6. CASE ONE :私とギャンブルする

15 4 2
                                    

"Hei, berikan aku gadis itu. Akan ku bayar berapapun yang kau mau." Panggil seseorang di belakang Rayen. Namun, Rayen tidak menggubrisnya ia terus berjalan sambil menggendong Seonggi di dekapannya.

Seonggi yang setengah sadar itu pun, mengangguk mendengar suara seseorang itu. Rayen yang melihat Seonggi mengangguk pun berdecak kesal lalu menoleh ke belakang. Melihat orang yang tengah mengajak Seonggi untuk bermalaman.

"Ck, om-om!" Batin Rayen kesal, lalu ia tersenyum miring sambil memandang orang di depannya ini.

"Sorry, gadis ini sudah ku sewa."

"Ck, kau ini. Akan ku beri kau 100 juta Yen, jadi apa kau mau?"

BUGH

Rayen memukul lelaki itu, lalu menodongkan senjatanya ke arah lelaki itu. Membuat lelaki itu kalang kabut berlarian di koridor club.

Ia menyimpan kembali senjatanya, lalu menggendong kembali seonggi yang sempat ia lepaskan tadi.

"Kau segeralah, ke kamar yang berada di dekat ruangan judi itu, tunggu aku di sana." Ucap Rayen pada earphone-nya lalu kembali berjalan ke arah kamar yang sudah ia sewa tadi.

Cklek

"Ah tuan,"

Rayen segera menidurkan Seonggi yang telah tertidur ke atas ranjang.

"Kau jaga disini, aku harus bermain. Hati-hati."

"Tapi, tuan.."

"Tak apa, dia hanya tertidur pasti efek alkoholnya itu tinggi. Tunggulah disini, jaga dia jangan sampai orang lain masuk kesini, kunci saja pintunya." Ujar Rayen, lalu ia segera keluar dari kamar itu menuju ke tempat berjudi.

Sesampainya disana, hal yang pertama ia lihat adalah si pelaku yang sedang di kelilingi wanita-wanita seksi di sisinya.

Rayen berjalan di dekat meja berjudi itu. Sekedar mencari perhatian agar ditawari bermain oleh sang tuan rumah, yaitu pelaku, sebut saja Steve.

"Oi! Pendatang baru, mau bermain denganku, hm?"

"Ah, baiklah!" Rayen menerima tawaran itu, lalu ia duduk di salah satu kursi meja judi itu.

Round 1

Kartu mulai dibagikan, masing-masing lima.

"Berapa chip yang anda taruhkan, tuan Ray dan tuan Steve?" Ucap dealer kepada dua orang yang bersiap bermain judi.

"Aku bertaruh seratus juta Yen," jawab Steve dengan angkuhnya.

Mendengar hal itu, rayen hanya tersenyum,
"Aku sepuluh juta Yen,"

Lalu permainan dimulai oleh dealer, memperbolehkan Steve yang memulai permainan pertama dan ia mendapatkan kartu as dua kartu king, sembilan wajik, satu queen "royal flush" itu

Sedangkan Rayen, delapan wajik, lima spade, enam wajik, dua queen. Dengan begitu, rayen kalah dan Steve lah pemenangnya, Steve mengambil chip taruhannya.

Round 2

Dealer kembali membagikan kartu lagi, lalu menawarkan lagi apa yang ditaruhkan.

BRAKK

"Aku bertaruh satu miliar chip!" Seru steve sambil menggebrak meja membuat para penonton di sekitarnya terkejut.

Rayen hanya tersenyum miring dengan wajah meremehkan.

"Aku bertaruh diri, bila aku kalah aku akan menjadi budakmu dan jika aku menang kau akan menjadi budakku." Ucapnya dengan santai.

Dealer pun mengambil chip tambahan untuk Rayen, suasana menjadi menegangkan semua penonton dibuat penasaran siapa yang menang diantara mereka berdua. Dealer pun mempersilahkan Rayen untuk memulai permainan.

Steve pun berkeringat dingin saat melihat kartunya.

"Hmm, kurasa ia punya kartu yang sangat kuat". Batin Rayen menggunakan kekuatannya (batin) ia melihat kocokan kartu yang disediakan dealer untuk menukar kartu bahwa ada satu king di urutan kedua. Rayen berencana untuk memancing Steve mengambil kartu pertama.

"Aku rasa kau kalah Steve, mengapa tidak menyerah saja?" Steve pun berpikir keras untuk menukar kartunya atau tidak. Karena dia memiliki satu queen, dua kartu king, delapan wajik, dan sembilan spade. Lalu ia mengambil tindakan untuk menukar kartunya, Steve berharap bahwa ia akan mendapatkan kartu king setelah ini.

Setelah Steve menukar kartu sembilan spade dia hanya mendapatkan kartu sampah yaitu empat hearts .

Lalu Rayen dengan santai menukar kartu as-nya, Steve pun terkejut dengan bodohnya dia menukar kartunya.

Kemudian dealer menyuruh mereka membuka kartu. Dengan santai, Rayen membuka kartunya para penonton terkejut, seorang master si Steve kalah dengan anak baru yang tidak tau apa-apa.

Rayen mempunyai tiga kartu king dan sembilan wajik. Sedangkan Steve hanya punya dua kartu king, delapan wajik dan empat hati.

Hal yang memalukan bagi Steve, ia tak bisa bergerak, mematung di kursinya Steve kehilangan harga dirinya sebagai seorang master disini.

"Hm, untungnya aku menonton anime kakegurui jadi aku pernah tau aturannya, yang mempertaruhkan nyawa pasti lebih menang daripada uang. Walau aku bisa saja bertaruh dengan lebih banyak uang, toh uangku lebih banyak dari tukang maksiat satu ini". Batin Rayen, lalu memandang Steve dengan tatapan elangnya.

Hingga rayen menodongkan senjatanya di pelipis Steve, Steve terkejut akan hal itu.

"Apa yang kau lakukan, brengsek?!" Geram steve, saat merasakan dinginnya senjata itu di pelipisnya.

"Ingat taruhan tadi, hm? Cepat katakan yang sejujurnya, pembunuh!" Rayen pun menunjukkan foto korban itu ke depan wajah Steve.

Rayen melihat Steve yang mulai berbanjir keringat.

"Cepat, bodoh! Kau budakku, maka lakukan apa yang aku mau! Cepat katakan semuanya tentang penculikan itu, budak!"

"Baiklah baiklah, aku mengakuinya aku yang menculiknya, puas kau hah?!" Steve mengode anak buahnya lewat ponselnya untuk membunuh Rayen saat itu.

"Ck, anak buahmu sudah mati, bodoh! Lihatlah!"

Rayen tersenyum bangga sambil menunjukkan rekaman saat Steve mengakui semuanya. Rekaman itu diambil dari kamera kecil yang tersembunyi di balik jasnya, jelas rekaman itu terhubung dengan ponselnya.

Rayen pun membius pelaku dengan tembakannya. Lalu para polisi berdatangan dari pintu masuk ruangan judi.

"Case one, done!"

"Vote guys "

"Arigatou minna-san"

"고마워 안드레아"

n_drnss my partner

you gonna dieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang