’ kalimat yang keluar dari bibirnya. Clarissa hanya tersenyum kecut pada semua teman Elvano. Clarissa menghentikan pikiran buruknya dan terkesima ketika mendapati Elvano membukakan pintu mobilnya untuk dirinya.

“Najis, Bucin Kaparat! Masih bilang Adik lagi.” Ucap Alderic teman tim basket Elvano.

“Tau! Uuuuu temen kita yang brengsek udah menaklukan salah satu junior sekolah kita.” balas salah satu temannya yaitu Brian Pranadipa.

“YA TUHAN TOLONG KUATKAN IMAN HAMBA!” teriak Clarissa dalam hati.

Brian salah satu senior yang terkenal karena prestasinya dalam bidang Akademik maupun Non-Akademik salah satunya Basket. Dia yang membawa nama Atlantis Internasional School ke jenjang internasional.

Elvano tidak memperdulikan celotehan sahabatnya, ia tetap berjalan untuk memasuki mobilnya.

Clarissa hanya terseyum melihatnya.

“Kita ke Mansion dulu ya, aku mau ganti baju dulu. Lagian Asheele akan dateng ke Mansion karena dia gak tau bakal pergi ke Mall.” Ucapnya pada Elvano.

Elvano mengangguk sambil tersenyum.

******

T. B. C

.

.

.

Brian Micheal Pranadipa

Brian Micheal Pranadipa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alderick Putra Abraham

Alderick Putra Abraham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Husband Is Scientists Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang